Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

TERDEGRADASINYA IMAN DAN TERDEGRADASI MORAL




eBahana.com – KENAJISAN MENGUBAH SEGALANYA

“Supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa bangsa yang  melihat sendiri waktu Aku membawa mereka keluar.”

Terbebasnya bangsa Israel dari perbudakan bangsa Mesir dan perjalanan dari bangsa Mesir menuju tanah perjanjian di Kanaan pasti akan diketahui banyak orang, banyak bangsa seperti: Bangsa Amori, bangsa Moap,  bangsa Gat, bangsa Kanaan ( Penduduk kanaan asli) dan bangsa bangsa lain di sekitarnya. Mengapa Allah bertindak demikian? Karena bangsa bangsa asing yang ada di sekitar bangsa Israel adalah bangsa yang tidak mengenal dan percaya kepada YHWH Allah Israel. Sedangkan bangsa Israel sendiri mempunyai karakter dan tabiat yang tegar tengkuk. Atas dasar itulah maka melalui nabi Yeheskiel Allah menyampaikan penyataan yang tegas: “Supaya jangan dinajiskan di hadapan bangsa bangsa yang melihat sendiri waktu Aku  membawa mereka keluar.” Allah ingin menjaga eksistensi-Nya sebagai Yang Maha Kudus di hadapan umat-Nya sendiri dan di hadapan bangsa yang lain. Dia mengharapkan bangsa Israel  itu mampu menjadi teladan atau pusat kebaikan dan kebenaran, hal itu dikandung maksud supaya bangsa bangsa yang lain datang kepada bangsa Israel belajar dan pada akhirnya percaya kepada YHWH Allah mereka. Tetapi umat pilihan Dia tidak bisa menjaga amanat-Nya. Apabila mereka itu berperilaku yang bertentangan dengan Allah bahkan mereka juga menyembah ilah ilah  bangsa di sekitarnya, itu yang dimaksudkan kata najis yang disampaikan nabi Yeheskiel.

Menyembah ilah ilah   lain  bagi  bangsa Israel sama dengan kenajisan dan membuat tidak ragu lagi untuk menarik tangan-Nya kembali. Artinya mereka siap menerima hukuman. Dia tidak menghendaki bahwa kekudusan-Nya ternoda oleh perilaku umat Israel yang melawan kehendak Dia. Bangsa lain akan merasa senang  jika bangsa Israel menyembah ilah mereka, dengan demikian bangsa di luar mereka menganggap bahwa YHWH tidak berkuasa. Dia tidak suka dengan pandangan di atas oleh karena itu Ia mengancam umat-Nya  dengan keras sehingga  Ia mengatakan: ‘Supaya itu jangan dinajiskan dihadapan bangsa bangsa yang melihat sendiri waktu Aku membawa mere keluar.” Kata bangsa yang melihat Aku sangat ditekankan dan dianggap penting untuk ditelaah. Sebab sebenarnya  mereka yang menjadi target untuk dibawa supaya percaya kepada YHWH. Bangsa Israel yang seharusnya membawa bangsa bangsa lain untuk percaya kepada  Dia, justru sebaliknya bangsa Israel yang  terseret masuk ke dalam kepercayaan bangsa bangsa lain di luar mereka. Apa yang diperbuat bangsa Israel itu sungguh mendukakan hati-Nya Dia yang membuat Ia menarik tangan-Nya lalu menyembunyikan diri Dia dari bangsa Israel. Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi Dia sebagai  Yang Maha Kudus dan sebagai penanda bahwa kekudusan  itu tidak bisa menyatu dengan kenajisan. Kenajisan itu juga ada benang merahnya dengan perilaku yang menyimpang dari kehendak Allah Yang Maha Kudus. Perilaku-perilaku yang menyimpang  terjadi perkawinan  antara laki laki keturunan bangsa Israel dengan perempuan yang berasal dari luar bangsa Israel, dan sebaliknya, hal ini yang sangat dibenci Allah. Dan kawin campur tersebut menjadi salah satu penyumbang terbesar bangsa Israel untuk meninggalkan  imannya kepada YHWH Allah mereka.  Maka dari itu sudah sewajarnya apabila Dia Marah kepada mereka dan menegur serta memberi peringatan yang sangat keras. Ia mengharapkan dengan teguran dan peringatan menjadikan umat-Nya bertobat dan kembali ke dalam pangkuan Dia. Karena peringatan dan teguran Allah  diabaikan mereka sehingga Dia menghukum mereka dengan keras pula.

