Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Orang Kristen dan Valentine’s Day




Valentine’s Day sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang Kristen. Bahkan beberapa gereja mengadakan ibadah khusus setiap14 Februari. Tidak hanya kaum muda, tetapi jemaat dewasa pun merayakannya. Perayaan Hari Kasih Sayang ini masih menjadi perdebatan hingga kini. Tidak saja bagi orang non Kristen tetapi umat Kristiani sendiri tak semuanya sepakat.

Sejarah Valentine’s Day mengenang dua orang martir yang kebetulan keduanya bernama Valentine.  Kaisar Romawi Claudius II menghukum Valentine dari Roma dan Valentine dari Terni pada 14 Februari di tahun berbeda abad ke-3 SM.  Gagasan Paus Gelasius I ini untuk menggantikan tradisi upacara ritual kesuburan kafir pengorbanan pada dewa Lupercus (berhala serigala). Para Luperci (iman-imam) menjadikan kambing dan anjing sebagai hewan-hewan kurban dalam upacara itu. Pesta sukaria ritual ini berlanjut dengan semacam pesta seks.

Pada abad ke-14, Valentine’s Day identik dengan ungkapan kasih sayang pada pasangan. Seorang bangsawan Inggris mengirim puisi pada istrinya saat ia meringkuk dalam penjara di Tower of London. Kalimat terakhir puisi itu berbunyi “I am your Valentine.”

Semua hari besar Kristen memiliki dasar kuat dalam teks-teks Alkitab. Valentine’s Day menjadi kontroversi karena hari itu lebih banyak berdasar pada sejarah dan legenda. Jikalau Valentine’s Day tidak pernah mati hingga kini, karena hari itu memiliki potensi keuntungan dalam bisnis.

Urusan “mengagungkan” kasih sayang adalah tema utama sejak Yesus Kristus memperkenal ajaran baru yang kemudian disebut agama Kristen. Oleh karena itu, sebenarnya orang Kristen merayakan kasih sayang setiap hari. Valentine’s Day tidak bisa seolah-mengamplifikasinya sehingga nilai-nilai kasih sayang sekecil apapun dalam kehidupan sehari-hari menjadi kurang berarti. (yem)

Oleh Y.E. Marstyanto



Leave a Reply