Ibadah Kamis Putih di GKJ Gondokusuman
eBahana.com – Ibadah Kamis Putih selalu dilaksanakan di gereja tempat saya melayani, GKJ Gondokusuman “Sawokembar”, Yogyakarta. Ibadah dilakukan tiga kali, dimulai sejak sore pukul 15.30, 18.00 dan 21.00 WIB. Di setiap ibadah itu dilayankan Sakramen Perjamuan Kudus sebagai “peringatan akan Aku” (Lukas 22:19).
Ada juga prosesi pembasuhan kaki sebagai wujud pelaksanaan perintah Tuhan kepada para murid, “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu” (Yohanes 13:14). Pembasuhan kaki dilakukan terhadap 12 orang warga gereja yang terdiri dari anak-anak, remaja, pemuda, dewasa muda, warga dewasa dan lansia, masing-masing satu laki-laki dan satu perempuan.
Nuansa putih biasanya kami hadirkan melalui dekorasi bunga mimbar dan himbauan kepada warga jemaat yang datang beribadah agar mengenakan pakaian warna putih. Putih melambangkan kesucian dan kemurnian cinta kasih Allah. Malam itu, Tuhan memberikan Diri bagi dunia dengan segala isinya. Itulah kemurnian cinta kasih Allah.
Ibadah Kamis Putih di GKJ Gondokusuman dilakukan dengan dasar, mengingat kemurnian cinta kasih Allah melalui pengurbanan Tuhan Yesus di masa lalu (dimensi anamnesis). Seraya demikian, jemaat diundang untuk meneladan Tuhan dengan menghadirkan kemurnian cinta kasih Allah di era sekarang (dimensi eksistensial). Keduanya lalu menggerakkan jemaat untuk senantiasa hidup dalam pengharapan akan kehadiran Kristus di masa mendatang (dimensi prolepsis).
Ibadah Kamis Putih di GKJ Gondokusuman dilakukan dalam nuansa hening dan teduh untuk menghadirkan kekhusukan demi menghayati pergumulan Kristus dalam kesendirian di Getsemani. Di sana Tuhan merasa sedih dan gentar, seperti mau mati rasanya. Dan dalam kecamuk perasaan itu, Tuhan bersujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki (Mat. 26:37-39).
Ibadah Kamis Putih di GKJ Gondokusuman dilakukan juga dalam keberserahan. Jemaat dibawa dalam kesadaran akan keberserahan penuh kepada Allah. Memupus ego dan merendahkan diri sepenuh-penuhnya. (SAN)