Sadarkah kamu bahwa kehidupan kita di dunia ini merupakan sebuah sistem yang sudah tercipta sedari dulu ?

Bangun pagi, sekolah atau kerja, berkumpul dengan teman atau keluarga kemudian kembali lagi ke kasur untuk tidur dan bertemu pagi untuk mengulagi setiap aktivitas mu. Di dalam sistem kehidupan tersebut masih ada lagi sistem yang harus kamu jalani saat berada di sekolah, tempat kerja, bahkan saat bercengkrama dengan semua orang. Tanpa kita sadari, kita berada dalam sebuah sistem yang terus berputar setiap harinya. Sistem tersebuat membuat kita berada dalam suatu pola kehidupan yang bergantung pada pemberian makna atas apapun yang kita lakukan. Apa itu pemberian makna ?

Pemberian makna adalah keinginan kita agar orang melihat apa yang sudah kita lakukan. Ketika pencapaian mu tidak dimaknai oleh orang, saya bisa pastikan kamu akan menuntut itu atau bahkan kamu akan berusaha lagi terus-menerus sampai kamu peroleh pemaknaan tersebut.

Kamu telah terperangkap dalam pola pikir bahwa dengan begitu kamu akan bahagia. Tidak ada yang salah jika seseorang ingin bahagia. Jika seperti ini, yang kamu kejar hanyalah sebuah kebahagian.

Ada hal penting yang harus kamu peroleh sebelum kamu merasa bahagia yaitu, Kedamaian. Tanpa hal ini bahagia mu bisa dibilang akan sia-sia. Mengapa ? Karena sesungguhnya setelah itu berakhir, kamu akan berjuang lagi untuk mencari kebahagiaan itu. Berasal dari kata ‘Damai’, Kedamaian menggambarkan sebuah situasi yang tenang dan tentram.

Orang yang percaya tentunya harus paham tentang kedamaian. Karena kedamaian sejati bersumber dari satu pribadi yaitu Yesus. Ada satu pesan Yesus sebelum Ia pergi ke surga yaitu, (Yohanes 14:27) “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Tuhan memberi sebuah kedamaian yang berbeda dengan yang lain. Kedamaian ini dikenal dengan damai sejahtera. Damai sejahtera merupakan salah satu buah roh yang disebutkan dalam (Galatia 5:22). Disana dijelaskan bahwa kita harus hidup di dalam Roh dan Iman kepada Yesus Kristus. Jelas sekali bahwa sumber kedamaian yang sejati itu berasal dari Yesus. Pertanyaannya, apakah kamu mau lebih dekat dan percaya pada Yesus yang adalah sumber kedamaian itu sendiri ?

Tulisan ini berangkat dari sebuah video tentang Kedamaian. Dalam video ini juga menceritakan alasan tentang manusia tidak bias menemukan bahagianya. Untuk melihat videonya silahkan klik link ini  https://bit.ly/2CaJnvV