Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Mereka Milik Kristus Saat Kedatangan-Nya




eBahana.com – Kita sudah membahas fase pertama kebangkitan, yang disebut oleh Paulus “buah-buah sulung Kristus.” Kita melihat bagaimana tepatnya dan lengkapnya catatan kebangkitan Kristus dalam Perjanjian Baru menggenapi tipologi nubuatan ordonansi buah-buah sulung sesuai yang ditahbiskan bagi Israel dalam Perjanjian Lama.

Kita akan membahas fase kedua kebangkitan – yang Paulus katakan “mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya”
(1 Korintus 15:23).

Perhatikan dengan hati-hati frasa-frasa yang Paulus gunakan mengenai frasa kedua kebangkitan ini. Pertama, terjemahan bahasa Yunani “kedatangan” adalah “parousia.” Ini kata yang digunakan sepanjang Perjanjian Baru untuk menunjukkan aspek Kedatangan Kedua Kristus mengenai gereja – artinya, kedatangan Kristus sebagai Mempelai untuk mengambil pengantin perempuan-Nya, gereja, bagi diri-Nya.

Kedua, kita harus perhatikan bagaimana hati-hatinya Paulus memspesifikasi mereka yang akan mengambil bagian dalam fase kedua kebangkitan ini. Ia berkata, “mereka yang menjadi milik-Nya.” Frasa ini mengindikasikan kepemilikan. Sama dengan mengatakan “mereka yang milik Kristus.” Ini sudah pasti tidak termasuk semua mereka yang mengaku iman dalam Kristus.

Melainkan hanya mereka yang sudah sepenuhnya dan terang- terangan menyerahkan diri mereka pada Kristus sehingga mereka sepenuhnya milik-Nya. Mereka bukan milik mereka sendiri; mereka milik Kristus.

Paulus menggambarkan dua ganda “meterai” yang menandai mereka yang memenuhi persyaratan ini. “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan” (2 Timotius 2:19).

Pilihan terakhir, hanya Tuhan Sendiri yang mengetahui dengan benar siapa milik-Nya. Perilaku mereka di luar, semua orang percaya ini memiliki satu ciri umum: Mereka “meninggalkan kejahatan.” Siapa pun yang tidak memiliki kedua meterai ini bukan mereka yang Tuhan akui sebagai milik-Nya.

Dalam Galatia Paulus memberi tanda lebih jauh dimana orang-orang seperti ini dibedakan. “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Galatia 5:24).

Orang-orang Kristen yang hidup ceroboh, dalam kedagingan, lebih mengutamakan hawa nafsu kesenangan pribadi, tidak bisa mengendalikan diri, tidak akan diperhitungkan diantara mereka yang Kristus akan terima bagi diri-Nya.

Kristus akan datang, benar, “seperti pencuri,” namun Ia sudah pasti tidak datang untuk mencuri. Ia akan mengambil bagi diri-Nya hanya mereka yang sudah menjadi milik-Nya.

Dengan peringatan ini, mari kita mempelajari apa yang akan terjadi saat fase kedua kebangkitan ini. Karena Paulus menyatakan bahwa akan terjadi “pada waktu kedatangan-Nya,” jelas fase kedua ini diasosiasikan langsung dengan kembalinya Kristus.

Kembalinya Kristus adalah satu dari tema utama nubuat Alkitab. Sudah di estimasi untuk setiap janji dalam Alkitab mengenai kedatangan Kristus pertama, ada sedikitnya lima janji mengenai Kedatangan Kedua-Nya. Ini menunjukkan betapa besar peran bagian tema Kedatangan Kristus Kedua dalam seluruh pewahyuan Kitab Suci. Untuk alasan ini diluar lingkup pembelajaran kita untuk mendiskusikan secara detail setiap pertanyaan yang berhubungan dengan Kedatangan Kristus Kedua.

