Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pewarna Gelar Napak Tilas “Rasul Jawa”




Jakarta, eBahana.com – Pada Kamis (13/1) kemarin telah diadakan rapat perdana Pewarna Indonesia dalam  kepanitiaan Napak Tilas “Rasul Jawa”. PEWARNA Indonesia adalah wadah profesi wartawan dengan anggota mulai dari wartawan hingga praktisi media. Hadir dalam rapat tersebut ada 19 orang panitia dan Dewan Pengarah panitia DR. Antonius Natan, M.Th bertempat di kantor majalah Gaharu jln.Budi IX no.9 Kemanggisan Kebon Jeruk Jakarta.

Adapun rapat awal panitia, membahas tugas seksi-seksi, dan pelaksanaan Program Pewarna Indonesia mengusung tema Heritages of Indonesia dengan kegiatan Napak Tilas “Rasul Jawa”. Menurut Ketua Umum Yusuf Mujiono, kegiatan ini ditujukan untuk mengungkap penginjilan yang dilakukan oleh tiga penginjil nusantara, yaitu “kiai” Ibrahim Tunggul Wulung, Paulus Tosari, dan “kiai” Sadrach. Napak Tilas “rasul” Jawa ini adalah perjalanan wisata religi dan histori dari tempat-tempat yang merupakan warisan-warisan untuk Indonesia. Dikatakan warisan untuk Indonesia, sebut Yusuf, karena penginjilan hadir sebelum Indonesia merdeka sekitar 1800-an hingga 1924.

Senada dengan Yusuf, Djajang Buntoro yang di tunjuk menjadi ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari mengingat sejarah penginjilan di nusantara. “Kegiatan wisata religi dan rohani ini juga bisa mendorong kebangkitan UMKM di daerah sebab kami akan melibatkan mereka di lokasi acara,” ungkap Djajang Buntoro.

Diinformasikan bahwa acara akan berlangsung selama 10 hari dengan mengunjungi petilasan para penginjil jawa ini. Diisi dengan sarasehan dan pagelaran budaya selama 2 hari di tiap lokasi petilasan. Kegiatan akan melibatkan sinode-sinode yang menjadi penerus para penginjil. Selain itu ditambah kolaborasi peran pemerintah daerah di mana petilasan itu berada.

Tujuan kegiatan Pewarna Indonesia itu adalah untuk mendorong perhatian Pemerintah pusat, daerah dan umat Kristen pada umumnya untuk memberi perhatian untuk restorasi pesarehan para penginjilnya. Untuk “Kiai” Sadrach sendiri sudah perrnah dapat perhatian dari Radius Prawiro, menteri di era Suharto.

Adapun kota-kota yang akan dikunjungi adalah Jepara (petilasan “Kiai” Ibrahim Tunggul Wulung), Moncowarno Kediri (petilasan Paulus Tosari dan “Kiai” Sadrach Supranoto Purworedjo). Peserta napak tilas direncanakan 100 peserta dari berangkat dari Jakarta.

(Christy/Tim)



Leave a Reply