Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Flora Padang Gurun




eBahana.com – Semesta tempat manusia tinggal terdiri atas berbagai area, seperti: hutan, padang gurun, pantai beserta lautan, dan sebagainya, di mana masing-masing memiliki ciri spesifik baik struktur alam juga mahluk hidup penyusunnya, akhirnya membentuk variasi ekosistem. Ekosistem adalah suatu organisasi variasi makhluk hidup dan lingkungannya (tanah, air, cahaya, mineral, dan lain-lain), sehingga terjadi hubungan timbal balik antar masing-masing komponen penyusun.

Padang gurun merupakan salah satu area yang menarik untuk dipelajari karena keunikan kondisi alam dan berbagai jenis mahluk hidupnya. Kekhususan jenis makhluk hidup baik flora maupun fauna yang menghuni padang gurun meliputi bentuk tubuh, sistem fisiologis dan metabolisme, juga behaviour yang mampu menyesuaikan kondisi alamiah padang gurun. Biasanya seluruh kemampuan menyesuaikan yang bersifat khusus tersebut dikenal dengan ‘rentang adaptasi’. Bagi sebagian besar orang, ‘rentang adaptasi’ ini seolah terjadi secara otomatis bersamaan dengan eksistensi makhluk hidup tersebut di lingkungannya. Padahal jika dipelajari dengan seksama pada setiap kejenisan makhluk hidup di manapun berada membuktikan adanya pengaturan sempurna oleh Oknum Yang Hebat dalam setiap detail komponen kemampuan yang menyusun daftar daya hidup dalam ‘rentang adaptasi’ tersebut.  Dalam rangka memaparkan hal tersebut, maka tulisan tentang Flora Padang Gurun ini dibuat.

Penyebaran padang gurun di dunia paling banyak di benua Afrika, salah satunya yang terkenal adalah gurun Sahara dan Kalahari. Di daerah China dan Mongolia terdapat gurun Gobi. Di Semenanjung Arab terdapat gurun Arab.  Di Amerika maupun Australia juga terdapat padang gurun. Kondisi padang gurun: gersang, karena curah hujan yang rendah yaitu sekitar 250 mm per tahun atau kurang.  Dengan kondisi demikian, maka hujan lebat di padang gurun jarang terjadi atau tidak teratur, akibatnya kelembapan udara sangat rendah.  Pancaran cahaya matahari menjadi sangat panas dan terik di padang gurun, efeknya tingkat penguapan tinggi dan perbedaan yang tajam antara suhu udara siang dan malam hari.  Siang hari sangat panas, sedangkan malam hari sebaliknya, sangat dingin.  Pada musim panas, suhu padang gurun mencapai 40°C atau lebih.  Karena itulah, maka hanya flora khusus sajalah yang mampu tumbuh di padang gurun.

Jenis flora yang tumbuh di padang gurun berciri khas daun kecil seperti duri, atau tidak berdaun sama sekali.  Inilah bentuk penyesuaian dengan tingkat penguapan yang tinggi di padang gurun.  Dengan bentuk daun kecil atau tanpa daun maka penguapan dapat ditekan sekecil mungkin sehingga tumbuhan dapat menyimpan air lebih lama dalam batangnya.  Flora padang gurun juga berakar sangat panjang dan kuat, agar mampu mencapai sumber air yang jauh di dalam tanah bagi kelangsungan hidupnya.  Batang tanaman padang gurun elastis dan tidak mudah patah agar bisa bertahan dari tiupan angin kencang yang biasa terjadi di padang gurun. Batang flora padang gurun mempunyai banyak jaringan spons yang berfungsi untuk menyimpan air.  Keunikan lainnya dari flora padang gurun adalah ketika hujan turun, tanaman akan segera tumbuh dan berkembang, berbunga dan berbuah dengan sangat cepat dalam waktu singkat setelah terjadinya hujan, sampai menghasilkan biji untuk perkembangbiakan individu baru di musim berikutnya. Berikut ini gambar beberapa macam flora padang gurun.

