Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menyingkirkan Batu-batu & Ilmu Sihir Dalam Kebudayaan-kebudayaan yang Belum Berkembang & Pertempuran Spiritual – Bagian 9




eBahana.com -Dalam Alkitab, ada ayat indah khususnya mengenai membangun jalan raya menuju kebangunan rohani: “Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa” (Yesaya 62:10).

Catat frasa “singkirkanlah batu-batu.” Ini indikasi selama berabad-abad musuh sudah menanam batu-batu besar dimana jalan raya menuju kebangunan rohani akan dibangun. Batu-batu besar ini dimaksudkan untuk menghalangi jalan umat Allah. Ia ingin membuat kita kecil hati dan tidak percaya – dan ia akan melakukan apa pun untuk mencegah kita dari menyelaraskan diri kita dengan

kehendak Allah. Kita percaya Allah akan menyingkirkan musuh keluar dan memberi kita kuasa untuk menghancurkannya. Satu dari tugas-tugas di hadapan kita adalah “menyingkirkan batu-batu” agar jalan dapat dipersiapkan.

Kita sudah belajar mempersiapkan diri kita untuk tugas ini. Kita sudah mengekspose dua batu besar yang menghalangi kebangunan rohani. Pertama kesombongan (pride) dan kedua legalisme.

Kita lanjutkan pembelajaran kita dengan penghalang ketiga – kekuatan spiritual yang berkuasa dan mengancam: ilmu sihir.

Ketika Allah pertama menciptakan manusia, Ia memberi mereka otoritas untuk memerintah dunia mewakili-Nya: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”(Kejadian 1:27-28).

Allah menciptan manusia untuk menjadi “perwakilan kerajaan-Nya” di bumi. Manusia dimaksudkan untuk menjadi representatif Allah di bumi. Kita dimaksudkan untuk menjalankan otoritas-Nya sesuai dengan kehendak dan rencana yang diungkapkan-Nya. Pemberian kuasa dan tempat dominion ini dilahirkan ke dalam kodrat kita.

Meskipun demikian, ketika manusia jatuh kedalam pemberontakkan dan berdosa, mereka kehilangan otoritas mereka, karena otoritas hanya diberikan oleh Allah kepada mereka yang taat. Meski demikian, umat manusia tidak kehilangan keinginan di dalamnya untuk mendominasi.

Sayangnya, ketika manusia mendominasi dalam kondisi mereka yang jatuh, mereka tidak melakukannya dengan otoritas Allah. Sebaliknya, mereka melakukanny adengan kuasa spiritual asing yang mengganti tempat Allah dalam hidup mereka. Nama untuk kuasa ini “ilmu sihir” atau “witchcraft.” Ilmu sihir adalah apapun yang merampas otoritas sejati Allah dan mencoba mendominasi dan mengendalikan orang lain.

Kata kunci dalam berurusan dengan ilmu sihir adalah “kontrol.” “Kontrol” bisa menjadi terminologi netral. Meski demikian, memiliki arti jahat dalam hal ini. Allah tidak pernah mengendalikan siapapun. Ia memberi setiap dari kita kebebasan memilih (free will), dan Ia mengharapkan kita bekerjasama dengan-Nya berdasarkan kehendak itu. Meski demikian, Ia tidak mengontrol kita dan membuat kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak kita sendiri.

Mungkin kita pernah berada dalam kebaktian gereja ketika seseorang berdiri, dan berkata sesuatu menggelikan, lalu mengklaim, “Roh Kudus membuat saya mengatakan itu.” Kebenarannya adalah “Roh Kudus tidak pernah membuat kita melakukan apapun.” Ia tidak pernah mengambil alih kebebasan memilih manusia, karena Allah sudah memberi kita kebebasan memilih sebagai karunia, dan Ia menghormati kebebasan memilih yang Allah sudah berikan kepada kita. Siapapun yang mengatakan Roh Kudus “membuat saya” berperilaku dengan cara tertentu berbicara tentang roh yang “bukan” Roh Kudus.

Satan atau Iblis dilain pihak, mencoba mengendalikan. Ia akan mencoba mengambil alih kehendak manusia. Jika ia bisa, ia akan mengambil kendali kepribadian manusia dan menaruh individual itu dalam kondisi kejiwaan dimana mereka sama sekali tidak tahu apa yang mereka lakukan.

Allah tidak pernah berurusan dengan kita dengan cara ini. Pada dasarnya, kapanpun kita dikonfrontasi oleh sesuatu yang mencoba mengontrol kita berlawanan dengan kehendak kita, kita berhadapan dengan ilmu sihir.

