Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Janji Tuhan di Masa Sulit




eBahana.com – Kitab Keluaran pasal pertama memberitahu kita awal dan masa-masa kehidupan orang Ibrani menjadi begitu sulit. Setelah kematian Yusuf dan Firaun yang telah mempromosikannya, kemudian dilanjutkan oleh Firaun yang baru yang menduduki takhta. Dia juga memerintah dan kemudian menyerahkan mahkota berikutnya kepada Firaun yang selanjutnya. Akhirnya, setelah beberapa abad, nama Yusuf kemudian menjadi tidak dikenal. Tak ada lagi yang mengingat peristiwa kelaparan saat zaman Yusuf itu, tidak ada lagi yang mengingat usaha-usaha dan kebijakan-kebijakan Yusuf Kala menjadi perdana menteri saat itu. Generasi yang baru adalah generasi yang benar-benar telah melupakan dan tidak mengingat Yusuf sama sekali. Firaun yang baru muncul dan memandang rendah populasi orang Ibrani yang terus bertambah. Di sinilah masa sulit itu dimulai, orang Ibrani dianggap sebagai ancaman. Dan tentu saja posisi yang terancam bukan posisi yang menyenangkan. Pasal-pasal pertama kitab ini menyuguhkan kepada kita kehidupan orang Ibrani dengan pemandangan yang menyedihkan.

Saat Yusuf masih hidup orang Ibrani hidup dalam kesenangan dan kedamaian, beristirahat di Tanah Gosyen yang cerah. Tetapi semua berubah, berawal dari kecurigaan dan ketidaksukaan, kemudian kebencian yang terang-terangan orang mesir mulai menggilas orang Ibrani. Allah melihat dan mendengar jeritan itu. Allah tidak tidur. Perhatiannya tidak pernah beralih. Arah perubahan orang Ibrani mungkin menjadi gambaran kehidupan pembaca saat ini. Kerja keras, tekanan, ketidakadilan, penindasan, ancaman PHK atau apapun juga yang kita alami dalam keluarga, pekerjaan, bisnis. Selama kita tetap dalam pengharapan kepada Allah. Allah tidak tidur. Allah bukanlah pelupa. Berikut kita bisa memahami bahwa janji Tuhan tetap ada di masa-masa sulit sekalipun.

1. Masa-masa sulit tidak menghapuskan janji-janji Allah.

Ketika orang-orang Israel mendapati hidup mereka semakin sulit, tekanan pekerjaan yang mengerikan, ancaman-ancaman dari petugas rodi membuat hidup mereka semakin menderita.

Tetapi dalam penderitaan itu, Allah menjanjikan suatu pengharapan “Aku akan mengirimkan seorang pembebas”. Umumnya ketika masa-masa hidup kita menjadi sulit dan semakin sulit hal mudah yang sering kali kita simpulkan adalah bahwa Allah telah melupakan janji-Nya. Kitab Keluaran memberitahukan kepada kita bahwa ketika Allah berkata “Aku menjanjikanmu sesuatu” Dia tidak akan pernah melupakannya. Orang lain mungkin sering lupa apa yang mereka janjikan kepada anda, atau anda sendiri pun mungkin sering lupa, tetapi Allah tidak pernah lupa akan setiap janji-Nya. Bumi mungkin akan berubah, bintang-bintang mungkin akan berjatuhan dari langit, tetapi Allah kita yang hidup tidak akan pernah melupakan apa yang telah Dia janjikan.

2. Perlakuan tidak adil manusia tidak luput dari perhatian Allah.

“Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.  Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus” (Kel. 3:7-8).

Allah selalu tahu. Dan kemahatahuan Allah itu dinyatakan dalam kepedulian-Nya yang begitu dalam. Seperti yang kita lihat dalam bacaan ini. Allah dapat melakukan apa saja untuk menyelamatkan umat-Nya. Saat anda dalam keadaan sulit dan ujian-ujian berat dan sukar menghimpit hidup anda. Lalu anda mulai berkata “Allah tidak melihat kesusahan dan kesulitanku“ dan anda mulai berkecil hati, hati anda dipenuhi rasa sakit, nyeri dan putus asa. Stop itu semua adalah intimidasi dan kebohongan si pendusta untuk melemahkan iman anda. Allah tahu dan Allah punya waktu dan cara sendiri. pertolongan-Nya mungkin tidak datang pada waktu dan cara yang kita harapkan, namun Allah akan datang pada waktu yang terbaik dan waktu yang tepat. Allah tidak akan meninggalkan milik-Nya sendiri.

3. Ujian berat tidak memudarkan perhatian-Nya.

Beratnya beban hidup dan tekanan yang harus dialami orang Ibrani, tidak akan pernah bisa mengaburkan perhatian-Nya. Mungkin sekarang saudara diperhadapkan dengan tahun-tahun yang sulit. Anda sedih masa depan keluarga terancam oleh karena faktor ekonomi, dll, keluarga anda sedang goyang, anak-anak anda menjadi tidak terkontrol, dan ada seabrek masalah lain. Alkitab membuktikan bahwa Allah tidak pergi, Allah tidak meninggalkan orang Ibrani di Mesir begitupun dengan anda. Tuhan tidak pernah berhenti memelihara, memikirkan dan mengasihi anda dengan hasrat dan intensitas yang melampaui pikiran kita.

Allah yang kita sembah dan layani adalah Allah sempurna di dalam seluruh aspek keberadaan-Nya. Ia juga Allah yang nyata. Kepada nabi Yesaya, Ia berkata, “sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:8-9). Dalam Mazmur 103:14, Daud mengingatkan kita, “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat bahwa kita ini debu.” Allah tahu bahwa segala rancangan dan jalan-jalan-Nya jauh melampaui rancangan dan jalan kita. Tuhan secara sadar menciptakan kita sebagai makhluk terbatas, Tuhan tahu bagaimana caranya bekerjasama dengan kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita dalam kemuliaan Nama-Nya. Oleh sebab itu situasi sulit apa yang kita alami saat ini semoga renungan singkat ini bisa membuat anda kembali semangat.

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho B.Th, Gembala GPdI “Alhayat” Desa Lubuk Ogung.



Leave a Reply