Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Ps. Paulus Iwan : BIG DREAM




Mimpi adalah sebuah peristiwa yang semua manusia pernah dan sering alami. Menurut sebuah sumber MIMPI adalah sebuah ‘pengalaman bawah sadar yang dialami semua manusia dalam tidur yang melibatkan panca indera penglihatan, pendengaran dan melibatkan juga pikiran, perasaan dan kehendak. Apa yang terjadi dalam mimpi biasanya MUSTAHIL terjadi dalam alam nyata dan diluar kuasa orang yang bermimpi’. Oleh karenanya banyak orang yang mengganggap bahwa mimpi hanyalah bunga tidur karena ada banyak orang yang tidak tahu artinya dan menjadi gelisah setelah bermimpi, apalagi mimpi buruk. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Mimpi adalah : ‘sesuatu yang terlihat dan dialami dalam tidur’.

Mimpi adalah bagian dari kehidupan dan pribadi seseorang. Mimpi dibahas mulai dari pinggir jalan, arisan ibu – ibu, dalam kelas – kelas motivasi, ruang – ruang seminar, jam – jam ibadah bahkan sampai di dalam istana raja atau presiden. Dibicarakan oleh rakyat jelata, tua muda, pejabat, para raja, nabi – nabi dalam kitab suci bahkan dipakai Tuhan untuk menjadi alat berkomunikasi menyampaikan pesan-Nya kepada manusia (Kej 20 : 3; Bil 12 : 6; 1 Raja – Raja 3 : 5; Yoel 2 : 28; Mat 1 : 20; 2 : 13). Bahkan lewat MIMPI Yakub menyadari masih ada kepedulian Surga pada Bumi (Kej 28 : 12).

Oleh karena mimpi adalah sesuatu yang diluar kuasa dan kendali manusia dan mustahil terjadi di alam nyata, maka saat ini ada banyak orang melakukan pergeseran dalam penggunaan terminologi mimpi dalam kehidupan, menjadi sesuatu yang bersifat MOTIVASI & DORONGAN SEMANGAT, hal ini tidak salah karena fenomena ini adalah EKSPRESI manusia menyatakan ketidakberdayaannya mengendalikan ‘MIMPI’ yang dalam tidur tsb. Oleh karena itu saat ini banyak orang yang didorong untuk memiliki MIMPI – MIMPI tertentu dalam aspek – aspek kehidupannya, contoh : mimpi dalam bidang pelayanan, mimpi ttg keluarga, dll, sehingga seringkali kita akhirnya tanpa sadar menyamakan MIMPI dengan cita – cita atau harapan, contoh : orangtua punya harapan ttg masa depan anaknya sekarang dikatakan orangtua punya MIMPI ttg masa depan anaknya. Bahkan dalam jam – jam ibadah istilah MIMPI dikotbahkan dengan pendekatan dan terminologi yang erat sekali kaitannya dengan IMAN. Banyak Pendeta dan Hamba Tuhan mengkotbahkan bahwa waktu seorang percaya bermimpi tentang sesuatu dalam hidupnya maka dia pasti sedang MENGIMANI hal tersebut akan terjadi.

Hari – hari ini MIMPI tidak hanya terjadi dalam tidur tapi dalam kehidupan manusia sehari hari, para Motivator mengatakan bahwa waktu seseorang bekerja dengan luar biasa dikatakan bahwa dia sedang mengerjakan MIMPINYA menjadi kenyataan, merealisasikannya (bandingkan dengan mengerjakan keselamatan – Fil 2 : 12). Mimpi pada akhirnya menjadi sebuah topik yang menarik karena lewat Mimpilah sebuah Keputusan Penting diambil (Mat 1 : 20 – 24), karena Mimpi masa depan dipersiapkan (Kej 41), bahkan seorang pengarang Lagu ‘Laskar Pelangi’ mengatakan bahwa ‘MIMPI adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…’. Dalam sebuah pidatonya yang terkenal ‘I Have A Dream’ Pdt. Martin Luther King Jr. berhasil menginspirasi Bangsa Amerika dan generasi selanjutnya untuk mengalami terobosan dalam hal kesetaraan hidup antar manusia.

