Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Haryanto Kandani: JANGAN BERPUAS DIRI, “TRAIN YOURSELF TO BE THE BEST”




“Kita semua mendambakan kemenangan.  Namun, berapa banyak orang yang bersedia berlatih?”  (Mark Spitz)

Ungkapan Mark Spitz benar, semua orang rindu meraih apa yang belum pernah diraih sebelumnya. Sayangnya, kebanyakan orang hanya ingin, tetapi lupa berlatih untuk memperbesar kapasitasnya. Alasannya, malas, merasa sudah hebat dan maksimal. Namun, untuk menjadi seorang achiever sejati kita tidak bisa melepaskan latihan dari hidup. Lihatlah bagaimana orang di bawah ini. Mereka tidak berpuas diri dan terus berlatih meskipun sudah menjadi yang teratas.

Sumber: imasportsphile.com

Demi memecahkan rekor renang 2 detik, Mark Spitz mantan juara Olimpide berlatih 8 jam sehari sejak pagi buta. Greg Norman asal Australia menjadi juara golf karena berlatih 1.000 pukulan setiap hari. Lukisan Picasso yang hanya dilakukan 30 detik dihargai sebesar US$10.000. Pelanggannya berkata, “Masa lukisan 30 detik harganya US$10.000?” Picasso menjawab, “Ini bukan masalah 30 detik. Untuk memikirkannya butuh waktu 40 tahun.” Zig Ziglar, pakar motivator, pernah ditanya, “Kalau Anda berceramah, tentu tidak perlu banyak waktu untuk mempersiapkannya karena Anda sering menyampaikan ceramah yang sama.” Ia menjawab, “Saya memerlukan persiapan sedikitnya tiga jam untuk bahan yang sudah saya ketahui, kalau yang belum pernah saya bawakan lebih lama lagi.”

Jika orang hebat saja masih terus memperbaiki kualitas diri, tentu kita harus lebih lagi.  Semakin banyak waktu kita investasikan untuk berlatih, itu akan menentukan kualitas kita pada masa depan.

Oleh karena itu, apa pun profesi kita saat ini, salesman, pelajar, dokter, atau ibu rumah tangga, semua orang selalu mengharapkan yang terbaik dari kita. Atasan, guru, pelanggan, pasangan, dan keluarga tidak ingin mendapatkan hasil yang biasa dari kita. Demi mempersembahkan hasil yang excellent, suka atau tidak kita harus melatih diri.

Sumber: satujam.com

Hidup itu ibarat gedung olahraga yang lengkap. Dalam setiap keadaan, selalu ada kesempatan untuk berlatih.” Demikian juga dengan kita, bila menginginkan kehidupan yang sehat, bahagia, berhasil, dan menang, kita pun perlu melatih diri untuk mendapatkannya.

Dalam setiap situasi selalu ada peluang bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri, berlatih, dan memperdalam pengetahuan. Masalahnya, kita mau atau tidak. Bila kita mendahulukan rasa malas, enggan, dan merasa sudah bias, jangan heran bila kemampuan kita tidak akan berkembang, bahkan tergilas orang lain. Sebaliknya, bila kita terus berlatih demi mempertahankan kesuksesan, kita tidak sekadar menjadi ahli, tetapi juga menjadi pelatih.

 

 



Leave a Reply