Jemaat Wajib Jalani Swab Test Dikarenakan 3 Pastor & 2 Pelayan Positif Covid-19
eBahana.com – Pembukaan kembali sejumlah gereja sejak awal bulan Juli 2020 lalu rupanya menjadi dilema. Pasalnya, beberapa pemimpin gereja di beberapa provinsi justru dinyatakan positif Covid-19. Kasus positif di lingkungan rumah ibadah ini membuat pemerintah siaga untuk melakukan pencegahan.
Baru-baru ini saja, pemerintah Kabupaten Banyumas, Purwokerto mendapati dua Gereja Katolik jadi klaster baru penyebaran virus yaitu Gereja Santo Yosep dan Gereja Katolik Paroki Katedral Kristus Raja. Seperti diberitakan, terdapat 3 pastor dan 2 pelayannya dinyatakan positif. Kepala Dinas Kesehatan Sadiyanto menyampaikan bahwa kelima orang tersebut ditemukan positif setelah pelaksakaan swab massal kepada 50 jemaat Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto.
Kejadian ini mendorong Dinas Kesehatan Banyumas segera akan melakukan swab massal kepada jemaat gereja, terutama bagi mereka yang terbukti bersentuhan dengan pasien positif sebelumnya. Sampai saat ini, Dinas Kesehatan sudah memeriksa sebanyak 32 orang yang dinyatakan sempat melakukan kontak dengan kelima orang itu.
Di pertengahan Juli 2020 lalu, Uskup Agung Medan dan 4 pastornya juga dinyatakan positif Covid-19. Kasus inipun membuat lembaga Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menghimbau seluruh jemaat gereja untuk tetap beribadah online di rumah.
Ketua Umum PGI, Gomar Gultom meminta supaya dengan kondisi masih tingginya penyebaran virus, semua gereja tetap menahan diri untuk tidak beribadah di gedung gerejanya.
Pihak PGI sangat menekankan kepada semua jemaat gereja untuk tetap di rumah karena situasinya saat ini masih sangat berisiko.
Sementara tim Satgas Covid-19 sendiri menyampaikan kalau di Jakarta sudah ada 9 klaster baru penyebaran virus terkait rumah ibadah diantaranya 3 klaster gereja dengan 29 kasus, masjid 3 klaster dengan 11 kasus, asrama pendeta 1 klaster dengan 41 kasus, pesantren 1 klaster dengan 4 kasus dan tahlilan 1 klaster dengan 29 kasus.
Dengan data ini, kita semua tidak menutup mata dan tetap waspada terhadap penyebarannya virus Covid-19 yang tak terprediksi. Untuk gereja-gereja khususnya, kita bisa tetap mematuhi himbauan PGI supaya tetap melakukan ibadah di rumah saja.
Sumber: http://jawaban.com