Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Harapan dan Doa di HUT PGLII ke-48




Jakarta, eBahana

Ibadah syukur dan perayaan hari ulang tahun PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia) ke-48 diadakan di Gedung GEPEMBRI, Kelapa Gading Jakarta Utara, pada tanggal 17 Juli 2019. Selain para pimpinan PGLII, nampak hadir pula pimpinan dari berbagai aras gereja. Tema yang diangkat adalah “Berdiri Teguh di dalam Kuasa Injil (Kol. 1:23)”.

Ditemui sesaat sebelum acara dimulai, Ketua PGLII DKI Jakarta Pdt. Dr. Royke Bowie Rory mengatakan bahwa ulang tahun kali ini sangat special. Sebab saat ini keberadaan PGLII kian diakui, baik di kalangan lintas agama maupun kekristenan sendiri.

“PGLII DKI Jakarta pada tahun ini sudah menerima lebih dari sepuluh lembaga yang mengajukan rekomendasi. Namun jika kita bicara dalam lingkup nasional, saya yakin jumlahnya jauh lebih banyak. Saya berharap dengan acara malam ini, PGLII semakin memantapkan langkah untuk membangun kekristenan di Indonesia. Terlebih tahun ini PGLII akan menjadi tuan rumah World Evangelical Alliance (WEA) yang adakan diadakan bulan September di SICC, Sentul, Jawa Barat.”

Ketua Umum PGLII Pdt. Dr. Ronny Mandang dalam renungannya mengatakan bahwa tantangan kekristenan saat ini semakin kompleks. Meski begitu, panggilan Tuhan kepada gereja-Nya tidak berubah. Harus tetap menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Oleh karena itu, gereja harus semakin mendekatkan diri pada Tuhan supaya tetap teguh dalam memenuhi panggilannya.

“Kaum Injili terus menerus melakukan estafet kepemimpinan secara berkelanjutan tanpa paksaan dan dilakukan dengan kesadaran dan kekuatan dalam kebersamaan. Oleh anugerah Tuhan kebersamaan yang dibangun oleh gereja dan sinode bahkan kekompakan yang dirajut antara sesama aras gereja nasional yang terjalin dengan baik dan sehat. Tidak sampai di situ, PGLII yang tergabung dalam FUKRI yang terdiri dari Aras Nasional KWI, PGI,PGPI, PBI, Bala Keselamatan, GMAHK, GOI menjalin persahabatan dengan agama-agama lain di Indonesia. Persahabatan ini terus dirawat dan pada gilirannya PGLII juga memiliki kontribusi sebagai aras gereja nasional yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa.”

Di akhir acara, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan di PGLII, acara ditutup dengan menyanyikan lagu La Biar Api Injil Tarus Manyala.” Lagu berbahasa Ambon karya Joppie Hattu yang mengajak setiap orang terus memelihara nyala api Injil. Robby



Leave a Reply