Alkitab, Pujian, dan Musikalisasi Alkitab
Musik tidak pernah lepas dari kekristenan. Orang Kristen identik dengan orang bersuara bagus. Apalagi bagi orang dari daerah kantong-kantong Kristen, seperti Ambon, Papua, Manado, dan Sumatera Utara. Tak jarang
peraih kejuaraan menyanyi berasal dari sana hingga dunia entertainment.
Musik-musik gereja mengalami pengembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berbagai genre
musik pun juga diterima beberapa kalangan gereja kharismatik, khususnya. Berbagai syair ditulis oleh sejumlah artis berlabel rohani. Setiap kata, baris, dan bait diharapkan dapat membawa jemaat kepada nuansa
surgawi. Tak jarang pula mencomot beberapa kata, atau ayat-ayat Alkitab. Dengan iringan musik ngepop dan
mendunia, penyampaian firman Tuhan ini pun bisa diterima khalayak umum.
Dengan semakin pesatnya industri lagu rohani, setidaknya pencipta lagu, atau pemuji memiliki tantangan untuk lebih kreatif memusikalisasikan pesan firman Tuhan. Kekayaan idiom-idiom dalam Alkitab diharapkan lebih dialami. Variasi dalam puitisasi lagu pujian pun niscaya dilakukan. Sebab, lagu pujian berjalan searus dengan tembangtembang dunia, yang tidak semuanya menjadi motivator bagi masyarakat. Stagnasi setidaknya segera dilewati, sebab lagu-lagu dunia kian membanjir, mengantri dalam hitungan yang kian cepat. Lagu pujian sudah selayaknya menancapkan diri ke dalam memori manusia. Abd