Namun, menolong dalam nasihat kekal Allah, menunjukkan Kedatangan Kristus kedua ditahbiskan untuk mencapai banyak tujuan berbeda. Tujuan-tujuan ini berbeda satu satu sama lain, namun semua saling berhubungan dalam seluruh rencana Allah. Setiap tujuan ini merupakan satu aspek utama dari Kedatangan Kristus Kedua, satu bagian utama dari seluruh peristiwa seperti di nubuatkan dalam Kitab Suci.

Dengan singkat kita bisa menyebut lima tujuan utama Kristus datang kembali.

Pertama, Kristus akan datang kembali untuk gereja. Ia akan datang kembali sebagai Mempelai untuk menerima bagi diri-Nya semua orang percaya sejati sebagai pengantin-Nya. Mereka akan dipersatukan dengan Kristus, apakah melalui kebangkitan atau melalui perubahan seketika pada tubuh mereka ketika masih hidup.

Yesus menjanjikan murid-murid-Nya: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Yohanes 14:3).

Kedua, Kristus akan datang kembali untuk keselamatan bangsa Israel. Sisa bangsa Israel yang bertahan hidup dari api kesengsaraan besar akan mengakui Yesus sebagai Mesias dan direkonsiliasi dengan Allah dan direstorasi hak istimewa dan berkat-Nya. Ini dinubuatkan dalam janji Allah melalui Yesaya, yang dikutip oleh Paulus. “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis:

“Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka” (Roma 11:26-27).

Ketiga, Kristus akan datang kembali untuk meruntuhkan Antikris dan Satan sendiri. “Pada waktu itulah si pendurhaka (Antikris) baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan membinasakannya, kalau Ia ‘datang’ atau parousia” (2 Tesalonika 2:8).

Keempat, Kristus akan datang kembali untuk penghakiman bangsa- bangsa non-Yahudi. Ia Sendiri memberi prediksi ini: “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat
bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing” (Matius 25:31-32).

Dalam ayat-ayat berikut, Yesus menggambarkan secara detail prosedur penghakiman.

Kelima, Kristus akan datang kembali untuk mendirikan kerajaan seribu tahun-Nya di bumi. Ini termasuk dalam nas dalam Matius 25 dan dinubuatkan dalam Yesaya. “Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari terik akan mendapat malu, sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan tua-tua umat-Nya” (Yesaya 24:23).

Juga dinubuatkan oleh nabi Zakharia. “Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya” (Zakharia 14:9).

Jangka waktu Kristus akan memerintah diberikan dalam Wahyu 20:4 yang berbicara mengenai martir masa kesengsaraan besar: “dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”

Kita bisa dengan singkat meringkas lima tujuan utama Kristus akan datang kembali.

Pertama, Kristus akan datang kembali untuk gereja, untuk menerima semua orang percaya sejati bagi diri-Nya. Kedua, Kristus akan datang kembali untuk keselamatan bangsa Israel. Ketiga, Kristus akan datang kembali untuk meruntuhkan Antikris dan Satan sendiri. Keempat, Kristus akan datang kembali untuk penghukuman bangsa-bangsa non-Yahudi. Kelima, Kristus akan datang kembali untuk mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi.

Sementara diantara orang-orang percaya Alkitab ada kesepakatan mengenai tujuan utama Kedatangan Kedua Kristus, ada banyak diskusi dan kontroversi mengenai detail dan hubungan setiap tujuan dengan semua tujuan lainnya. Beberapa pertanyaan yang ditanya: apakah semua tujuan kembalinya Kristus ini dicapai bersamaan dalam satu peristiwa, atau akan ada interval waktu antara beberapa dari tujuan-tujuan itu? Jika demikian, dalam urutan apa akan terjadi? Apakah mungkin beberapa tumpang tindih dengan yang lain?

Dalam pembelajaran kita sekarang, kita akan menghindari masuk kedalam pertanyaan-pertanyaan kontroversial yang tidak perlu, dan kita akan membatasi diri pada aspek khusus kembalinya Kristus yang langsung berhubungan dengan kebangkitan orang benar.

Paulus menggambarkan bagaimana orang-orang Kristen akan dibangkitkan untuk bertemu Kristus saat kedatangan-Nya. “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama- lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan- perkataan ini” ( 1 Tesalonika 4:13-18).

