Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Minat Pemuda Menjadi Relawan Pencegahan Covid-19 Tinggi




Jakarta, eBahana

Di tengah merebaknya wabah covid-19, geliat masyarakat untuk berperan serta dalam pencegahan covid-19 pun nampak. Demikian juga pemuda gereja memiliki minat tinggi menjadi relawan. Hal ini terlihat dari jumlah relawan yang mendatangi Grha Oikoumene, pada Rabu 18 Maret 2020. Panitia hanya menargetkan sebanyak 30 orang namun yang hadir 47 orang.

Mereka adalah pemuda dari berbagai gereja di Jakarta dan sekitarnya mengikuti pelatihan relawan untuk pencegahan covid-19. Mereka diorganisir sehari sebelum kegiatan seiring dengan semakin maraknya kasus covid-19. Pelatihan yang diinisiasi oleh PGI dengan dukungan dari Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Infeksi (PPI) RS PGI Cikini dan Dompet Duafa.

Dalam pembukaan pelatihan, Pdt. Jacky Manuputy (Sekum PGI) menyatakan bahwa pelatihan ini adalah merupakan aksi nyata gereja dalam pencegahan virus covid-19, “Menunjukkan solidaritas dengan gerakan konkret dengan menggerakkan relawan” ditambahkannya “Peserta dilatih untuk tidak hanya paham saja, tetapi diajak juga untuk bergerak. Untuk menunjukkan kepedulian dan keberpihakkan kita merawat kehidupan”.

Sementara itu, Dr. Kambodji (Plt Direktur Ketua Rumah Sakit Cikini) mengawali pelatihan menjelaskan bahwa dalam pelatihan ini peserta diajak untuk memahami dan menyampaikan informasi yang benar tentang Covid-19. Selain itu peserta diharapkan ampu membuat bahan-bahan disinfektan dan melakukan pembersihan lingkungan seperti rumah ibadah dengan aman dan sesuai ketentuan.

Pada kesempatan lain, Mamah Sunaryo, SKM dari PPI RS PGI Cikini menyampaikan beberapa hal untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi jemaat saat beribadah. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah mengukur suhu jemaat dengan termometer sebelum masuk ke rumah ibadah, menyediakan hand sanitizer atau fasilitas untuk cuci tangan dengan sabun, menyediakan blower bertekanan di atas pintu masuk, mengatur sistem alur masuk dan keluar jemaat, melakukan disinfektan di seluruh area untuk ibadah, menyiapkan alternatif untuk menyampaikan persembahan dan bagi majelis yang menghitung persembahan menggunakan sarung tangan dan masker, mengganti jabat tangan dengan bentuk lain, mengganti baju/jubah minimal sehari sekali.

Pelatihan ini disambut dengan antusias dari peserta. Seperti Flora salah satu peserta dari Gereja di Jakarta mengaku senang akhirnya dapat terlibat dalam upaya pencegahan Covid-19. “Sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, saya mencari informasi tentang apa yang bisa saya lakukan dan terlibat dalam melawan virus itu. Sampai akhirnya saya dapat ikut pelatihan ini. Saya tidak khawatir dengan Covid-19, Sebagai pemuda saya tentu memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi. Oleh karena itu, saya ingin membantu dalam pencegahan corona,” tambahnya.

Dalam pelatihan ini, peserta juga mendapat peragaan yang benar dan aman dalam melakukan penyemprotan disinfektan dari Dompet Dhuafa.

Pada akhir pelatihan, peserta diminta kembali komitmennya apakah akan tetap menjadi relawan pencegahan covid-19 atau tidak. PGI akan mengorganisir peserta yang bersedia dan menyediakan bahan dan peralatan pendukung yang dibutuhkan untuk melakukan disinfektan di lingkungan gereja maupun fasilitas publik lainnya.

Minat dan antusias dari berbagai gereja untuk ikut dalam pelatihan ini mendorong PGI untuk melakukan pelatihan gelombang kedua pada Jumat, 20 Maret 2020.

Pewarta: Nugroho Agung

Sumber: http://pgi.or.id



Leave a Reply