Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menjadi Lebih




eBahana.com – Pada suatu kali Yesus melakukan perjalanan dan masuk di suatu kota yang bernama Yerikho dan melintasi kota itu berjalan tanpa masuk ke salah satu rumah di kota itu. Ada berapa banyak pintu rumah yang dilewati Yesus baik yang pintu rumahnya terbuka dan tertutup. tidak ada satu pun disinggahi-Nya. Yesus lewat dan berlalu begitu saja. Yang menjadi pertanyaan kenapa Yesus tidak singgah pada salah satu rumah yang ada di kota itu sebelum Dia bertemu dengan seorang yang bernama Zakheus?

Jawabannya rumah-rumah yang ada di kota itu bukan menjadi tempat tujuan Yesus untuk disinggahi-Nya. tidak ada satu orangpun pemilik rumah yang menyediakan rumahnya untuk menjadi tujuan Yesus untuk singgah. Yesus tidak melihat dan menilai berapa mewah dan bagusnya rumah-rumah di kota itu, tetapi hati dari pemilik rumahlah yang menjadi hal utama untuk Yesus dapat singgah, dan itu hanya ada pada seorang pemungut cukai yaitu Zakheus.

Pemungut cukai bukan orang baik, sebab profesi ini dikategorikan sebagai pekerjaan orang yang berdosa. Tetapi dosa yang melekat pada seorang pemungut cukai yang dicap atau di sandang Zakheus tidak membatasi Yesus untuk memilih rumahnya sebagai tempat singgah-Nya. Yesus ketika memilih Zakheus baik dirinya pribadi dan rumahnya, tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun dan apa pun. pandangan masyarakat terhadap Zakheus sebagai sebagai orang berdosa berbeda dengan Yesus. Yesus punya penilai sendiri yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun dan apa pun. layak atau tidak layak Yesus bukan berdasarkan pada apa kata orang atau kata masyarakat tetapi apa keputusan Yesus itulah yang menjadi dasarnya. Perbedaan antara apa kata orang atau kata masyarakat dengan Yesus adalah yang terjadi pada Zakheus. Kalau Tuhan Yesus sudah menetapkan Zakheus sebagai pilihan-Nya maka tidak ada satu kuasa apa pun dapat merubahnya.

– Pertanyaan yang utama dalam hal ini yaitu kenapa Yesus memilih Zakheus?

– Jawabannya: Lukas 19:4 , Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

Perhatikan kata ini: “Maka berlarilah ia mendahului orang banyak.” Keinginan untuk melihat Yesus sangat besar pada seorang yang bernama Zakheus. penilaian masyarakat pada dirinya sebagai seorang berdosa tidak dapat menghentikannya untuk datang bertemu dengan Yesus. ketika dia mau datang pada Yesus bukan berdasarkan pada siapa pun tetapi terletak pada pribadinya.

Zakheus tahu bahwa dia pendek langkah kakinya, kalah dengan orang normal pada umumnya. Dia bisa saja memilih tetap di rumah karena keadaan fisiknya atau karena kekurangannya, tetapi itu tidak dijadikan alasan, dia tetap datang. Ketika berada di kerumunan orang banyak seharusnya Zakheus berada di paling belakang ketinggalan karena langka kakinya pendek. tetapi itu tidak terjadi kepada Zakheus karena dia berlari mempercepat langkanya sehingga dia berada paling depan mendahului semua orang. Seharusnya Zakheus berada di belakang melihat kerumunan orang banyak di depannya tetapi dengan dia berlari maka kerumunan orang banyak berada di belakangnya. Keinginan dan keyakinan yang ada didalam dirinya, dari tidak mungkin dirubahnya untuk menjadi mungkin, dari tidak bisa menjadi bisa  itulah yang ada pada seorang Zakheus. Dengan berlari Zakheus berbuat yang lebih melebihi semua orang. dengan kekurangannya.

Apa yang sudah kau lakukan dengan ketidakmampuanmu berdiam atau berusaha untuk berbuat lebih, seperti Zakheus?

Zakheus mampu menjadikan Yesus untuk memilih rumahnya sebagai tempat tujuan di kota Yerikho. Belajarlah dari kekurangan Zakheus untuk mendapat lebih. Zakheus punya uang, kaya, dia dapat bayar orang untuk menggotongnya, untuk menutupi kekurangannya agar bisa menjadi lebih tinggi melihat Yesus, tetapi itu tidak dilakukannya. Yesus tidak tertarik atas usaha yang mengutamakan harta atau uang untuk dapat melihat-Nya sebagai kelebihanmu untuk melihat dan bertemu dengan Dia. tetapi hatimu yang tulus itulah yang dilihat Yesus, yang dihitung sebagai kelebihan. Dengan demikian kekurangan kita dapat dijadikan kelebihan. Lakukan usaha dengan hati yang tulus di tengah-tengah kekuranganmu untuk datang pada Yesus dan jangan melihat apa yang kau punya sebagai kelebihan karena semua manusia adalah kurang, jika sudah berhadapan dengan Yesus. sebab kita semua hanyalah alat yang digunakan Yesus sebagaimana Zakheus. Kekurangan adalah kelebihan jika mau jadi seperti Zakheus. Aldo 



Leave a Reply