Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

INILAH SAATNYA!




eBahana.com – Tuhan Yesus berada di Betania, tepatnya di rumah Simon si kusta. Seorang perempuan memberanikan diri datang untuk mengurapi-Nya. Perempuan ini membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Perbuatan perempuan ini mengundang pembicaraan tidak mengenakan di sekitarnya. Orang-orang yang dekat dengan Tuhan Yesus memperbincangkan tindakan perempuan tersebut, karena dianggap tidak penting.

Bagi banyak orang tindakan perempuan itu adalah sebuah pemborosan. Menurut mereka, minyak yang mahal itu bisa dijual dan uangnya dibagikan pada orang-orang miskin. Mereka yang berpikir demikian adalah murid-murid Tuhan Yesus. Dapatkah dibayangkan, betapa tertutupnya mata hati mereka pada kenyataan bahwa pengurapan terhadap Tuhan Yesus tersebut adalah untuk menyambut persiapan kematian-Nya?

Tuhan Yesus tidak berdiam diri saja mengetahui pikiran jahat mereka. Dengan terang-terangan Tuhan Yesus membenarkan perbuatan perempuan yang mengurapi-Nya. Inilah tindakan kasih yang sepenuh hati. Hal demikianlah yang seharusnya dipahami dan dilakukan oleh murid-murid-Nya. Namun justru mereka mengabaikan hal tersebut. Bahkan Tuhan Yesus memberi alasan pembelaan-Nya pada tindakan perempuan tersebut.

Pertama, perempuan ini memilih keputusan yang baik karena Tuhan Yesus tidak selamanya berada bersama mereka. Tuhan Yesus menjelang masa penderitaan hingga penyaliban. Apa yang perempuan tersebut lakukan adalah bukti kasih pada Tuhan Yesus. Bukan hanya itu saja, perempuan ini pun berani mengambil resiko atas keputusannya mengurapi Tuhan Yesus. Dia mempunyai pengenalan dan peghormatan yang mendalam pada Tuhan Yesus.

Kedua, Tuhan Yesus mengingatkan para murid kalau orang-orang miskin bisa bersama mereka setiap waktu. Tuhan Yesus tidak selama-lamanya bersama mereka secara fisik. Hal ini sudah berulang kali disampaikan oleh Tuhan Yesus. Namun murid-murid-Nya tidak juga memahami. Perempuan ini menyadari bahwa keberadaan Tuhan Yesus tidak akan lama lagi bersama mereka. Dia memilih melakukan hal terbaik untuk melayani Tuhan Yesus tanpa menunda lagi.

Perempuan ini sama sekali tidak melakukan pembelaan diri saat mendengar orang-orang menghakimi keputusannya. Dia tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Tidak perlu baginya memberi penjelasan pada semua orang saat itu. Dia melakukan saja apa yang benar di mata Tuhan. Orang-orang percaya sudah seharusnya mengikuti teladan perempuan ini dalam melayani Kristus. Seringkali orang percaya justru memberi pandangan negatif atas apa yang dilakukan sesamanya dalam pelayanan, sehingga menghalangi pelayanan kepada Tuhan.

Sebagaimana perempuan yang mengurapi Tuhan Yesus, ia mempercayai pembelaan Tuhan baginya, demikianlah seharusnya kita juga. Tuhan Yesus lah pembela atas umat-Nya di hadapan para lawan. Perlu konsistensi dan kesetiaan dalam melayani Tuhan. Hal ini tidaklah mudah, namun kuasa Tuhan akan memampukan orang-orang percaya melayani-Nya melampaui batasan-batasan dari lingkungan sekitar.

Prioritas dalam pelayanan juga penting. Perempuan ini memberikan teladan dalam menentukan prioritas. Dia mengenal hati Tuhan. Dia bisa saja melakukan seperti yang diperbincangkan para murid. Dia bisa saja menjual minyak wangi dengan harga mahal untuk disumbangkan pada orang miskin. Dia memilih tindakan lain, menggunakan minyak wangi untuk mengurapi Tuhan Yesus. Ini adalah prioritasnya. Melayani Tuhan Yesus yang dikasihinya saat itu juga.

Apa yang Tuhan Yesus berikan sebagai penghargaan atau apresiasi atas pelayanan perempuan ini? Perbuatan kasih perempuan ini akan ditulis dalam pemberitaan Injil di manapun juga. Nama perempuan ini memang tidak disebutkan, ini bukan hal utama. Namun tindakan kasih perempuan ini kepada Tuhan Yesus, mendapat tempat istimewa di hati-Nya dan menjadi teladan bagi setiap orang percaya.

Inilah yang menjadi motivasi bagi orang-orang percaya dalam melayani Tuhan. Mereka perlu segera menentukan prioritas untuk melayani Tuhan dengan penuh kesetiaan, sebab waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan tidak selalu berulang. Tuhan Yesus memberkati setiap anak-anakNya. Soli deo gloria.

Oleh Ari Budiyanti (FSI Club Ministry).



Leave a Reply