Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Dirjen Ajak Sukseskan Pesparani II/2022 di Kupang




Jakarta, eBahana.com – Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI) yang mengusung tema “Persaudaraan Insani di Tengah Pandemi”, resmi ditutup oleh Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, Kamis (28/10) kemarin di Jakarta. KVKI yang diikuti 360 peserta tersebut, sebelumnya dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, pada Sabtu (2/10) lalu.

“Saya mengapresiasi gelaran Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI) ini yang dibuat dalam bentuk tiga lomba yaitu: Tutur Kitab Suci, Mazmur Tanggapan, dan Cerdas Cermat Rohani. Saya bersyukur atas kesuksesan pelaksanaan KVKI ini, dan atas nama Kementerian Agama berterima kasih kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) yang meski di tengah pandemi, berkomitmen dan profesional menemukan cara-cara kreatif untuk terus mendorong dan mengembangkan seni budaya Gerejani,” ungkap Bayu.

“Suksesnya KVKI ini diharapkan berdampak pada pembentukan mental dan karakter yang mewarnai perilaku umat Katolik di tengah masyarakat dengan lahirnya generasi yang unggul, profesional untuk Indonesia maju. Karakter yang terbentuk dari nilai-nilai iman mampu menjadi sumber inspirasi dalam menyelesaikan berbagai masalah terutama wabah Covid-19,” sambungnya.

“Memang demikianlah tujuan dibuat KVKI,” ungkap Albertus Susetyo Edi Prabowo, Ketua Panitia KVKI. Menurut Albert, KVKI bertujuan agar mengembangkan kapasitas kreasi digital/virtual LP3KN, mengembangkan pemahaman dan penghayatan Kitab Suci generasi muda Katolik, memelihara dan mendorong LP3K agar tetap produktif, berkreasi, dan berkarya melalui media digital, serta memuji dan memuliakan Tuhan melalui karya kreasi seni digital.

Hal senada disampaikan Ketua Umum LP3KN, Prof. Adrianus Meliala. Dalam sambutannya, Adrianus menegaskan bahwa KVKI untuk mendorong generasi Gereja Katolik agar menjadi orang Katolik yang baik dan menjadi warga negara yang seratus persen Katolik dan seratus persen Indonesia.

“Setelah mendengar betapa syahdunya Anda melantunkan mazmur, menuturkan Kitab Suci, dan pintar mengetahui isi Kitab Suci, rasanya kami orang tua percaya bahwa di tanganmu nanti Gereja Katolik Indonesia akan semakin aman dan makin bertumbuh besar,” ungkap Adrianus.

“Pemerintah pastinya akan terus mendukung semua usaha baik yang telah dilakukan oleh LP3KN.  Pemerintah juga mendukung berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, termasuk pembangunan karakter warga melalui pembangunan di bidang agama,” sambung Bayu.

Menurut Bayu, semua usaha baik ini sejalan dengan harapan Menteri Agama melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 2016 tentang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN). Salah satu tugasnya adalah melaksanakan Pesparani Katolik tingkat nasional demi mendukung pembinaan kehidupan beragama Katolik.

“Pemerintah melalui Kementerian Agama, dengan itu mau menunjukkan bahwa aspirasi dan kebutuhan masyarakat Katolik juga difasilitasi oleh Pemerintah. Itu dibuktikan dengan terlaksananya kegiatan kreasi virtual Katolik Indonesia pada tanggal 2- 28 Oktober 2021 dan sebelumnya Pesparani Katolik Tingkat Nasional I di Kota Ambon tahun 2018,” tandas Bayu.

Rangkaian pelaksanaan kegiatan Kreasi Virtual Katolik Indonesia pada tanggal 2-28 Oktober 2021 telah melalui musyawarah LP3KN, yang salah satu keputusannya adalah menunda pelaksanaan Pesparani Katolik Tingkat Nasional II di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dan kemudian direncanakan kembali tahun 2022.

Masyarakat NTT sudah siap. Hal itu ditandai dengan penyerahan kain tradisional NTT lambang Pesparani II kepada Dirjen Bimas Katolik dari tokoh masyarakat NTT di Jakarta, diwakili oleh Komjen Polisi (Purn) Goris Mere yang sekaligus penasihat LP3KN.

“Karena itu, mari kita bersama-sama berdoa, sambil terus secara ketat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, agar pandemi ini segera berakhir sehingga kegiatan Pesparani tahun depan dapat dilaksanakan di Kupang. Saya kira, event seperti Pesparani ini sangat perlu dilaksanakan karena menjadi sarana penting untuk membina dan meningkatkan iman umat Katolik,” harap Bayu.

“Pesparani memberi ruang bagi setiap umat Katolik untuk menggali, mengembangkan, dan melestarikan kekayaan Seni Budaya Gerejani beserta kandungan nilai-nilai spiritualitasnya dalam perpaduan dengan kekayaan seni budaya lokal, sebagai bagian dari kekayaan iman yang perlu terus diwarisi dan dikembangkan oleh Gereja Katolik Indonesia,” tandas Bayu langsung menutup kegiatan KVKI 2021.

(Alfa)



Leave a Reply