Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Gereja Pada Akhir Zaman Menurut Gambaran Paulus




eBahana.com – Ayat Kunci: Efesus 4:13, “sampai kita semua telah mencapai ‘kesatuan iman’ dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”

Dalam surat kepada jemaat di Efesus, Paulus menggambarkan akhir dari pada gereja dan seperti apa ketika gereja sudah mencapai kesempurnaan. Ia memberi empat tanda gereja yang sudah sempurna.

  • Pertama, gereja akan dipersatukan dalam iman.
  • Kedua, gereja akan mengenal Kristus sebagai Kepala dalam
    setiap aspek dari Pribadi dan pekerjaan-­Nya.
  • Ketiga, gereja akan menjadi dewasa penuh.
  • Keempat, gereja yang sudah disempurnakan, akan merepresentasikan
    Kristus kepada dunia.

Dalam Efesus 1:22-­23, ia mengatakan gereja adalah tubuh Kristus, dan Kristus kepala dari segala yang ada. Lalu dalam pasal 4, Paulus memberi daftar pelayanan utama yang di berikan Kristus kepada gereja-­Nya dan tujuan pelayanan itu.

“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-­rasul maupun nabi-­nabi, baik pemberita-­pemberita Injil maupun gembala-­gembala dan pengajar­pengajar, untuk memperlengkapi orang-­‐orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:11-­‐13).

Kita terlalu sering berpikir gereja sedang berada dalam kondisi statis. Itu tidak betul. Gereja selalu berada dalam kondisi bertumbuh dan berkembang. Kata pembukaan dalam Efesus 4:13, “sampai,” mengindikasikan kita bergerak menuju akhir yang sudah dipredeterminasi. Ini dikonfirmasi dengan ekspresi “mencapai kesatuan iman.” Kita sekarang belum dalam kesatuan iman. Melihat sekilas berbagai kelompok dan denominasi yang berbeda disekitar kita membuktikan ini. Namun kita bergerak menuju kesatuan iman.

Waktunya akan datang ketika semua umat Kristen sejati (yang benar dan sungguh-­sungguh) akan dipersatukan dalam iman.

Jalan menuju kesatuan ini dinyatakan dalam frasa Paulus, “pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.” Semua doktrin Perjanjian Baru terpusat pada Pribadi dan pekerjaan-pekerjaan Kristus. Doktrin keselamatan terpusat pada Juruselamat. Doktrin kesembuhan terpusat pada Sang Tabib Agung. Doktrin pengudusan terpusat pada Sang Pengudus. Doktrin kelepasan terpusat pada Sang Pembebas dan semua doktrin-­doktrin Kekristenan yang lain. Kebenaran yang sempurna dari setiap doktrin Kekristenan ada “dalam Pribadi dan pekerjaan Kristus.” Sejarah membuktikan umat Kristen tidak bisa mencapai persatuan dengan mendiskusikan doktrin secara abstrak. Namun sebagai umat Kristen, mereka bersedia mengakui Kristus dengan segala kepenuhan-Nya dan memberi Kristus tempat-­Nya yang benar dalam kehidupan mereka dan dalam gereja. Dan jalan menuju “kesatuan iman” adalah melalui “pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.”

Selain itu menuju kepada “kedewasaan penuh.” Gereja bertumbuh menjadi dewasa. Orang yang menjadi
dewasa penuh, akan mampu mewakili Kristus dalam seluruh kepenuhannya.

Ia akan menjadi, dalam arti sesungguhnya, perwujudan Kristus. Ia akan merupakan perwujudan rencana-­rencana Allah bagi gereja sebagai tubuh Kristus, yakni penyataan sempurna Kristus. Dianugerahi dengan setiap kasih karunia, setiap karunia roh, setiap pelayanan. Gereja yang sempurna ini akan mempresentasikan Kristus sepenuhnya kepada dunia.

Dalam Efesus 5, Paulus memberi gambaran gereja pada akhir zaman. Ia mempresentasikan gereja sebagai tubuh Kristus. Dalam nas ini, ia mempresentasikan gereja sebagai mempelai. Menggunakan perumpamaan hubungan Kristus dengan gereja-­Nya seperti suami istri.

“Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-­Nya
baginya untuk menguduskannya dengan memandikannya dengan air dan firman” (Efesus 5:25-­26).

Dalam ayat-­ayat ini Paulus mempresentasikan Kristus dalam dua aspek. Pertama sebagai Penebus dosa, lalu
sebagai Sang Pengudus (yang menguduskan). Jalan penebusan adalah darah Kristus. Jalan pengudusan adalah Firman Allah. Kristus pertama menebus gereja dengan darah-­Nya, di kayu salib, agar Dia bisa setelah itu menguduskan gereja dengan Firman-­Nya.

Bekerjanya Firman Allah bisa dibandingkan dengan mencuci dengan air bersih. Dibutuhkan dua pelayanan
Kristus ini untuk membuat gereja sempurna.

Ini sesuai dengan gambaran Kristus yang dipresentasikan dalam 1 Yohanes 5:6 “Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.”

Melalui darah-­Nya di kayu salib, Kristus adalah Penebus gereja. Melaui air Firman Allah, Kristus adalah Sang Pengudus (yang menguduskan) gereja. Roh Kudus yang memberi kesaksian mengenai dua aspek Kristus ini. Dalam pencurahan Roh Kudus, Roh Kudus sekali lagi meletakkan semua penekanan pada otoritas ilahi atas dua hal yang Allah sediakan bagi gereja. Penebusan oleh darah Kristus, dan pengudusan oleh Firman Allah. Keduanya penting bagi kesempurnaan gereja.

Dalam Efesus 5:27, Paulus melanjutkan deskripsi hasil yang Kristus akan capai dalam gereja melalui dua pelayanan ini. “supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-­‐Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

Ciri pertama dan paling penting dari gereja seperti digambarkan disini adalah mulia dan agung. Yang dimaksud, dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Kata “mulia” menunjukkan kehadiran pribadi Allah yang dimanifestasikan kepada indera manusia. Sesudah pembebasan Israel dari Mesir, “kemuliaan” ini dapat dilihat dalam bentuk awan yang juga memenuhi dan menerangi Ruang Mahakudus dalam tabernakel. Dengan cara yang sama, gereja yang sempurna akan ditudungi, dipenuhi, dan diterangi manifestasi kemuliaan Allah. Sebagai hasilnya, gereja akan menjadi “kudus” dan “tanpa cacat.”

Gereja yang di gambarkan oleh Paulus dalam Efesus akan menjadi penggenapan doa Kristus kepada Bapa bagi murid-­murid-­Nya dalam Yohanes 17:22 “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-­Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.” Kemuliaan yang akan menyempurnakan kesatuan iman. Sebaliknya, kesatuan gereja memancarkan kemuliaan. Dalam ayat selanjutnya Yesus berkata, “agar dunia tahu.” Kesatuan gereja yang dimuliakan akan menjadi saksi Kristus
kepada seluruh dunia.

Oleh Loka Manya Prawiro.



Leave a Reply