Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kerja Keras Tak Khianati Hasil




eBahana.com

Hal yang menjadi harapan para petani ketika menabur benih adalah dapat bertumbuh dan berbuah. Dengan demikian, jerih lelahnya tidak sia-sia. Sebab dengan berbuah lebat, petani akan berkelanjutan dan hidup sejahtera. Hal ini sesuai dengan perumpamaan Tuhan Yesus seperti di bawah ini:

“dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”

Akan tetapi , jangan sampai lupa, sekalipun memiliki benih yang baik dan apabila tanahnya tidak baik, juga akan percuma. Maka dari itu di dalam berbudidaya pertanian, kedua hal itu menjadi kunci kerja para petani. Tanahnya subur, benihnya baik tetapi harus tetap diberi pupuk dan pengairan yang cukup. Setiap makluk yang hidup membutuhkanya, demikian pula dengan  tumbuhan juga membutuhkanya.  Jika tanaman kekurangan air maka bertumbuhnya pun tidak baik bahkan bisa mati. Arti pentingnya air untuk kehidupan tanaman itu juga dijelaskan oleh Daud di dalam Mazmurnya:

“ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunya, apa saja yang dibuatnya pasti berhasil.”

Apa yang disampaikan oleh Daud di dalam mazmurnya bahwa air adalah sumber kehidupan. Setiap ciptaan Tuhan Allah yang hidup membutuhkan air. Tanpa keberadaan air, tumbuhan akan mati. Hal yang disampaikan Daud itu adalah suatu bentuk budidaya pertanian yang ideal, tanahnya subur, dan letaknya ada di pinggir sungai serta benihnya baik. Oleh karena itu daunya lebat dan berbuah dengan maksimal. Ada yang berbuah seratus kali lipat, ada yang berbuah enam puluh kali lipat, dan berbuah tiga puluh kali lipat. Apa yang diperumpamakan-Nya itu, Dia hanya ingin mengajarkan bahwa jika segala sesuatu dimulai dengan baik dan benar maka hasilnya juga sesuai dengan harapan. Seperti yang banyak orang telah ungkapkan bahwa:

“kerja keras yang kita lakukan tidak akan mengkhianati hasil.”

Tuhan Yesus mengumpamakan  benih yang ditaburkan  di tanah yang baik dan itu adalah orang  yang mendengar firman itu dan mengerti. Seperti yang disampaikan-Nya di bawah ini:

“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu  dan mengerti serta  berbuah: ada  yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”

Yang harus kita pahami dengan teliti adalah kata: “orang yang mendengar dan mengerti.”

Sebab di dalam realitanya banyak orang yang hanya mendengar tetapi tidak mengerti. Seperti ungkapan banyak orang yang mengatakan: masuk dari telinga kanan  keluar melalui telinga kiri dan atau sebaliknya. Untuk bisa mendengarkan firman dan mengerti itu karena mendengarkanya dengan hati dan pikiran (hikmat kebijaksanaan) Tuhan. Hati dan pikiran yang telah diterangi Roh Kuduslah yang menjadikan baik dan benar. Kata Rasul Paulus: “kita dibenarkan karena iman.” Artinya kuasa Roh Kudus yang menggerakan hati dan pikiran untuk mendengarkan firman-Nya itu dengan hati dan pikiran sehingga dia mengerti. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus di atas mengatakan bahwa, buah dari mengerti itu ialah: ada yang berbuah seratus kali lipat, ada yang berbuah enam puluh kali lipat dan ada yang berbuah tiga  puluh kali lipat.

Begitu pula dengan kita sebagai pengikut Kristus yang baik dan benar itu bisa dilihat dari buah yang dihasilkan. Ada dua jenis buah yang harus dihasilkan oleh para pengikut Kristus:

Buah pertobatan, yang disebut buah pertobatan antara lain: Lahir baru, lahir baru menurut tulisan rasul Yohanes; Yesus menjawab, kata-Nya:

 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali ia tidak bisa melihat kerajaan Allah.”