Tujuan utama pengajaran Paulus disini untuk menghibur orang- orang percaya Kristen mengenai orang-orang Kristen lain – keluarga atau orang-orang yang dikasihi – yang sudah mati. Orang-orang Kristen yang sudah mati ini digambarkan sebagai “mereka yang meninggal,” atau, lebih tepatnya, “mereka yang meninggal dalam Yesus.” Ini artinya mereka yang mati dalam iman injil. Pesan penghiburan Paulus berdasarkan pada jaminan bahwa semua orang percaya sejati lainnya, akan dibangkitkan.

Gambar sebenarnya yang Paulus berikan dari frasa kebangkitan ini adalah sebagai berikut. Pertama, akan ada tiga suara dramatik untuk mengabarkanya. Suara pertama adalah teriakan Tuhan Yesus Kristus Sendiri, karena Ia Sendiri sudah menubuatkan. “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yohanes 5:28-29).

Suara Kristus sendiri yang memiliki kuasa untuk memanggil semua orang yang di dalam kuburan keluar dan bangkit. Namun, pada momen khusus ini Ia hanya akan memanggil orang benar yang mati – hanya mereka yang mati dalam iman. Pemanggilan orang fasik yang mati disediakan untuk fase kebangkitan sesudahnya.

Dua suara lain yang akan terdengar pada titik ini ketika penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi. Penghulu malaikat yang disebut disini kemungkinan Gabriel, karena pelayanan khususnya memproklamirkan ke atas bumi intervensi-intervensi Allah dalam kehidupan orang-orang.

Sepanjang Alkitab, satu kegunaan utama sangkakala adalah untuk mengumpulkan umat Tuhan bersama dalam waktu krisis. Suara sangkakala pada titik ini akan menjadi tanda bagi semua umat Tuhan untuk berkumpul bersama dengan-Nya sementara Ia turun dari surga untuk bertemu mereka.

Di atas bumi dua peristiwa besar akan terjadi berurutan dengan cepat. Pertama, semua orang-orang percaya sejati yang sudah mati dalam iman akan dibangkitkan. Kedua, semua orang-orang percaya sejati yang masih hidup di bumi pada saat itu akan mengalami perubahan supernatural seketika pada tubuh mereka.

Lalu kedua kelompok orang-orang percaya ini – mereka yang dibangkitkan dan mereka yang tubuhnya dirubah tanpa kematian – akan dengan cepat diangkat bersama oleh kuasa supernatural Allah dari bumi ke udara. Disana mereka akan diterima dalam awan- awan, dan dalam awan-awan ini mereka akan dipersatukan dengan Tuhan mereka dan dengan satu sama lain. Setelah itu Tuhan dan orang-orang percaya-Nya yang ditebus akan selama-lamanya dipersatukan dalam harmoni dan persekutuan tak terpisahkan.

Ada signifikansi khusus dalam dua bahasa Yunani yang Paulus gunakan dalam nas ini.

Dimana ia berkata “kita akan diangkat bersama-sama mereka,” terjemahan kata kerja Yunani “diangkat” adalah “harpazo.” Ini menunjukkan direbut tiba-tiba, dengan cepat dan keras. Digunakan empat kali dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan orang- orang direbut ke surga.

“Harpazo” digunakan dalam Kisah Para Rasul 8:39, dimana kita membaca “Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus” dari sida-sida Etiopia. Digunakan oleh Yesus dalam Yohanes 10:12 untuk menggambarkan serigala “menerkam” domba.

Digunakan oleh-Nya juga dalam Matius 13:19 untuk menggambarkan datanglah si jahat dan “merampas” yang ditaburkan dalam hati orang itu. Digunakan dalam Yudas ayat 23 untuk menggambarkan selamatkanlah mereka dengan jalan “merampas” mereka dari api.

Secara tradisional, komentator-komentator Alkitab menggambarkan “harpazo” dengan kata “pengangkatan” – apakah sebagai kata benda atau sebagai kata kerja. “Pengangkatan” berasal dari kata Latin yang berarti tepatnya sama dengan “harpazo” – “merebut.” Sepanjang sisa pembelajaran ini, “pengangkatan” akan di gunakan sama dengan “harpazo.”

