Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bertengkar, Panas Hati? Tidak ah!




eBahana.com – Kejadian 13:1-13 (Abram dan Lot Berpisah).
Pertengkaran atau gesekan itu kekanak-kanakan, tidak akan masuk sorga.  Orang tidak akan diberkati bila suka bertengkar, yang suka hanya iblis. Hati-hati karena iblis suka mengadu. Hati-hati juga dalam melayani, kelihatan roh namun ternyata daging. Sehingga perpecahan bisa terjadi.  Di Kejadian 13 itu, yang terima visi adalah Abram, tapi Lot terima berkat juga karena Lot ikut Abram. Tapi kemudian Lot “nglunjak” tidak menghargai Abram, namun keegoisan dan keculasan dia sendiri.  Terjadi pertengkaran atau gesekan di pelayanan itu tidak sehat. Tuhan lihat yang didalam, bejana harus baik.
2 Timotius 2:23
Hindari soal yang dicari-cari, kecuali hal-hal prinsip. Misal tidak percaya Yesus.
Terkadang menahan mulut jauh lebih baik. Orang yang hatinya panas, pasti yang dikerjakan tidak menyenangkan hati Tuhan. Jangan jatuh dalam jebakan iblis. Selama Kayu masih ada, api akan menyala jadi hati-hati. Harus netral dengan orang lain karena ada 2 ciri orang yang tidak bisa netral:
– Bila orang jatuh cinta, pasti semuanya kelihatan baik.
– Bila orang kecewa, pasti semua yang jelek diingat sampai detail.
Perlu hikmat dan kedewasaan. Cari Yesus saja maka damai sejahtera.
Dewasa artinya Diberi masalah, dapat memilih ambil atau tidak. “Diberi api dapat memilih diguyur atau tidak”
Kunci supaya tidak terjebak dalam pertengkaran:
1. minta roh hikmat. (Kej 13:7).
Punyai hati yang mengalah.
2. Miliki Kerendahan hati (Kej 13:9).
Belajar rendah hati supaya masuk surga.
Lihat atmosfernya, Bukan suburnya. Orang rendah hati pasti lihat berkat. Cek diri sendiri jangan kebanyakan teori. Jangan mudah terpancing, supaya manusia lama tidak muncul kembali. Kelihatannya kalah di awal tp akhirnya pasti menang. Dengan Damai pelayanan diberkati. Orang yang mau berubah, berkatnya akan naik dan bukan turun.
Oleh Ev. Yeremia Cemby, Persekutuan Doa di Bait Suci Family Blessing Kalasan Sleman Yogyakarta.


Leave a Reply