Salah satu flora padang gurun yang sangat terkenal adalah kaktus. Kaktus adalah jenis tanaman berbunga (Family Cactaceae). Kaktus bisa hidup lama tanpa air, karena adanya struktur batang, akar, dan daunnya yang khusus.  Kaktus dalam jumlah banyak biasa disebut kakti. Kaktus mempunyai batang yang bisa menampung air dalam jumlah banyak, karena itu digolongkan sebagai tanaman sukulen. Sistem metabolisme kaktus sangat unik sebab tubuhnya mampu membuka stomata nya pada waktu malam hari yang dingin, dan menyerap karbondioksida (CO2) untuk disimpan dalam vakuola lalu digunakan untuk fotosintesa di siang hari saat matahari terik. Sebagian besar batang kaktus dikelilingi duri yang tajam, ada juga yang panjang.  Duri-duri tajam ini adalah modifikasi dari daun, serta berfungsi sebagai alat pelindung dari pemangsa, yaitu herbivora padang gurun. Bunga  kaktus berfungsi sebagai alat reproduksi, yang muncul dari ketiak atau aerola, dan tanpa tangkai bunga.

Eksistensi kaktus sebagai salah satu contoh flora padang gurun yang memperlihatkan kekhususan yang luar biasa.  Kekhususan tersebut jelas menggambarkan desain cerdas sehingga kaktus mampu menghadapi sekian banyak lika-liku kesulitan hidup dalam habitatnya. Sederetan komponen fasilitas dalam tubuh kaktus agar bertahan di lingkungan dengan daya dukung hidup yang rendah, terlihat adanya kesengajaan rancangan oleh Aktor Intelektual, sehingga memungkinkan adanya rentang adaptasi yang spektakuler. Keadaan tersebut, tentu tidak dapat diadakan secara natural oleh manusia atau terjadi dengan sendirinya.  Aktor Intelektual yang menyengajakan keunikan eksistensi flora gurun haruslah Oknum Supranatural yang dikenal manusia sebagai Tuhan, Pencipta alam semesta. Secara otomatis hal ini akan mengoreksi pandangan para evolusionis, yang meyakini terjadinya kehidupan secara kebetulan.

Sejak semula Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya dalam kondisi baik dan teratur (Kejadian 1:1-2:7).  Kejatuhan manusia dalam dosa menimbulkan murka dan hukuman Tuhan, di mana salah satu bentuk hukuman-Nya adalah banjir besar pada masa Nuh yang mengubah struktur alam semesta secara drastis (Kejadian 7:1-23).  Perubahan iklim yang drastis, menyebabkan timbulnya lingkungan dengan suhu yang ekstrim seperti di padang gurun.  Flora yang sejak semula didesain mampu bertahan di lingkungan-lingkungan ekstrim dengan daya dukung hidup yang rendah,  seperti kaktus contohnya, justru menjelaskan betapa Tuhan Sang Pencipta itu Maha Tahu.  Betapa bersyukurnya manusia yang percaya kepada Tuhan yang bukan saja Maha Tahu tetapi juga Maha Pemelihara.  Marilah meninggalkan keberdosaan kita dan mengarahkan fokus hidup kepadaNya yang menjanjikan keselamatan atas hukuman dosa dengan kematian Kristus di kayu salib (Yohanes 3:16 dan Ibrani 9:28).

  • Daftar Pustaka:
  • Kaktus, http://id.wikipedia.org/wiki/kaktus.
  • Flora, http://id.wikipedia.org/wiki/Flora#Padang_gurun.
  • Makalah Ekosistem Padang Pasir, http://dede-88.blogspot.com/2013/01/ekosistem-gurun-pasir.html
  • Ken Ham, Andrew Snelling, Carl Wieland, 1990, Jawaban Pasti, Yogyakarta, Yayasan Andi Yogyakarta dan Lembaga Sains dan Penciptaan Indonesia.

Oleh Ari Budiyanti–FSI Club Ministry.



Leave a Reply