Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Moderasi Beragama, Bantu Menghayati Agama Sesuai Esensi




Jakarta, eBahana.com – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Choumas mengatakan, moderasi beragama juga mengandung makna bahwa di dalam perbedaan, masyarakat mau saling mendengar satu sama lain, dan belajar melatih untuk mengatasi perbedaan di antara warga masyarakat.

Dalam sambutannya pada ulang tahun ke-75 BPK (Badan Penerbit Kristen) Gunung Mulia, pada Jumat (5/11) kemarin, sekaligus peluncuran buku “Moderasi Beragama,” Menag mengatakan bahwa moderasi beragama harus dipahami sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna dalam kehidupan masyarakat.

Setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama dan pilihan politiknya harus mau saling mendengar satu sama lain serta belajar melatih mengelola dan mengatasi perbedaan di antara masyarakat, katanya. Disebutkan bahwa moderasi beragama sangat erat dengan menjaga kebersamaan, dengan memiliki sikap tenggang rasa, suatu warisan leluhur, untuk saling memahami dan merasakan satu sama lain yang berbeda.

Menteri Agama juga mengucapkan selamat pada BPK Gunung Mulia, sebuah penerbitan Kristen yang dibangun dengan semangat nasionalisme dan cita-cita luhur untuk menerbitkan literatur Kristen dalam bahasa Indonesia. Dia berharap dengan pengalaman yang panjang lembaga penerbitan ini terus mewujudkan cita-cita para pendirinya. Dan Menag berpesan agar moderasi beragam menjadi fokus tema penerbitan lembaga ini, selain tema toleransi antar agama, antisipasi kekerasa, isu jender, hubungan antar agam, dan ilmu-ilmu lain. Menag mengapresiasi kerja sama BPK Gunung Mulia dan pemerintah dalam mencerdaskan umat Kristen, dan terutama kali ini dalam penerbitan buku “Moderasi Beragama.” Buku ini diterbitkan kerja sama BPK Gunung Mulia dan Ditjen Bimas Kristen, Kemenag.

Pada acara webinar yang berlangsung Jumat (5/11) juga diluncurkan buku “Moderasi Beragama” dan sekaligus diskusi dengan sejumlah nara sumber tentang moderasi beragama di Indonesia. Buku ini ditulis oleh Pdt. Dr. Albertus Patty, MA, M.St, bersama penulis lain termasuk Pdt. Dr. Ronny mandang, M.Th (Ketua Umum Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia/PGLII), dan Pdt. Guntur Subagyo dari Persekutuan Baptis Indonesia (PBI).

Buku ini mengangkat moderasi beragama sebagai jalan alternatif untuk membantu menghayati agama sesuai esensinya. Dengan pertimbangan moral, etis dan kemanusiaan, agama diharapkan membawa manusia pada kehidupan yang harmoni dan kedamaian. Buku tersebut menawarkan cara pandang baru terhadap agama yang lebih humanis dan magaimana praksisnya dalam kehidupan nyata.

(SS)



Leave a Reply