Mungkinkah Musik Kristen Menembus Dunia?
“Apakah Anda pernah nonton MTV dan V-Channel?” Saya yakin semua telunjuk bakal terangkat. Musik adalah bahasa universal yang menembus segala batas. Orang mengungkapkan opini dan perasaannya melalui musik. Lewat MTV dan V-Channel, musik dan budaya pop menjangkau anakanak muda. Pertanyaannya, musik macam apakah yang tampil?
Beat-nya mungkin enak. Namun coba simak lirik lagu-lagu yang Anda dengar. Kebanyakan soal cinta dan nafsu seks. Kemarahan dan makian. Dendam dan patah hati. Putus asa dan keinginan bunuh diri. Masalahnya, lagu itu mampu memengaruhi hati kita. Lagu sedih bisa bikin perasaan Anda ikut sedih. Lagu depresi bisa mendorong orang bunuh diri. Belum tayangan video klipnya. Lagu cinta mengumbar kemolekan tubuh dan adegan seks, seolah makna cinta sebatas hubungan seks.
Sejatinya, musik adalah karunia ciptaan Tuhan sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan. Tak hanya itu, salah satu definisi bernubuat dalam bahasa Ibrani adalah menyanyi. Contohnya Nabi Elisa dalam 2 Raja-Raja 3:15 dan Daud dalam 1 Tawarikh 25:1. Musik pun dapat mengundang hadirat Tuhan (2 Taw. 5:11-14). Inilah kekuatan musik di tangan anak-anak Allah.
Setan tahu betul hal ini. Itu sebabnya ia menyimpangkan fungsi musik yang seharusnya berpusat kepada Tuhan menjadi berpusat pada diri sendiri (2 Tim. 3:4). Musik menjadi sarana meluapkan kemarahan, nafsu, kesedihan, dan dendam. Bahkan, ada musik yang khusus diciptakan sebagai penyembahan kepada Lucifer. Tak sedikit penyanyi dan grup band yang menyatakan dirinya sebagai pengikut setan. Tanpa sadar, musik ini pula yang dikonsumsi anak-anak Tuhan.
Keberadaan musisi Kristen di gunung seni tidak cukup. Alih-alih artis Kristen di gunung seni dan hiburan memengaruhi dengan hal-hal positif, justru merekalah yang terpengaruh gaya hidup yang ditawarkan Izebel – penguasa gelap gunung ini – lewat lirik lagu, gaya berpakaian, dan gaya hidupnya.
Umumnya, para artis lebih mementingkan popularitas ketimbang menyenangkan Tuhan. Keinginan menjadi tenar membuat orang mengandalkan segala cara. Agar tak terjerumus, anak Tuhan yang berada di gunung seni mesti memahami panggilannya dan nilainilai Kerajaan Allah. Tuhanlah yang mulanya menciptakan seks, musik, seni, puisi, drama, fesyen, dan segala sesuatu yang indah serta menyenangkan. Tuhan adalah Allah dari kesenangan dan sukacita, sesuai Roma 14:17 – ”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Kedengarannya mustahil? Tidak! Karena Tuhan telah melepaskan Roh Kudus untuk memberi pengertian dan strategi kepada kita (Kis. 2:7), juga memberi ide dan kreativitas untuk menciptakan lagu-lagu baru. Anak Tuhan tak boleh kompromi dengan caracara Izebel atau dunia. Ketika kita sukses, orang dunialah yang seharusnya meniru kita.
Baru-baru ini, penyanyi Kristen, Toby Mac, melalui album terbarunya “Eye On It” berhasil menembus tangga lagu Amerika Serikat, Billboard 200. Tahun lalu, Hillsong lewat album “God is Able” juga mengalahkan Beyonce dan Lady Gaga di tangga lagu Australia. Jika Anda adalah anak Tuhan yang bergerak di dunia musik, warnailah musik dunia dengan kasih dan kebenaran firman Tuhan. Tuhan menyertai Anda.
Oleh Ps. Indri Gautama
Pendiri Yayasan Maria Magdalena Ministries