Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menjadi Cerdas ala Orang Yahudi




Mengapa orang Yahudi cerdas? Banyak orang menyangka kalau mereka pintar, mereka adalah bangsa pilihan Tuhan.  Dalam buku “The Chosen Few” tulisan Zvi Eckstein dan Maristella Botticini, tampaknya, sangkaan mereka keliru. Melalui buku ini, justru tidak ada campur tangan Tuhan. Reka kultural semata, yang membuat mereka cerdas. Di bawah ini akan diuraikan reka kultural tersebut.

Kebiasaan Semasa Hamil. Selama hamil, para ibu mendengarkan musik, bemain biola atau piano, menjawab soal  Matematika. Mereka percaya kelak anak mereka akan menjadi pintar.

Pendidikan Multilingual sejak Kecil. Pendidikan bahasa dari kecil merupakan kewajiban anak-anak Yahudi sehingga mereka memahami, setidaknya, tiga bahasa (Inggris, Ibrani, Arab).

Prioritas Pendidikan.  Anak-anak selalu mendapatkan pendidikan di bidang Matematika, Medis, Bisnis (mereka dilatih sejak kecil)

Faktor Makanan. Mereka menyukai kacang almond, kurma dengan susu, sering mengonsumsi roti gandum dan ikan (minus kepalanya) karena sangat bagus untuk perkembangan otak. Saat makan daging dan ikan, keduanya tidak dimakan secara bersamaan karena berpengaruh negatif.  Jika hendak makan, buah dimakan dulu supaya tidak mengantuk dan mudah memahami pelajaran di sekolah.

Tidak Merokok. Berdasarkan kepercayaan mereka,  nikotin dapat menghancurkan sel-sel di otak, merusak genetika, DNA  sehingga menurunkan kecerdasan generasi berikutnya.

Olahraga dan Atletik. Anak-anak selalu dilatih olahraga memanah dan lari. Selain membangun vitalitas tubuh, olahraga  memanah dipercaya dapat melatih fokus dan konsentrasi.

Perubahan Genetika dan Penyakit. Berbeda dengan berbagai reka kultural di atas, kecerdasan mereka terbentuk karena perubahan genetika dan penyakit. Penjelasannya adalah  jika orang Yahudi mewarisi kemampuan verbal dan matematis yang lebih tinggi dibandingkan etnis lainnya, hal ini terjadi karena perubahan genetis. Perubahan ini merupakan akibat penyakit dan situasi ekonomi yang harus dihadapi bangsa Yahudi pada Abad Pertengahan. Para ilmuwan meyakini bahwa genetika berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan. Pengaruh tersebut dapat bervariasi dari 40-60%.

Dengan pemaparan ini, tidak menutup kemungkinan kalau kita pun bisa menjadi cerdas. Hanya saja, berbagai pola tersebut harus dibiasakan sehingga kita bisa merekayasa kecerdasan kepada generasi sesudah kita. (ryp)



Leave a Reply