Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bupati Dogiyai Berharap Paus Fransiskus Angkat Uskup Putra Asli Papua




Dogiyai, eBahana.com Bupati Kabupaten Dogiyai, Yakobus Dumupa berharap Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, sekaligus yang berwenang mengangkat seseorang menjadi uskup, dapat memilih imam dari putra asli Papua untuk menjadi uskup di bumi Mutiara Hitam itu, baik di Papua maupun Papua Barat.

Seperti dilansir Odiyaiwuu.com, hal itu disampaikan Bupati Dumupa saat upacara penahbisan lima imam baru oleh Mgr. Anton Subianto OSC, Uskup Bandung, di Gereja Santo Petrus Mauwa, Keuskupan Timika, Kamis (12/10) kemarin. Adapun kelima imam baru itu adalah RD Silvester Dogomo, RD Silvester Bobii, RD Paulus Leopati Yerwuan, RD Febronius Angelo, dan RD Vincentius Budi Nahiba. Selain itu, ada dua frater yang ditahbiskan menjadi diakon: Emanuel Richardus Buang Lela dan Ricky  Carol Yeuyanan.

Menurut Dumupa, harapannya itu bukan tanpa dasar, melainkan agar gembala umat penerus Rasul Petrus di Tanah Papua dapat lebih memahami kondisi kemasyarakatan dan situasi keagamaan umat di belahan paling timur Indonesia itu. “Uskup putra asli Papua itu tentu paham bagaimana menggembalakan umat Allah di Papua dengan aneka bahasa dan budayanya. Saya percaya, melalui bimbingan Roh Kudus, melalui uskup orang asli Papua Gereja Katolik di tanah Melanesia ini lebih membumi dan berakar kuat di tengah dunia,” tegasnya.

Paus Fransiskus, yakin Dumupa, “gembala yang baik, penerus para rasul yang mewarisi kebijaksanaan Tuhan Yesus pasti memahami suara domba yang digembalakan, termasuk di Papua.”

“Masyarakat dan umat Katolik merindukan seorang uskup dari putra asli Papua untuk menggembalakan umat Tuhan di tanah leluhurnya,” lanjut Dumupa yang pernah menjadi putra altar di Gereja Santa Maria Imaculata Mowanemani, Dogiyai, Keuskupan Timika. Menurutnya, imam-imam asli Papua memiliki semangat pengorbanan laiknya imam bukan putra asli Papua yang diangkat menjadi uskup selama ini, serta memiliki semangat pengabdian sebagaimana Yesus yang mati di salib demi umat yang dicintai-Nya.

Adapun saat ini uskup-uskup di bumi Cenderawasih itu tidak ada satu pun orang asli Papua. Di Keuskupan Agast, uskupnya seorang Fransiskan dari Jawa; di Keuskupan Jayapura, uskupnya seorang Fransiskan dari Lembata-NTT; di Keuskupan Agung Merauke, uskupnya dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan di Keuskupan Sorong, uskupnya dari Manggarai, NTT. Sementara untuk keuskupan saat ini masih sede vacante (takhta lowong), sepeninggalnya Uskup John Liku Ada beberapa tahun silam.

(Ian Saf)



Leave a Reply