Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pekerjaan itu Profesi atau Panggilan?




eBahana.com – Pekerjaan sebagai profesi.

Kesenjangan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, yang satu dengan yang lainnya semakin hari bukannya semakin setara tetapi yang terjadi justru sebaliknya, semakin lebar dan dalam. Biaya hidup, biaya rumah sakit dan biaya pendidikan mahal, sehingga tidak terjangkau bagi masyarakat miskin.

Sebagai anak Tuhan atau pengikut Kristus, kita harus mau menganalisis dan mencari solusinya, serta ikut bertanggung jawab, sehingga permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk bisa menguraikan permasalahan yang dihadapi di atas maka muncullah satu pertanyaan, pekerjaan itu adalah profesi atau panggilan?

Apabila dilakukan survey dan penelitian, pasti lebih banyak yang menjawab bahwa pekerjaan itu sebagai suatu profesi. Mengapa demikian? Karena mereka beranggapan bahwa pekerjaan hanya sebagai profesi dan profesi itu selalu berkonotasi besar dan kecilnya gaji seseorang. Profesi itu juga ada benang merahnya dengan derajat, pangka,t harta benda, kemewahan. Jikalau jabatannya rendah, gajinya juga rendah, namun sebaliknya jika pangkatnya tinggi, maka gajinya juga tinggi. Hal ini tentunya setiap orang pasti akan memperbaiki taraf hidupnya, mereka yang berprofesi sebagai pegawai rendahan akan berusaha untuk naik jabatan menjadi pegawai yang berpangkat lebih tinggi karena hal itu juga berkaitan dengan perubahan gajinya dan taraf hidupnya.

Yang menjadi permasalahan di sini adalah, lazimnya mereka ingin naik jabatan dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di negara ini, di dalam instansi sering terjadi praktik jual beli jabatan (jika ingin menduduki jabatan  tertentu harus membayar sejumlah uang) dan demi jabatan dia melakukan ‘penyuapan’ kepadanya yang sedang berkuasa. Dan para pemimpin acap kali menerima gratifikasi (uang sogokan). Hal diatas bukan hanya dilakukan mereka yang belum mengenal Kristus tetapi cara cara kotor yang hanya demi satu jabatan juga dilakukan oleh para pengikut Yesus. Praktik KKN ini memang sudah ‘menggurita’ ke mana mana mulai dari pusat sampai daerah bahkan sampai ke pemerintahan Desa.

Mengapa pendidikan dan kesehatan menjadi di negara ini bisa menjadi mahal karena memang kedua hal itu dikelola seperti pasar, semuanya serba membeli, ada jual beli buku, jual beli seragam sekolah dan yang lainnya, pada hal semua itu bertentangan dengan Undang undang Pendidikan nomor 10 tahun 2003 dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010. Mengapa mereka mau melakukannya walaupun itu salah karena orientasinya adalah pendapatan atau motif ekonomi atau mencari tambahan diluar gaji. Seperti ketika prajurit prajurit berkata kepada Yohanes Pembaptis: “Dan apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Perilaku seperti yang Yohanes Pembaptis sampaikan kepada prajurit prajurit itu seharusnya  yang harus dijalankan kepada  semua profesi terkhusus kita para pengikut Kristus. Hendaknya mereka mampu menjadi teladan dan contoh bagi banyak orang sehingga kita mampu menjadi pembeda. Tetapi pada realitanya para pengusaha pengusaha kristiani juga melakukan hal hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, ketika mereka kalah tender (biding) supaya bisa memenangkannya juga melakukan ‘penyuapan’, kong-kalikong dengan panitia lelang dan lain sebagainya.  Dalam praktiknya  karena pengusaha dan pebisnis Kristen banyak yang berurusan dengan penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan dan KPK. Mengapa bisa demikian karena mereka hanya mengejar harta benda derajat pangkat saja sehingga tidak sadar bahwa perbuatannya sudah salah jalan, serta melanggar ketetapan Allah. Yang lebih parah lagi apabila hamba Tuhan sudah menganggap bahwa pekerjaannya  melayani Tuhan di gereja sebagai profesi bukan pelayanan. Sebab pada faktanya semakin ia terkenal (masuk tv, radio dan media yang lainnya) ada benang merahnya dengan nominal yang akan diterimanya. Apa lagi sampai minta tiket pewat kelas satu dan hotel juga kelas satu. Orang yang demikian adalah orang yang hidupnya hanya memusatkan pada mamon semata sekalipun dia mengaku sebagai seorang hamba Tuhan.

Pekerjaan adalah suatu panggilan.

Sebagai keturunan orang berdosa yang tidak punya pengharapan sama sekali dan tidak bisa keluar dari belenggu tersebut Namun karena kasih karunia kita dipanggil untuk keluar dari laknat menuju hidup yang penuh damai. Kasih karunia keselamatan itu adalah suatu panggilan yang diberikan Allah kepada manusia. Setelah dipanggil baru dipilih, mengapa demikian? Sebab Dia menghendaki umat-Nya yang dipanggil itu benar benar hanya taat dan kasih kepada-Nya saja. Artinya Allah menjadi tuan manusia sebagai hamba (doulos). Karena konsepnya manusia itu sebagai doulos maka harus taat dan kasih kepada tuanya. Doulos itu tidak punya kuasa apapun terhadap dirinya sendiri bahkan tidak punya kuasa atas nyawanya sendiri.

Setelah kita menerima keselamatan dari Allah, berarti hidup kita bukanya untuk dirinya sendiri saja yaitu mencari penghidupan kedagingan (jasmani),tetapi ada tugas yang lebih besar lagi yaitu amanat agung (Pergilah kamu ke seluruh dunia jadikanlah semua bangsa murid-Ku baptiskanlah dalam nama Bapa Anak dan Roh Kudus). Oleh sebab itu maka setiap pekerjaan dan aktivitas yang kita lakukan itu harus mampu menjadi teladan bagi orang lain harus baik dan benar sesuai dengan tugas dan fungsinya “Menjadi kepala bukan ekor”. Dan  harus menganggap bahwa pekerjaan yang kita lakukan adalah bagian dari pekerjaan Tuhan (kerja kerja  pelayanan) niscaya  visi dan misi-Nya yaitu bumi penuh dengan kemuliaan-Nya akan segera terwujud.  Dengan menganggap bahwa pekerjaan yang dimiliki sebagai suatu pelayanan pekerjaan Tuhan maka apa yang kita kerjakan sesuai dengan kemauan instansi maupun kehendak Allah. Jika semua pekerjaan kita sebagai pelayanan pekerjaan Tuhan pasti tidak ada korupsi, suap dan penyalah gunaan jabatan untuk kepentingan diri sendiri. Pada akhirnya kesejahteraan, mencerdaskan dan perlindungan masyarakat akan bisa dilaksanakan dengan baik. Maka goal dari semua itu adalah masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang telah diterangi kasih Kristus.

Oleh Markus S.



One Comment

Leave a Reply