Pemindahan IKN Nusantara ke Kalimantan Didukung Penuh GPIB
Bogor, eBahana.com – Pemindahan Ibukota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan didukung penuh GPIB (Gereja Protestan di Indonesia Barat). GPIB berpandangan, jika pemindahan IKN ini sebagai wujud nawacita Presiden Joko Widodo dalam hal pemerataan pembangunan di Indonesia. Presiden Jokowi dalam tujuh tahun kepemimpinannya selalu membangun dalam dimensi Indonesia sentris. Dukungan penuh GPIB dalam hal pemindahan IKN Nusantara ini disampaikan Ketua Umum Sinode GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi.
Pendeta Rumambi saat menjawab salah satu penanya dalam peserta webiner mengatakan, pada HUT GPIB ke-71 di Tenggarong, diputuskan dukungan tersebut. Deklarasi dukungan pemindahan IKN Nusantara tersebut, langsung disaksikan Bupati Kutai Kartanegara. “Gereja yang deklarasi dan dukung penuh pemindahan IKN itu adalah GPIB. Deklarasi itu langsung ditanda tangan,” kata Pendeta Rumambi.
Bagi GPIB, lanjut Pendeta Rumambi, sikap jelas ini diambil, karena akan terjadi pemerataan pembangunan di Indonesia. “Misi bapak Presiden Jokowi sangat bagus. Membangun dari pinggiran. Harus didukung, karena ini sangat baik,” ujarnya. Namun saat pertanyaan apakah GPIB juga ikut memberi masukan ke Presiden Jokowi terkait siapa figur yang layak memimpin IKN Nusantara, Pendeta Rumambi menegaskan, jika hal itu menjadi hak prerogatif Presiden. “Soal siapa figur yang akan pimpin IKN Nusantara, GPIB tidak berada di ranah itu. Hal itu menjadi hak prerogatif bapak presiden Jokowi. GPIB sebatas mendukung pemindahan IKN Nusantara,” tegas Pendeta Rumambi.
Pada akhir pemaparannya dalam webiner yang diikuti 440 orang ini, Pendeta Rumambi yang membawakan materi dengan tema “Kebijakan GPIB Membangun Sinergi Gereja dan Masyarakat” meminta agar GPIB terus berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). “Politik kebangsaan mutlak, demi merawat kebersamaan dan kelangsungan negara. Gerakan Oikumene harus tetap di kembangkan,” tegas Pendeta Rumambi.
Acara HUT Gereja Zebaoth ke-102 tahun diisi kebaktian tematik. Gedung gereja Zebaoth Bogor, genap berusia 102 tahun pada tanggal 31 Januari 2022. Usia yang tidak singkat dalam perjalanan sejarah gereja tua ini di Kota Bogor ini. Gereja Proteatan di Indonesia Barat (GPIB) hadir membawa “terang” bagi sesama dan seluruh ciptaan-Nya. Ungkapan syukur sejarah perjalanan gereja peninggalan kolonial Belanda ini dipanjatkan dengan berbagai rangkaian kegiatan.
Panitia HUT ke-102 gereja Zebaoth menyusun sejumlah acara. Salah satunya khotbah tematik yang berlangsung dalam dua kali ibadah. Ibadah pertama berlangsung Minggu tanggal 23 Januari 2022 dengan pelayan firman, Pendeta Jacoba Marlene MTh, Sekretaris Umum Majelis Sinode 2015-2022. Sementara ibadah tematik kedua pada tanggal 30 Januari 2022 dengan pelayan firman Pendeta Dr. Nancy Nisahpih-Rehatta MTh, Ketua Majelis Jemaat GPIB Jurangmangu Tangerang. “Materi khotbah para pelayan firman yang bisa disimak di kanal youtube GPIB Zebaoth Bogor di dua hari tersebut, sangat bagus,” kata Dr. Lenny Syafei, Ketua Panitia HUT-102 tahun gedung gereja Zebaoth Bogor.
Perayaan 102 tahun gereja yang berada dalam kompleks Istana Bogor ini melakukan kegiatan webinar pada Sabtu 5 Februari 2022 pukul 16.00 – 18.00 wib dengan menghadirkan Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto sebagai pembicara. Narasumber lain dalam webiner ini juga ada empat tokoh yakni Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi, Wawan Gunawan, dosen dan aktivis antar agama, pengamat dan analisis BPJS Watch, Timboel Siregar dan KMJ GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Margie Ririhena de Wanna.
(yopi/in)