Penggunaan “harpazo” oleh Paulus dengan sengaja dimaksudkan untuk memberi penjelasan satu tindakkan keras, tiba-tiba, cepat. Seperti tindakkan pencuri. Dalam hal ini sejalan dengan ayat-ayat lain yang membandingkan kedatangan Kristus seperti pencuri. “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri”(Wahyu 16:15).

“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar” (Matius 24:42-43).

Perhatikan tindakkan kekerasan dalam pernyataan bahwa “rumahnya dibongkar.”

Kita bisa berkata, karenanya, kedatangan Kristus bagi gereja-Nya pada titik ini akan seperti pencuri. Akan tiba-tiba, tidak diduga, tanpa peringatan; akan berujung dengan satu tindakkan kekerasan merebut. Lebih jauh, yang akan direbut harta paling berharga bumi – orang-orang Kristen sejati. Namun, seperti sudah kita katakan, kedatangan Kristus akan berbeda dari pencuri dalam satu hal penting: Ia akan merebut hanya yang sudah menjadi milik-Nya melalui hak penebusan.

1 Tesalonika 4:17 mengandung satu kata signifikan Yunani lain. Paulus berkata kita akan bertemu Tuhan “di udara.” Bahasa Yunani yang digunakan disini adalah “aer.”

Ini satu dari dua kata Yunani biasanya diterjemahkan “aer.” Kata satunya “aither.” Perbedaan antara dua kata ini adalah “aer” menunjukkan “udara” lebih rendah langsung berhubungan dengan permukaan bumi; “aither” menunjukkan lebih tinggi, kurang udara, jauh di atas permukaan bumi. Karena Paulus menggunakan kata “aer” sehubungan dengan kembalinya Tuhan, ia mengindikasikan berkumpulnya Tuhan bersama dengan orang-orang benar milik-Nya yang terangkat akan terjadi dalam udara lebih rendah – aer, dekat permukaan bumi.

Paulus mengacu lagi pada momen sama, dibangkitkan dan diangkat ini dalam 1 Korintus. “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus 15:51-52).

Paulus disini membuka “misteri” – artinya, sebelumnya rahasia rencana Allah bagi gereja yang belum diungkapkan. Rahasia yang diungkapkan: semua orang-orang percaya sejati akan diangkat bersama saat kedatangan Tuhan, namun tidak semua mereka yang diangkat sudah mati dan sudah dibangkitkan.

Mereka yang hidup saat kedatangan Tuhan tidak akan mati sama sekali melainkan akan mengalami perubahan tubuh mereka seketika dan secara mujizat. Dengan perubahan tubuh mereka digambarkan tepat seperti orang-orang percaya lain yang sudah dibangkitkan dari mati.

Dalam ayat berikutnya Paulus dengan singkat meringkas kodrat perubahan yang akan terjadi. “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati” (1 Korintus15:53).

Kebalikan dari mati dan binasa, tubuh baru setiap orang percaya tidak akan dapat binasa dan mati.

Apakah catatan yang Paulus berikan merupakan gambaran lengkap kebangkitan semua orang percaya sebelum berdirinya kerajaan seribu tahun Kristus?

Untuk pertanyaan ini jawabannya tidak. Sedikitnya ada dua tahap lebih jauh dalam kebangkitan orang benar yang dicatat dalam Kitab Wahyu.

Dalam Wahyu 11 kita membaca catatan dua saksi Allah selama masa kesengsaraan besar dan peristiwa mereka menjadi martir “oleh binatang yang naik dari jurang maut” – Antikris. “Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan…tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka” (Wahyu 11:9, 11-12).

Catatan ini menjelaskan arti sepenuhnya – kebangkitan. Meski tubuh mereka belum di kubur, dua martir ini sudah mati tiga setengah hari. Lalu, didepan mata musuh mereka, tubuh mereka dibangkitkan, dan mereka naik ke surga. Menarik untuk diperhatikan kenaikan mereka ke surga serupa dengan peristiwa- peristiwa yang kita sudah pelajari, terjadi dalam awan.