Sekarang MIMPI sudah mengalami metamorphosis dari ‘sesuatu yang diluar kendali dan mustahil terjadi’ menjadi sebuah ’ENERGI BARU’ bagi setiap orang yang mendengar terlebih orang yang memilikinya. Mimpi tidak lagi dinanti dalam tidur tapi dikreasi dan diciptakan dalam kesadaran, diusahakan menjadi kenyataan dalam keseharian dan aktifitas manusia. Sebagai GEREJA TUHAN sudah selayaknya kita memahami perubahan – perubahan ini sehingga kita tidak menjadi makhluk purba yang tidak bisa mengantisipasi efeknya sehingga punah. Dalam pengertian saya kita harus update tentang hal ini, maksudnya bukan menjadi serupa dengan dunia tapi justru supaya kita semakin maksimal menjadi berkat, menjadi terang dan garam, oleh karena Gereja terlebih dahulu memiliki warisan – warisan pengajaran tentang MIMPI ini. Sebab itu kita sebagai Umat Tuhan diakhir jaman ini perlu mendalami kembali tentang hal ini supaya MIMPI – MIMPI yang pernah kita dengar, kita miliki tidak menjadi usang dan sekedar menjadi penghias ruang museum kehidupan kita. Umat Tuhan harus dikenal dimana – mana sebagai orang yang loyal, berdedikasi, berintegritas karena punya dasar yaitu MIMPI YANG BESAR (bukan hanya Iman dan Keselamatan). Memiliki sebuah MIMPI YANG BESAR bukan hanya retorika belaka atau motivasi saja tapi harus menjadi sebuah ’EKSPRESI IMAN’ orang percaya, tentu yang saya maksud bukan mimpi disiang bolong atau mimpi buruk sehingga menjadi Pembohongan Publik (Yeremia 23 : 25 & 32; 27 : 9; 29 : 8; Zak 10 : 2).

Sebagai GEREJA TUHAN saya merasa tuntutan & tuntunan Roh Kudus dalam mengkreasi MIMPI – MIMPI BESAR kita harus menjadi elemen yang paling penting, artinya TUNTUTAN untuk memiliki mimpi, cita – cita atau harapan bukanlah untuk kepuasan dan kemuliaan kita sendiri, tidak bersifat duniawi (erat hubungannya dengan Yak 4 : 3). TUNTUNAN Roh Kudus juga sangat penting sehingga pada waktu meng-Imani dan mengerjakan mimpi – mimpi tsb kita tidak menghalalkan segala cara seperti yang orang lain lakukan. Roh Kudus juga harus menjadi pribadi penting yaitu sebagai Partner yang selalu mengingatkan bahwa walaupun kita harus memiliki MIMPI BESAR tapi hidup kita bukan bergantung pada MIMPI tsb, apalagi nilai keberhargaan kita tidak bergantung pada seberapa besar mimpi kita atau apakah MIMPI kita terwujud atau tidak. Roh Kudus harus senantiasa diijinkan menjadi Auditor Kehidupan kita, yang meyakinkan anda dan saya bahwa hidup dan keberhargaan kita bergantung pada Karya Penebusan Kristus bukan pada mimpi (Pengk 5 : 6).

Pada akhirnya anda dan saya menyadari posisi penting sebuah MIMPI BESAR dalam kehidupan kita dan bagaimana selayaknya kita memilikinya. Oleh karena itu jangan berhenti BERMIMPI dan jangan melarang orang BERMIMPI.
“Bermimpilah setinggi – tingginya sehingga walaupun engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang – bintang, diatas awan – awan” – Soekarno.
“Seorang Pemberani adalah Seorang Pemimpi” – Anonymous.

Sekali lagi bukan MIMPI SIANG BOLONG atau BUNGA TIDUR. Tuhan Yesus Memberkati dan akan memberikan anda MIMPI YANG BESAR ?

Selamat BERMIMPI



2 Comments

Leave a Reply