Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Persiapan Konferensi Penginjil Indonesia ke-2




Jakarta, eBahana.com – Gereja Bethel Indonesia (GBI) mengundang Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk berbicara mengenai moderasi agama di Konferensi Penginjil Indonesia ke-2. Informasi mengenai Menag di acara Konferensi Penginjil Indonesia ke-2 tercantum dalam poster digital yang diunggah situs Glow Fellowship Centre GBI. Selain Menag, bakal hadir sejumlah pembicara lain, mulai dari Pendeta Rubin Adi Abraham, Tim Hill, Ketua PGI Pendeta Gomar Gultom hingga Ketua PGLII Pendeta Ronny Mandang. Pendeta Gilbert Lumoindong bakal menjadi host dalam acara yang digelar virtual pada 16 Oktober 2021 itu.

Saat dihubungi, Gilbert menjelaskan kehadiran Menag dalam acara itu untuk berbicara mengenai moderasi beragama. “Dalam hal ini salah satu konsep, salah satu visi dari Menteri Agama lebih ke arah moderasi beragama, bagaimana beragama secara moderat,” katanya saat dihubungi terpisah. Ia lantas menyoroti kasus Muhammad Kace dan Yahya Waloni.

“Yang kita lihat dari fenomena Kace dan Yahya Waloni, sebetulnya niat mereka baik. Maksudnya Yahya Waloni dari Kristen menuju Islam, merasa mendapat pencerahan. Sementara Kace juga sama dari Muslim masuk Kristen mungkin terus mendapat pencerahan. Tetapi yang terjadi tidak konstruktif, bahasa kita tidak konstruktif, akhirnya yang terjadi adalah mungkin niatnya baik tapi cara pelaksanaannya tidak konstruktif. Jadi tidak menjawab kebutuhan, malah yang ada memancing keributan,” ujar Gilbert.

Pendeta Gilbert mempersilakan penganut agama masing-masing melakukan dakwah atau mengabarkan sesuatu yang baik. Namun dia mengingatkan hal tersebut tidak dilakukan dengan cara-cara yang memancing keributan.

“Karena kita adalah agama kesaksian, agama dakwah/syiar, istilahnya, baik Kristen maupun Islam, silakan berdakwah dan bersyiar, mengabarkan sesuatu yang baik kepada orang, istilahnya bersaksi. Silakan-silakan saja sejauh tidak memakai cara-cara yang memancing keributan sehingga tetap sejalan dengan Pancasila, sehingga kemanusiaan dan keadilan itu berjalan dengan baik,” pungkasnya.

(dbs)



Leave a Reply