Jelas kebangkitan dua saksi ini berbeda dengan kebangkitan orang- orang Kristen yang digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:16-17. Tidak di hubungkan dengan turunnya Kristus dari surga, tidak disebut ada sangkakala atau suara penghulu malaikat.

Jika sekarang kita kembali ke Wahyu, kita menemukan catatan tahap lebih jauh dalam kebangkitan orang benar. “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya;

kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.” (Wahyu 20:4-6).

Orang-orang yang kebangkitannya digambarkan disini adalah mereka yang dipenggal kepalanya sebagai martir Yesus selama masa kesengsaraan pemerintahan Antikris. Orang-orang benar dalam masa kesengsaraan ini dibangkitkan pada akhir masa kesengsaraan besar, sebelum berdirinya kerajaan seribu tahun Kristus. Mereka bersama dengan Kristus Sendiri, dan dengan semua orang-orang benar lain yang dibangkitkan, mendapatkan hak istimewa memerintah dan menghakimi bangsa-bangsa di bumi selama seribu tahun.

Beberapa komentator percaya kesengsaraan martir ini termasuk dalam kebangkitan orang-orang Kristen yang digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:16-17. Komentator lain memandangnya sebagai tahap berbeda dalam kebangkitan orang benar. Tidak begitu menguntungkan membuat ini subjek kontroversi.

Yohanes menutup catatan kebangkitan martir ini dengan kata-kata: “Inilah kebangkitan pertama…Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu” (Wahyu 20:5-6).

Dengan kata-kata ini Yohanes mengindikasikan bahwa “kebangkitan pertama” sekarang lengkap. Semua yang mengambil bagian dalam kebangkitan ini disebut “berbahagia dan kudus.” Artinya, mereka semua orang-orang percaya benar. (Sampai titik ini, tidak ada orang fasik dan jahat yang dibangkitkan. Kebangkitan kedua, dimana orang fasik dan jahat menjadi bagian, digambarkan oleh Yohanes di bagian Wahyu setelah ini).

Jika kita mengkombinasi pewahyuan-pewahyuan oleh Paulus dan Yohanes, kita bisa memberi ringkasan berikut kebangkitan orang benar.

Seluruh kebangkitan orang benar, dari saat kebangkitan Kristus sendiri sampai pada kebangkitan martir masa kesengsaraan sebelum kerajaan seribu tahun, disebut oleh Yohanes “kebangkitan pertama.” Semua mereka yang mengambil bagian dalam kebangkitan ini “berbahagia dan kudus”; artinya, mereka orang- orang percaya benar.

Namun, dalam seluruh kebangkitan orang benar kita bisa melihat sedikitnya ada empat peristiwa berbeda.

Pertama, “Buah-buah sulung Kristus” – artinya, Kristus Sendiri dan orang-orang benar (kudus) Perjanjian Lama yang dibangkitkan pada saat kebangkitan Kristus. Kedua, “Mereka milik Kristus saat kedatangan-Nya” – orang-orang Kristen sejati yang siap bertemu Kristus pada waktu kembali-Nya, bersama dengan mereka yang mati dalam iman – mereka semua bersama diangkat dalam awan-awan untuk bertemu Kristus di udara. Ketiga, “Dua saksi” masa kesengsaraan yang ditinggal mati dan dikubur selama tiga setengah hari dan lalu dibangkitkan dan naik ke surga dalam awan. Keempat, sisa martir-martir masa kesengsaraan yang dibangkitkan pada akhir masa kesengsaraan, sesuai waktunya dengan Kristus dan orang- orang benar mendapat hak istimewa memerintah dan menghakimi bangsa-bangsa di bumi selama seribu tahun.

Begitulah ringkasan singkat, gambaran Perjanjian Baru kebangkitan orang benar. Kita akan melanjutkan mempelajari kebangkitan ketiga dan fase terakhir kebangkitan.

 



Leave a Reply