Roti Sumber Kehidupan Kekal (4)
eBahana.com – Dosa menjadi sumber penderitaan bagi kehidupan manusia, terutama dalam hal mengusakan pangan. Demi makanan, seseorang harus bekerja keras membanting tulang dan mengeluarkan banyak keringat. Untuk suatu makanan bahkan manusia harus bersaing dengan sesama dalam mendapatkanya. Dosa itu juga yang menjadikan persaingan antar manusia menjadi tidak sehat. Seringkali demi mendapat suatu makanan, seseorang rela melakukan tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah pada firman-Nya.
Dosa juga menutupi mata hati dan pikiran-pikiran yang baik dan benar sehingga hawa nafsu duniawi selalu mendominasi dalam kehidupanya. Hal itu menjadikannya tidak bisa keluar dari kungkungan dosa. Padahal pangan hanya dipakai untuk mempertahankan kehidupan di dunia saja (menghidupi daging). Sementara itu kebutuhan rohani kita terabaikan. Dosa itu pula yang menutupi mata rohani manusia sehingga tidak bisa melihat roti yang sudah disediakan Allah kepada manusia seperti pernyataan-Nya di bawah ini:
“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga, jikalau seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Allah luar biasa peduli dan mengerti bahwa hidup manusia menuju kegelapan kekal. Oleh karena hidup mereka lebih memprioritaskan pencarian roti yang sifatnya duniawi yang tidak kekal. Padahal roti hidup yang dari sorga telah turun di antara manusia yang kelaparan. Dia mengatakan bahwa “Jikalau seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Pertanyaanya, apakah setelah makan roti yang telah turun dari sorga, manusia tidak perlu makan roti yang terbuat dari gandum? Selama manusia masih hidup di dunia, ia masih terdiri dari darah dan daging. Secara otomatis ia harus tetap makan roti yang terbuat dari gandum. Tetapi manusia juga terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Dan roh juga membutuhkan makanan. Makanan roh adalah roti hidup yang turun dari sorga. Selain itu tidak ada. Dari dahulu sekarang dan sampai selamanya tidak akan berubah dan tidak bisa berubah.
Makanan rohani tidak bisa diganti oleh bahan baku apapun dan oleh siapapun. Oleh karena itu makanan tersebut sifatnya kekal. Hal yang luar biasa dari roti yang turun dari sorga ini adalah bagi yang memakan roti hidup ia akan kenyang untuk selama-lamanya. İstimewanya lagi, seseorang hanya cukup makan sekali untuk selamanya. Barang siapa memakan roti itu ia tetap hidup untuk selamanya. Mengapa roti yang turun dari sorga adalah roti hidup dan bisa menghidupkan dunia yang percaya dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat?
“Dan roti yang Kuberikan itu adalah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”.
Roti yang berasal dari sorga jelas bisa menghidupkan sebab roti itu adalah daging Kristus. Sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia, tentu saja terdiri daging. Daging-Nya itulah yang disebut roti hidup dan mampu menghidupkan dunia yang sudah mati karena dosa. Hanya dengan tubuh Kristus yang adalah roti hidup, manusia di dunia yang telah mati karena dosa akan dapat hidup lagi. Asal mereka percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan Juru Selamat di dalam hidupnya. Sekarang bagaimana dengan kita, sudahkah menerima roti kehidup dari sorga itu. Tentu saja yang bisa menjawab hanya diri kita sendiri. Kuasa Firman dan Roh Kudus yang akan membuka hati dan pikiran kita.
(Markus Sulag)