Dilahirkan kembali artinya dari yang belum ada menjadi ada, dari yang belum tahu menjadi tahu dan seterusnya. Bahkan Tuhan Yesus lebih tegas lagi tentang arti pentingnya lahir baru seperti yang tercantum di bawah ini:

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, seseungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh ia tidak dapat masuk dalam kerajaan Allah.”

Supaya kita bisa memahami tentang lahir baru dengan  baik dan benar maka kita harus melihat latar belakang Nikodemus. Dia adalah seorang pemimpin agama Yahudi dari golongan  Farisi. Nikodemus rupanya telah mendengar tentang pengajaran Yesus dan telah melihat mujizat-Nya sehingga ia percaya kepada Dia sebagai seorang guru yang berasal dari Allah. Karena posisinya sebagai seorang pemimpin agama Yahudi maka ia selalu bertemu dengan Yesus secara diam-diam.

Salah satu pertemuannya dengan Dia adalah yang sudah dibahas di atas yang ditulis oleh rasul Yohanes yaitu tentang percakapan  antara Yesus dengan Nikodemus, yang membahas tentang bagaimana caranya masuk kerajaan Allah? Ketika mendapat pertanyaan yang demikian maka Dia menjawab: tidak ada yang dapat masuk kerajaan Allah jika ia tidak  dilahirkan kembali. Rupanya di dalam percakapan antara keduanya ada perbedaan  pandangan tentang: “dilahirkan kembali.” Karena Nekodemus cara berpikirnya masih menggunakan pikiran duniawi bukan pikiran kerajaan Allah.

Oleh karena itu Ia menjelaskan yang dimaksudkan lahir baru menurut Kerajaan Allah, yaitu: dilahirkan dari  air dan Roh. Sekalipun Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi (ahli Taurat) tetapi ia mendengar  dan belajar firman Tuhan dengan  pikiran duniawi (akal sehat manusia). Supaya Nikodemus bisa melihat kerajaan Allah maka ia harus mendengar firman Allah dengan akal budi  yang sudah diterangi oleh kuasa firman Allah dan kuasa Roh Kudus. Supaya bisa mendengar dan mengerti maka hati dan pikiranya harus diterangi oleh firman Tuhan, inilah  yang disebut lahir baru.

Buah pertobatan selanjutnya adalah: hidup baru. Sedangkan hidup baru menurut Rasul Paulus adalah: “Ia telah melepaskan kita  dari kuasa kegelapan  dan memindahkan  dari kerajaan anak-Nya yang kekasih.”

Lahir baru menurut rasul Paulus intinya: melepas kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan dari kerajaan anak-Nya. Kuasa kegelapan itu adalah musuh dari Allah yang membuat manusia Adam dan Hawa  lepas dari kasih Allah. Dengan kata lain ia merebut paksa manusia  dari kasih-Nya dengan tipu daya. Karena manusia itu sudah berada di dalam cengkraman  kuasa kegelapan  secara otomatis hidup mereka menjadi gelap. Oleh karena kasih karunia Allah kepada manusia sehingga Dia  mau membawa kembali manusia ke dalam pangkuan Dia. Perpindahan dari hidup yang gelap kepada kehidupan yang terang itu yang disebut hidup baru. Selain buah pertobatan bagi dirinya sendiri, tugas pengikut Kristus  adalah: berbuah jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih Bapa (berada di dalam kegelapan). Seperti yang termaktub di dalam amanat agung-Nya.:

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, anak dan Roh Kudus,”

Amanat Agung Kristus itu adalah visi dan misi-Nya supaya bumi penuh dengan kemuliaan Allah. Dan itu menjadi tugas yang tidak bisa diitawar oleh para pengikut Kristus. Syarat supaya berhasil dalam menjalankan Amanat Agung-Nya adalah seseorang harus sudah lahir baru (dilahirkan dari Roh dan air). Apabila kita belum mengalami hal di atas maka kita belum bisa menjalankanya. Kuasa Roh Kudus dan firman Tuhan yang akan memampukan kita semua.

(Markus Sulag)



Leave a Reply