Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Hari Doa Sedunia 2022 di Gereja HKI Tanjung Priok




Jakarta, eBahana.com – Kaum perempuan hendaknya tetaplah menaruh kepercayaan kepada Allah, meski di tengah penderitaan dan ketidakpastian yang dialami, serta tidak hilang pengharapan. Melainkan tetap menjadi perempuan yang selalu berdoa untuk adanya pemulihan. Demikian khotbah Pdt. Sari Boy Manik, dalam ibadah Hari Doa Sedunia (HDS) 2022 yang berlangsung tidak hanya onsite di Gereja HKI Tanjung Priok, Jakarta, tetapi juga melalui fasilitas zoom, pada Jumat (4/3) kemarin.

“Teruslah berseru dan berdoa, karena Allah tidak pernah melupakan janjiNya. Kiranya lewat ibadah ini terjadi pemulihan bagi gereja, dan dunia serta memberikan harapan baru bagi kita semua,” tandas Pdt. Sari. Sebagaimana diketahui, Perayaan Hari Doa Sedunia (HDS) 2022 dilaksanakan setiap minggu pertama di bulan Maret. Tata Ibadah tahun ini dipersiapkan oleh Komite HDS dari negara Inggris, Wales dan Irlandia Utara dengan tema Aku Tahu Rancangan-Rancangan Yang Ku-Buat Bagi Kamu (Yeremia 29:11). Inggris, Wales, sebagai Kepulauan Inggris termasuk di dalamnya Skotlandia yang juga merupakan bagian dari Britania Utara Raya.

Perayaan HDS yang dilaksanakan setiap tahun dengan Tata Ibadah yang dipersiapakan oleh negara yang masuk dalam komunitas HDS, merupakan sebuah kekuatan dalam gerakan oikoumene global, dan sebagai bukti dari solidaritas terhadap perjuangan perempuan Kristen sedunia untuk keadilan. Meski dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, Ibadah HDS 2022 tetap mendapat respon positif dari para perempuan gereja yang tergabung di Komisi Perempuan PGIW DKI Jakarta dari berbagai wilayah. Dalam ibadah, juga dikisahkan bagaimana kekerasan dan penindasan dialami kaum perempuan di ketiga negara tersebut (Inggris, Wales, dan Irlandia Utara). Lilin pengharapan pun dinyalakan agar Allah memberikan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh dunia.

Sekilas HDS di Indonesia
Pengorganisasi HDS di Indonesia dimulai di Kota Malang, Jawa Timur. Christien Slotemaker de Bruine, perempuan Belanda,  dan Kartini Bezoen, perempuan Indonesia, yang mengorganisir perayaan HDS pada 1950. Tahun 1957 Dewan Gereja-Gereja di Indonesia membentuk Panitia Pusat HDS Indonesia yang diketuai oleh Pdt. M. Dharma Angkuw, STh. Dan seterusnya Departemen Pembinaan dan Pendidikan (Bindik) DGI. Pada 1984 tanggung jawab HDS diserahkan pada Biro Pelayanan Wanita PGI karena perubahan struktur baru DGI menjadi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

(Markus)



Leave a Reply