Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pembenahan Diri Tata Kelola Lembaga Pendidikan Kristen




Surabaya, eBahana.com – 

Pada kesempatannya mengunjung kota Surabaya, Dirjen Bimas Kristen, Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si menjadi narasumber Pembinaan Dosen STT Anugrah Indonesia, Surabaya. Dalam bimbingannya, Thomas menyampaikan beberapa hal agar STT Anugrah menjadi lembaga pendidikan tinggi yang lebih baik di kemudian hari.

“Saya harus mulai menata lembaga-lembaga pendidikan. Tidak ada pilihan yang lebih baik, selain memilih pendidikan yang lebih baik oleh gereja karena gereja harus benar-benar menyiapkan umatnya dengan memberikan pengetahuan, terutama pengetahuan untuk mempertahankan Api Injil Terus Menyala,” katanya.

“Tentu pendidikan yang kita maksud adalah pendidikan yang memiliki kualifikasi sesuai standar yang ditetapkan pemerintah,” tambahnya. Thomas menjabarkan 4 hal pokok yang menjadi persoalan pendidikan, termasuk lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh gereja.

“Pertama, saya berterima kasih kepada GKMI karena telah turut serta membantu pemerintah memberikan akses pendidikan, tukas Thomas pada Sabtu (30/10) kemarin. “Kedua, setelah akses ini dibuka, harus ada kualitas. Kualitas yang saya sebut ini sangat penting karena tidak bisa kita menyelenggarakan pendidikan tanpa kualitas yang kita harapkan.”

Dirjen yakin ada semangat yang kuat pada GKMI untuk ingin mempertahankan kualitas penyelenggaraan pendidikan. “Ketiga, relevansi pendidikan. Relevansi pendidikan yang dimaksud adalah apakah kemudian output dari lembaga ini bisa diserap dengan baik oleh pasar, kata Thomas.

Pasar yang dimaksud oleh Dirjen adalah gereja dan masyarakat karena tujuan akhir dari proses pendidikan adalah harus bisa adaptif di tengah-tengah masyarakat dan komunitas (baik kristen maupun umum). “Makanya Bapak/Ibu harus memperhatikan benar-benar kurikulum  karena ini adalah cara kita untuk membentuk profil kita,” tegas Thomas.

“Keempat terkait dengan daya saing pendidikan. Seberapa besar proses-proses akademik yang kemudian menghasilkan output yang bisa berkompetisi di luar sana.”

Lebih lanjut Thomas menyampaikan bahwa yang paling pokok adalah para dosen harus bisa memperlihatkan daya saing lewat riset-riset yang dihasilkan yang bisa dimuat dalam jurnal internasional. “Kesempatan ini haruslah menjadi tumpuan,” ucapnya.

Thomas berharap STT Anugrah Indonesia akan membenahi diri dalam tata kelolanya karena regulasi akan segera dibenahi, sehingga anak-anak yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan adalah anak-anak yang memiliki kualifikasi yang baik. “Selamat mengerjakan tugas-tugas sebagai lembaga pendidikan tinggi dan lembaga gereja. Aku menanam, Apolos menyiram, tapi Allah yang memberi pertumbuhan,” pungkasnya.

(Gloria)



Leave a Reply