Kitab Samuel 1 memberi kita pewahyuan dasar dari ilmu sihir. Menggambarkan bagaimana Raja Saul,raja pertama Israel, tidak mentaati perintah Tuhan dan sebaliknya mengikuti keinginan-keinginannya sendiri. Dengan melakukan itu, ia merebut otoritas Allah. Ketika nabi Samuel mengkonfrontasi Raja Saul mengenai ini, ia berkata pada-nya,

“Sebab pendurhakaan (pemberontakkan) adalah sama seperti dosa bertenung (ilmu sihir)” (1 Samuel 15:23).

Banyak terjemahan alkitabiah menggunakan kata “ramalan” daripada “ilmu sihir” dalam ayat ini dalam alkitab Inggris. Sebenarnya, ada tiga aspek berbeda dari kuasa jahat:Pertama ada “ilmu sihir,” yang adalah elemen kuasa. Kedua ada “ramalan”, yang adalah elemen pewahyuan paling banyak dilihat dalam “nujum.” Ketiga ada “ilmu sihir”, yang menggunakan barang tertentu atau obyek untuk mengendalikan orang. Diskusi kita akan mempelajari semua tiga aspek cara-cara ini dimana ilmu sihir bekerja.

1 Samuel 15:23 mengatakan pada kita bahwa ilmu sihir akibat dari pemberontakkan. Dimanapun kita menemukan pemberontakkan, kita bisa menemukan ilmu sihir, karena mereka kembaran. Hari ini, kita secara esensial hidup dalam masyarakat yang memberontak dengan sengaja menolak pemerintah benar Allah dalam pribadi Yesus Kristus. Apa hasilnya? Masyarakat kita diresapi dengan ilmu sihir. Ini realitas spiritual gereja yang tidak bisa diabaikan. Meski demikian, tidak ada gunanya untuk mundur, karena kita memiliki janji: “Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!” (Kitab Ulangan 33:27).

Kita akan melihat cara-cara universal ilmu sihir berfungsi dalam area-area berbeda dalam masyarakat – dalam kebudayaan, dalam institusi-institusi sosial seperti keluarga, dan bahkan dalam gereja sendiri. Kita akan mulai dengan gambaran ikthisar umum. Dimulai dengan ilmu sihir sudah ada selama berabad-abad dalam kebudayaan-kebudayaanduniayangbelumberkembang.

Ilmu sihir adalah apa yang disebut “agama manusia yang jatuh dalam dosa”. Ditemukan dimana-mana di bumi, dalam setiap bangsa. Dalam bentuk-bentuk berbeda, namun memiliki persamaan dasar dalam semua
agama-agama primitif. Dalam setiap ekspresi ilmu sihir, obyek-nya adalah untuk mengendalikan,danada area-area spesifik ilmu sihir yang mencoba mengendalikan.

Pertama, ilmu sihir berusaha keras untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan alam.

Banyak bangsa-bangsa tribal memiliki apa yang mereka sebut”pembuat hujan”-ahli ilmu sihir bisa membuat hujan turun. Bersamaan dengan “membuat hujan,” mereka juga mencoba mengendalikan keberhasilan hasil tanaman dalam daerah mereka. Sasaran akhir, meski demikian, untuk mengendalikan elemen-elemen natural.

Kedua, ilmu sihir mencoba mengendalikan arah hidup, khususnya kemampuan menghasilkan anak-anak. Itu memberi kita ide pengaruh dukun-dukun ilmu sihir dan cenayang-cenayang dalam kebudayaan-kebudayaan ini.

Ketiga, ilmu sihir mencoba mengendalikan manusia-manusia lain-untuk membuat seseorang
melakukan apa yang individual lainnya ingin mereka lakukan. Satu cara tertentu ilmu sihir sering gunakan adalah mempengaruhi seorang laki-laki untuk mengawini seorang perempuan tertentu. Perempuan melihat laki-laki yang ia ingin kawini. Maka, ia pergi ke dukun sihir, mendapatkan ramuan, dan entah bagaimana membuat laki-laki itu meminum ramuannya. Ia yakin bahwa begitu ia sudah melakukan itu, ia akan jatuh cinta padanya.

Itu hanya tiga dari banyak contoh. Namun kita harus mengerti bahwa sasarannya selalu sama – kontrol. Dan kuasanya selalu jahat. Jangan membayangkan hanya Allah bekerja secara supernatural. Satan memiliki kuasa supernatural besar, dan banyak dari kuasanya yang dijalankan dalam ilmu sihir adalah supernatural-dan jahat.

Ilmu sihir memiliki berbagai manifestasi-manifestasi supernatural. Dalam pengertian tertentu, meniru perjanjian-perjanjian yang Allah buat dengan umat manusia – pertama melalui hukum Musa dan lalu melalui kematian Yesus Kristus. Mari pertimbangkan cara-cara ilmu sihir mencoba meniru, agama yang diturunkan Allah.

