Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Frans Seda Menginspirasi Generasi Katolik Indonesia




Jakarta, eBahana.com – Franciscus Xaverius Seda, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Frans Seda, adalah salah satu tokoh nasional Indonesia. Lahir di Maumere,  Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 4 Oktober 1926, Frans Seda telah menginspirasi setiap generasi bangsa untuk meneruskan perjuangan dalam membangun pendidikan dan kemanusiaan. Universitas Katolik Atmajaya sebagai sebuah lembaga buah karya beliau, secara rutin menyelenggarakan Frans Seda Award sejak tahun 2012.

Senin (4/10) adalah malam Penganugerahan Frans Seda Award 2020-2021 dalam semangat kristiani, unggul, profesional, dan peduli. Momen ini menjadi luar biasa karena banyak kisah inspiratif dari para pejuang pendidikan, kemanusiaan, dan kesehatan yang ingin terus melanjutkan semangat Frans Seda. Hadir secara daring pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, tokoh masyarakat, dan tokoh agama lainnya. Di mata Dirjen Bimas Katolik, Frans Seda adalah tokoh inspiratif.  “Frans Seda adalah tokoh Katolik Indonesia sebagai produk unggul pendidikan kebangsaan yang diterapkan oleh Gereja Katolik jauh sebelum kemerdekaan Indonesia itu sendiri,” ungkap Bayu.

Kehadiran Dirjen Bimas Katolik pada kesempatan Frans Seda Award sangatlah strategis. Mengapa demikian? “Bimas Katolik dalam salah satu arah strategis pelayanan masyarakat Katolik ingin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, bekerja sama dengan mitranya Gereja Katolik beserta unsur-unsur pimpinannya, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, LSM, ormas, dan lain-lain dalam memberdayakan pertumbuhan, perkembangan, serta pendewasaan iman umat Katolik Indonesia. Frans Seda adalah salah satu tokoh Katolik Indonesia yang setia mendampingi gerak peradaban bangsa Indonesia yang melewati 3 generasi (Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi) melalui kepeduliaannya pada berbagai bidang termasuk pendidikan, perekonomian, dan kesehatan,” tutur Bayu.

“Pemikiran dan kiprah Frans Seda jauh melampaui zamannya dengan sejak awal telah mengesampingkan perbedaan horisontal (suku, agama, ras, antargolongan) dalam memperjuangkan pertumbuhan karakter bangsa Indonesia, yang berangkat dari kesadaran panggilan menggereja menuju berbangsa dan bernegara. Frans Seda dipandang mampu menginspirasi generasi Katolik Indonesia saat ini untuk memandang keindonesiaan secara lebih luas, larut tetapi tidak hanyut,” demikian Bayu.

“Frans Seda berlatar belakang pendidikan Katolik tetapi dibesarkan dalam wawasan kebangsaan yang kental sehingga memunculkan wawasan nasionalisme yang kuat. Juga bagi pendidik (guru dan dosen) beragama Katolik yang terinspirasi dengan pemikiran-pemikiran berwawasan kemajemukan berbasis keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Bayu.

(Alfa)



Leave a Reply