Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kebenaran Firman, Iman, dan Teologi Perjanjian




eBahana.com – Umat kristiani banyak yang tidak menyadari bahwa mereka berhak menerima tujuh berkat Abraham. Sayangnya, ketujuh berkat tersebut tidak dapat dikecap karena mereka tak memiliki iman, tak memahami kebenaran firman, dan tak mengetahui teologi perjanjian.

Kebenaran firman, iman, dan teologi perjanjian. Ketiganya saling berkaitan. Yang dimaksud dengan teologi
perjanjian adalah perjanjian Kristus yang telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat (Gal. 3:13, 14) dengan jalan mati di kayu salib, supaya ketujuh berkat Abraham sampai kepada kita.

Kutuk hukum Taurat merupakan kutuk untuk semua orang yang tidak bisa melakukan sepenuhnya hukum Taurat. Padahal, tidak ada seorang pun yang bisa menjalani hukum Taurat sepenuhnya. Itu berarti kita semua berada di bawah kutuk hukum Taurat, yakni kematian rohani, kematian kekal, dan kutuk kehidupan (kegagalan, kemiskinan, sakit penyakit, dan sebagainya). Melalui kematian-Nya di kayu salib, Kristus telah menebus kita dari kutuk tersebut.

7 Berkat Abraham
Setelah ditebus oleh Kristus, kita berhak menerima tujuh berkat Abraham. Artinya, kita berhak mengecap berkat Abraham tersebut. Ketujuh berkat itu adalah pertama, diangkat oleh Tuhan. Begitu menerima Kristus, secara hukum kita sudah dibebaskan dari kutuk hukum Taurat. Itu berarti, hidup kita akan mengalami kenaikan terus-menerus. Tidak seperti roda, yang kadang di atas, kadang di bawah.

Berkat kedua adalah kesehatan. Kita akan menerima kesehatan ilahi. Kita berhak menerima kesehatan sampai
akhir hidup tanpa sakit. Berkat ketiga, kemampuan untuk berbuah di setiap area kehidupan. Itu berarti tidak akan terjadi kemandulan, semisal tidak ada mandul biologis, mandul ekonomi, dan mandul lainnya. Pelayanan dan pekerjaan harus berbuah.

Berkat keempat, yakni kemakmuran. Kemakmuran sudah menjadi janji Tuhan. Kemiskinan sudah ditebus oleh Yesus. Berkat kelima, kemurahan Tuhan. Ke mana pun kita pergi, kita akan mendapat kemurahan Tuhan. Berkat keenam, perkenanan Tuhan. Banyak mukjizat yang bisa kita terima karena adanya perkenan Tuhan. Berkat ketujuh, nama masyhur. Tuhan akan memberi kita berkat nama masyhur.

Firman Memerdekakan Kita
Sementara yang dimaksud kebenaran firman, dalam Yohanes 17:17 dikatakan bahwa firman-Mu adalah kebenaran. Itu artinya, firman Tuhan adalah kebenaran, dan bila kita menerima kebenaran tersebut, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita (Yoh. 8:32).

Sementara yang dimaksud dengan iman adalah dasar dari sesuatu yang belum kita lihat, percaya walau belum melihat. Banyak umat kristiani yang masih ragu-ragu pada janji Tuhan kepada Abraham. Mereka ragu karena belum melihat bukti.

Untuk menumbuhkan iman, kita harus mendengar firman Tuhan. Sebab, iman timbul dari pendengaran. Jika
mendengar Tuhan berbicara, maka hidup kita akan berubah. Banyak orang ke gereja tetapi imannya tidak
tumbuh, itu dikarenakan mereka ke gereja hanya melihat pendeta namun tidak mendengar khotbah. Di balik
khotbah tersebut sebetulnya Tuhan yang berbicara. Kalau kita mendengar Tuhan berbicara, maka hidup kita akan berubah.

Harus Taat Pada Tuhan
Supaya bisa mengecap ketujuh berkat Abraham, kita harus mengimani, memperkatakan, dan mengalami. Tidak hanya diimani namun diperkatakan juga. Sebab, iman itu harus sama dengan yang di hati dan yang di pikiran.

Terakhir, supaya bisa mengalami janji Tuhan, harus takut pada Tuhan. Berkatb-erkat tersebut akan kita terima bila kita taat pada-Nya. Itulah mengapa disebut perjanjian, yakni perjanjian antara Tuhan dan manusia.

Ditulis oleh Pdt. Agung Takariana, Gembala Sidang Gereja Bethany Indonesia FRESH ANOINTING Bandung.



Leave a Reply