Pengorbanan hewan bagian normal dari sebagian besar ilmu sihir. Kadang-kadang ini termasuk pengorbanan manusia. Ini bukan sesuatu dimasa lalu yang gelap, bukan juga dibatasi hanya pada kebudayaan-kebudayaan primitif. Di negara-negara maju, mengorbankan manusia terjadi di tempat-tempat pemujaan penyihir.

Sering pemimpin dari kelompok pemujaan menghamili seorang perempuan di bawah kendalinya dan mengaturnya agar kelahiran itu tidak didaftar. Lalu mereka mengorbankan bayi yang baru lahir kepada Satan. Jadi lagi, ini bukan sesuatu hanya terjadi di masa lalu atau tempat-tempat primitif. Tetapi terjadi secara luas di seluruh dunia – bahkan dalam masyarakat-masyarakat modern.

Ilmu sihir juga menggunakan perjanjian-perjanjiandan sumpah-sumpah. Allah Sendiri melembagakan perjanjian-perjanjian dan sumpah-sumpah dalam Perjanjian Lama. Namun dalam ilmu sihir,
perjanjian-perjanjian dibuat antara orang-orang dalam pemujaan atau kelompok-kelompok satanik lain. Satu dari instrumen paling kuat ilmu sihir adalah kutukan-kutukan, yang menjadi spesialisasinya. Ada kuasa riil dalam kutukan-kutukan satanik. Jangan pernah mengabaikan ini atau mengatakan tidak bisa terjadi pada saya.

Kita harus mengerti bahwa pertempuran ini tidak diperangi pada tataran natural. Diperangi pada tataran supernatural. Kuasa Allah supernatural, dan kuasa Satan supernatural.
Meskipun kuasa Allah jauh lebih besar, hamba-hamba Satan mempunyai kuasa supernatural, dan hamba-hamba Allah memerlukan kuasa supernatural ilahi untuk melawannya.

Kekuatan-kekuatan gelap ini juga menggunakan mantra-mantra atau jampi-jampi melawan orang-orang.
Jika kita familiar akan meningkatnya ilmu sihir diseluruh dunia, kita sadar bahwa mantra dan jampi adalah ekspresi sangat umum dari ilmu sihir.

Ilmu sihir juga menggunakan obat bius dan musik. Sebagian besar “drug illegal” yang kita dengar begitu banyak hari ini memainkan peran dalam praktik ilmu sihir. Ingat ilmu sihir menggunakan obyek-obyek atau benda-benda tertentu untuk mendapatkan kontrol atas orang-orang.

Kultur “hard rock,” dengan “drug,” contoh sempurna ilmu sihir. Ketukkan drum menarik dari Afrika dibawa sampai ke Barat melalui Amerika Selatan sudah menjadi instrumen ilmu sihir, selama beratus-ratus tahun. Pencapaian riil dukun sihir adalah bagaimana memiliki orang-orang untuk diambil alih oleh setan. Ketika sebuah suku berperang melawan suku lainnya, fungsi dukun sihir mengisi suku-nya dengan setan-setan sehingga tidak bisa dikalahkan. Bersamaan dengan ramuan, salah satu metode utama memanggil setan-setan adalah dengan menggunakan musik, termasuk hentakan drum keras yang tak habis-habisnya.

Setiap orang tua perlu mencatat ketika menghadapi apa yang disebut “hard rock” dan “drugs,” kita menghadapi ilmu sihir. Itu nama yang benar untuknya. Dimana pun ada ilmu sihir, kita akan menemukan atmosfir ketakutan dan kegelapan. Meliputi seluruh pemandangan.

Jadi, dengan ilmu sihir, kita berurusan dengan kekuatan-kekuatan supernatural yang memiliki kontrol atas keadaan-keadaan. Mereka tidak memiliki kontrol total, namun mereka memiliki lebih banyak kontrol daripada sebagian besar dari kita sadari.

Apa yang kita sudah diskusikan sejauh ini adalah ilmu sihir yang disebut “pagan” (agama penyembah berhala). Meski demikian, kita harus menerima fakta bahwa ilmu sihir bisa juga menyamar dirinya dalam bentuk-bentuk Kristen.

Satan, melalui kuasa ilmu sihir, akan melakukan segalanya ia bisa untuk mencegah umat Allah memenuhi peran mereka sebagai agen-agen kebangunan rohani di dunia. Apa cara terbaik musuh untuk melakukan ini? “Dengan menginfiltrasi gereja. “Satan bisa melakukan lebih banyak kerusakkan pada gereja dari dalam daripada dari luar. Oleh karena itu, jangan heran jika ilmu sihir sudah masuk gereja.

