Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kisah Pendeta Yerusa Maria Persiapkan Natal Inklusi 2020




eBahana.com – Pendeta Yerusa Maria Agustini membagikan kisahnya dalam persiapan Natal Inklusi Komisi Remaja (KR) dan Komisi Pemuda (KP) Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pakuwon, Jakarta Barat, pada hari Minggu lalu (13/12/2020).

Pendeta Maria, sapaan akrabnya mengatakan mereka mengadakan tapping (rekaman) pertama kali dengan KTR GKI Pinangsia dalam rangka persiapan Ibadah Natal Inklusi Remaja & Pemuda 2020.

Menurut Pendeta Maria, waktu tapping yang dilaksanakan pada petang hari itu telah ditunggu-tunggu sejak siang hari oleh semua pihak.

Pendeta Maria mengatakan ada Yan dengan disabilitas rungu yang punya banyak kelebihan dengan kepercayaan dirinya memiliki kefasihan membaca gerak bibir. Yan menjadi penerjemah untuk kawan-kawan dengan disabilitas rungu yang lainnya.

Pendeta Maria juga menyebutkan Rita dengan disabilitas rungu yang cantik dengan gerak-geriknya menarik hati. Ia akan menjadi liturgos. Kemudian ada Lao She Irene pendamping KTR GKI Pinangsia pengganti Ev. Shyta Chandra yang sudah mendampingi KTR bertahun-tahun.

Sumber: Satuharapan.com

Menurut Pendeta Maria, ada keberhasilan dan kegagalan dalam tapping yang membuat mereka tertawa bersama.

Pendeta Maria mengakui bersama Penginjil Shyta sudah mencoba mempersiapkan liturgi yang sederhana dengan bait-bait yang terbatas 1-2 bait dengan pengulangan-pengulangan. Namun ada beberapa kali MC mengucapkan kata yang sudah disepakati tapi ternyata sulit diterjemahkan dalam bahasa isyarat.

Lalu kemudian mereka berunding dengan Lao She Irene untuk bagaimana sebaiknya membenahi kata tersebut agar mudah dipahami, seperti contohnya kata “inklusi” yang adalah kata kunci namun nyaris tidak dapat disebutkan selama ibadah. Akhirnya disepakati untuk diganti dengan kata “bersama”.

Selain itu beberapa lagu yang ternyata temponya kecepatan dan cukup kewalahan untuk diterjemahkan isyaratnya harus direvisi untuk tapping minggu berikutnya. Kemudian ada juga lagu yang ketinggian dan harus direndahkan nada dasarnya.

Lalu penerjemah bahasa isyarat yang berasal dari teman dengan disabilitas rungu sendiri dan formasi penerjemah bahasa isyarat yang tidak berada dikotak tersendiri namun kehadirannya ada di tempat yang sama dengan pelayan yang lain.

Diakhir tapping, kata Pendeta Maria, mereka sempat bertukar cerita tentang pergumulannya masing-masing menghadapi pandemi COVID-19, khususnya teman-teman dengan disabilitas rungu ini yang terbiasa membaca gerak bibir berjumpa dengan orang-orang yang berbicara sangat cepat atau bermasker.

Pendeta Maria berharap dari cerita mereka ini dapat menjadi pengalaman yang membangkit sensitifitas kita kalau bertemu dengan teman dengan disabilitas rungu untuk tidak berbicara cepat-cepat.

Sementara itu teman-teman dengan disabilitas yang lain dari Rawinala, Elsafan, I’m Star, Keke juga sedang mempersiapkan bagian-bagian mereka di liturgi ibadah yang sama.

Dalam kesempatan ini Pendeta Yerusa Maria Agustini menyampaikan undangan dari KR & KP GKI Pakuwon yang mengundang saudara-saudari untuk mengikuti Ibadah Natal Inklusi Remaja & Pemuda yang accessible bagi Remaja dan Pemuda dengan disabilitas melalui aplikasi Zoom dengan tema “Jangan Takut, Juruselamat Telah Lahir”.

Ibadah Natal secara online ini dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Desember 2020, pukul 11.00-12.30 WIB dengan Pembawa Firman: Pdt. Yerusa Maria Agustini & Ev Shyta Candra.

Sumber: Satuharapan.com



Leave a Reply