Memang dari masa ke masa periode satu ke periode yang lain dari kehidupan para nabi yang bersangkutan mati, bangsa Israel kembali memberontak dan meninggalkan imannya untuk menyembah ilah-ilah lain. Oleh karena hal itu terulang dan terulang terus sampai kepada satu titik bahwa Allah memutuskan untuk tidak mengutus nabi-Nya selama 400 tahun. Sudah bisa diprediksi bagaimana spiritualitas dan moral bangsa Israel? Dalam periode ini sering  disebut masa gelap. Disebut masa gelap karena Allah tidak pernah mengutus nabi-Nya, walaupun hanya satu kali. Sudah jelas kejahatan manusia tidak bisa dilukiskan lagi, dampaknya bagi kelompok atau golongan yang  kuat menindas yang lemah, sehingga yang miskin semakin  miskin dan yang kaya akan semakin kaya. Bangsa Israel mengalami degradasi iman dan degradasi moral. Dalam hal ini bangsa Israel masuk  ke dalam bangsa yang miskin karena berada di dalam cengkraman penjajahan  bangsa Babil, bangsa Asyur, bangsa Yunani dan bangsa Romawi. Itulah bagaimana jika Allah sudah menarik tangan-Nya kembali sehingga tidak mengutus nabi-Nya dan membuat bangsa Israel dalam situasi hidup segan, mati tidak mau. Oleh karena Dia tidak lagi mengutus nabi-nabi-Nya secara otomatis tidak ada lagi Firman Allah di tengah-tengah bangsa Israel. Berarti nabi nabi yang ada, berbicara dan bernubuat itu atas nama siapa? Selain atas namanya sendiri. Maka dari itu perkataannya tidak punya kuasa dan pengaruh apapun baik secara spiritualitas maupun sosial politik. Karena hal di atas itulah maka kehidupan bangsa Israel berada di dalam kenajisan dan kebobrokan moral. Sedangkan secara politik mereka berada di bawah tekanan dari bangsa penjajah. Dan itu juga sangat mempengaruhi kondisi ekonomi bangsa Israel menjadi terpuruk. Sebab hasil bumi terutama dari sektor pertanian dan peternakan dibayarkan sebagai pajak yang diberikan kepada penjajah.

SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH

Allah YHWH tidak membiarkan situasi masa gelap ini berlanjut sebab Dia ingat akan janji-Nya bahwa Mesias akan datang membebaskan mereka dari belenggu dosa. Janji Allah ini diwujudkan dengan terlebih dahulu mengutus Yohanes pembaptis dengan tujuan untuk membuka jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Sementara tugas dari Dia untuk mendahului-Nya adalah: Berseru-seru dipadang gurun bahwa kerajaan Allah sudah dekat, setelah mereka bertobat kepada Allah lalu membaptis mereka di Sungai Yordan. Yohanes pembaptis juga mempersiapkan jalan untuk Tuhan dengan meratakan tanah bergelombang dan menutup jalan yang berlubang. Sehingga pada saat Mesias datang sudah siap. Karena kendala yang ada sudah dihilangkan oleh dia maka kedatangan-Nya akan disambut oleh umat-Nya. Semua itu dilakukan oleh Dia karena: “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak  melalui Aku.” Paska Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa Ia berulang kali mendekatkan diri kepada umat-Nya melalui hakim, imam  dan para nabi tetapi berkali kali pula juga gagal membawa umat-Nya keluar dari belenggu dosa, karena mereka yang diutus-Nya juga manusia yang berdosa juga,  sehingga tidak bisa diharapkan untuk menjadi penolong. Oleh karena itulah Dia sebagai Yang Maha Kudus harus datang sendiri untuk menyelamatkan yang berdosa. Karena Dia Yang Maha Benar dan jembatan menuju kerajaan Surga.  Siapa Dia? Ia adalah Yesus yang  adalah  manusia sejati dan Allah sejati. Dan hanya Dia yang sanggup melakukan-Nya. Kita yang sudah dipanggil dan sudah berada di dalam-Nya, jangan sampai lepas, apa lagi dengan sengaja melepaskan diri dengan alasan perkara dunia. Roh Kudus  dan Firman yang sanggup menolong.

 

SULANG IMAN.



Leave a Reply