Ini bukan baru-rasul-rasul Perjanjian Baru sendiri harus berurusan dengan ilmu sihir. Ada contoh jelas dari ini dalam kitab Kisah Para Rasul. Paulus sedang dalam perjalanan misi di kota Filipi ketika ia menghadapi “roh peramal.” Ini bagaimana insiden tersebut diungkapkan: “Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenung-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar” (Kisah Para Rasul 16:16).

Kuasa supernatural dalam meramal adalah ilmu sihir. Dalam Yunani asli, terminologi ini diterjemahkan sebagai “roh peramal” atau “roh piton.” Bukan tipe ular berbisa, sebaliknya membungkus dirinya melingkari orang-orang yang akan dihancurkan hidupnya.

Dalam Kisah Para Rasu l16:16, kita mencatat bahwa budak perempuan ini “dengan tenung-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.”

Orang-orang biasanya tidak membayar uang untuk sesuatu yang tidak berhasil. Namun meramal, dalam batas tertentu, ada yang berhasil. Jangan naif! Jangan menganggap setiap kali kebenaran supernatural disampaikan pada kita, sumbernya adalah Allah. Bisa dengan mudah Satan. Alkitab menginstruksikan kita, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia”(1 Yohanes 4:1).

Mari lanjutkan cerita perjumpaan dengan roh peramal di Filipi: “Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan pada keselamatan” (Kisah Para Rasul 16:17).

Menarik bahwa setiap kata yang ia katakan benar. Ia tidak bisa mengetahui ini dengan cara-cara natural – melainkan lewat pewahyuan supernatural, namun sumbernya satanik. Mulanya, pewahyuan ini tampak mendukung pelayanan Paulus dan Silas. Kenapa Satan ingin mendukung mereka? Musuh mencoba untuk menginfiltrasi gereja di Filipi sejak awal.

Kemungkinan banyak misionari-misionari masa kini, jika dikonfrontasi dengan situasi yang sama, akan berkata, “Tidakkah ini luar biasa? Perempuan ini benar-benar bisa membedakan roh – dia tahu siapa kita. Mari mengangkatnya sebagai anggota gereja.”

Meski demikian, ayat selanjutnya mengatakan pada kita apa yang Paulus dan Silas lakukan sebaliknya: “Hal ini dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu…” (Kisah Para Rasul 16:18).

Perhatikan Paulus tidak bicara dengan perempuan itu – instrumen manusia yang melaluinya roh peramal bekerja. Ia berbalik dan berkata pada roh itu, “Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini. Seketika itu juga keluarlah roh itu” (ayat 18).

Begitu roh peramal sudah diusir, perempuan itu tidak bisa lagi meramal. Tuan-tuannya menjadi marah karena mereka kehilangan sumber penghasilan besar (lihat ayat 19).

Sisa Kisah Para Rasul 16 menggambarkan bagaimana seluruh kota menjadi gempar. Tidakkah itu luar biasa? Kelepasan satu perempuan yang dirasuk setan. mengakibatkan seluruh kota ke dalam kerusuhan.

Kenapa Satan begitu marah? Karena rencananya untuk menginfiltrasi gereja di Filipi di gagalkan. Paulus tidak menerima “kesaksian” perempuan itu sebagai sesuatu dari Allah. Ia mengenali sumbernya Satan – dan ia menolaknya dan menangani dengan efektif.

Meskipun rencana Satan untuk menginfiltrasi pelayanan Paulus dan Silas tidak berhasil, apa yang ia coba lakukan sebenarnya taktik militer. Hari ini, sering disebut “kolom kelima.” Asal frasa “kolom kelima,” di definisikan sebagai “kelompok simpatisan rahasia atau suporter musuh yang terlibat dalam sabotase didalam garis pertahanan atau batas-batas nasional.”Satan memiliki kolom kelima dalam gereja selama ratusan tahun. Ia dan roh-roh jahatnya bekerja untuk memecah belah, melumpuhkan, dan menghancurkan orang-orang Kristen. Cara nomer satu menumbangkan pelayanan gereja. Sayangnya, terlalu banyak orang Kristen hari ini tidak menyadari pekerjaan Satan di tengah-tengah mereka. Mereka buta terhadap kehadiran “kolom kelima” Satan.

Ilmu sihir adalah upaya mengendalikan orang lain dan membuat mereka melakukan apa yang mereka mau dengan menggunakan roh yang bukan RohKudus. Jika siapapun memiliki roh yang ia bisa pakai, ini bukan Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah Allah dan “tidak ada orang menggunakan Allah.”

Dalam kelompok-kelompok yang “dipenuhi Roh” di seluruh dunia, kita bisa temukan banyak orang yang mengklaim “menggunakan” Roh Kudus. Bahkan dalam
kelompok-kelompok gereja, kadang-kadang adaroh berbeda bekerja selain Roh Kudus.

Oleh Loka Manya Prawiro.



Leave a Reply