Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pendeta Diadili Atas Dakwaan Tutupi Pelecehan Seks Ayahnya




Jakarta, eBahana.com – Pendeta terkemuka Australia sekaligus pendiri gereja Pantekosta yang mendunia, pada Selasa (5/10) kemarin mengaku tidak bersalah atas dakwaan menyembunyikan dugaan pelecehan seksual anak yang dilakukan ayahnya. Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (5/10), pendeta Gereja Hillsong Brian Houston – seorang tokoh agama terkemuka di Australia yang dekat dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison – dituduh gagal melaporkan pelecehan terhadap seorang anak laki-laki setelah mengetahui klaim tersebut pada tahun 1999.

Ayah Houston, Frank, yang meninggal tahun 2004, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun saat menjadi pengkhotbah di Gereja Assemblies of God tahun 1970-an. Pada sidang yang digelar pengadilan di Sydney hari Selasa (5/10) kemarin, pengacara untuk Houston mengajukan pembelaan tidak bersalah atas namanya. Houston sebelumnya telah menolak dakwaan menutup-nutupi dan bersumpah untuk membersihkan namanya.

Sebuah komisi kerajaan pada tahun 2015 menemukan Houston diberitahu tentang tuduhan pelecehan seks itu pada tahun 1999, tetapi tidak melaporkannya kepada pihak berwenang. Hal ini kemudian memicu penyelidikan serius oleh polisi. Houston yang menolak tuduhan menutup-nutupi, mengatakan bahwa dia mengkonfrontir ayahnya tentang tuduhan tersebut pada saat itu. Houston mengatakan dia tidak melaporkan ayahnya karena korban mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin terungkap ke publik atau menghubungi polisi.

Sementara itu, PM Morrison mengatakan dalam sebuah penyataan ketika dakwaan diumumkan bahwa dirinya “tidak pantas untuk berkomentar” mengenai kasus tersebut. Diketahui, Gereja Hillsong sendiri telah beroperasi di 30 negara dan mengklaim kehadiran mingguan jemaat mereka rata-rata 150.000 orang.



Leave a Reply