Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kekristenan yang Gelap




 

Yogyakarta, eBahana.com

Yohanes 15:1-8

 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah” [Yohanes 15:2]

Tanaman anggur adalah tanaman yang merambat di tanah atau memanjat pada tongkat-tongkat penunjang dengan mengunakan sulur. Tanaman anggur dalam perjanjian baru sering kali dipakai secara kiasan dalam arti baik maupun jelek. Lebih khusus pohon anggur bisa melambangkan bangsa pilihan atau umat pilhan dalam Alkitab. Yesus sendiri melukiskan diri-Nya sebagai pohon anggur yang benar (Yohanes 15:1) dan semua orang beriman yang benar berhubungan secara organis dengan pohon anggur itu.

Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa -Kulah pengusahanya” [Yohanes 15:1]

Dalam ayat ini kita bisa melihat bahwa Tuhan Yesus berfirman bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar. Kalau kita melihat anatomi sebuah tanaman pasti memiliki pokok dalam anatominya. Dan dalam tanaman anggur hanya memiliki 1 pokok anggur yang menopang setiap ranting, daun ,dan buahnya. Kalau kita mau menarik dalam konteks jaman sekarang tentu yang pertama adalah Yesus harus sebagai pusat penyembahan orang percaya.

Istilah Kristocentris kurang dipahami dalam kalangan jemaat awam. Sstilah ini adalah dimana”Kekristenan yang berpusat pada Kristus”.  Hal yang menjadi pertanyaan adalah apa hal yang harus dipusatkan dalam kehidupan ini? Hal yang harus dipusatkan adalah segala aspek dalam setiap kehidupan kita orang percaya.

“Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” [1 Korintus 10 :31]

Segala aspek kehidupan orang percaya adalah untuk kemuliaan Allah. Dalam 1 Korintus 10 :31, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum,atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Narkoba, seks bebas, prostitusi, pedofilia, lesbian, guy, biseksual, penyalahgunaan alkhohol, pesta pora, kesombongan, pembunuhan, pemerkosaan, dll, adalah dosa yang menjangkit masyarakat di sekitar kita, tak terkecuali jemaat Kristen maupun pendeta. Karena dosa tidak pandang bulu baik kaya maupun miskin dapat terkena dosa yang sama.

Istilah dosa lebih tepat ditafsirkan sebagai salah sasaran atau meleset, jikalau kita melihat dari etimologi bahasa aslinya. Saat seorang pribadi melakukan dosa berarti dia telah melakukan sesuatu perbuatan yang tidak sesuai dengan target yang benar. Dan jikalau orang percaya melakukan dosa dan hidup dalam dosa, maka orang tersebut sedang hidup dalam “kegelapan”. Kegelapan yang membutakan mata hatinya sehingga ia tidak dapat melihat Kritus sebagai pusat dalam kehidupanya. Jikalau manusia melakukan dosa maka yang menjadi pusat bukan lagi Kristus melainkan diri sendiri “egocentris” dan “si jahat”.

Kristus Yesus menghendaki orang percaya untuk berbuah di dalam Dia karna Tuhan Yesuslah pokok anggur yang benar. Sebab hanya di dalam Yesuslah umat dapat berbuah. Dalam Yohanes 15:2, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Berikut buah yang dikehendaki oleh Yesus, tercantum dalam Galatia 5:22-23, “Tetapi buah roh ialah : Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Bertanggungjawab atas Keselamatan yang Tuhan Beri

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” [Yohanes 15:8]

Kegelapan yang terjadi di dalam kekristenan adalah jiakalau dosa tersebut sudah merasuk kepada seorang pribadi dan pribadi tersebut adalah orang percaya yang menyepelekan karya salib Kristus dalam setiap kehidupannya. Mereka seringkali beropini, “Saya sudah diselamatkan dalam darah Kristus, walaupun saya tidak berbuah saya pasti diselamatkan.”

Jikalau premis dasar teologi seperti itu diterapkan, maka akan terjadi kekeliruan dalam kita meresponi karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus. Mari kita melihat dalam Alkitab apa kata Tuhan Yesus akan hal ini:

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakan ke dalam api lalu dibakar.” [Yohanes 15:5-6].

Yesus menghendaki setiap orang percaya berbuah selalu. Jika tidak berbuah maka akan ada konsekuensinya yaitu dibuang dan dicampakan ke dalam api, neraka. Sikap seharusnya yang dapat dilakukan manusia:

  • Jika kita melakukan dosa, mengakulah di hadapan Allah. Maka Allah akan mengampuni setiap kesalahan kita. Seperti dalam 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
  • Bertanggungjawab atas keselamatan yang Tuhan telah beri pada kita, orang yang meresponi keselamatan dengan benar adalah orang yang tetap tinggal dalam Kristus sebagai pokok kehidupan dan berbuah selalu sebagai bagian dalam keselamatan tersebut.

Sola Gratia!

 

 



Leave a Reply