Harta Duniawi dan Harta Sorgawi (2)
eBahana.com – Ketika kita berbicara harta sorgawi, hindarilah membayangkannya dengan berbentuk benda yang dapat dilihat dan diraba dengan tangan. Sebab harta sorgawi hanya bisa dilihat dan dirasakan dengan mata rohani atau kaca mata iman. Berikut hal-hal yang membedakan antara harta duniawi dan harta sorgawi:
- Harta duniawi itu berlaku hanya di dunia dan tidak kekal. Sedangkan harta di sorga berlaku sejak dahulu, sekarang, dan selamanya (dari kekal sampai kekal).
- Harta duniawi bisa hilang dibawa pencuri, perampok, ngengat, dan karat. Sedangkan harta sorgawi tidak bisa dicuri, dirampok, dan tidak akan tersentuh oleh ngengat maupun karat.
- Harta duniawi bisa dimiliki oleh siapapun tanpa terkecuali. Tetapi harta sorgawi tidak semua orang bisa memilikinya. Hanya orang-orang yang terpanggil dan terpilih oleh yang empunya kerajaan sorga tersebut.
Yang disebut sebagai harta sorgawi adalah Kristus. Karena eksistensi-Nya tidak bisa dibeli dan ditukar dengan harta benda kemewahan apapun dan berapapun yang ada di dunia ini. Mengapa demikian? Karena Dia adalah Allah Maha Kuasa yang menciptakan langit dan bumi serta isinya. Di bawah ini penyataan-Nya mengenai harta sorgawi.
Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya di dalam segala kelimpahan
Penyataan Tuhan tentang mempunyai hidup di sini bukan hanya seperti hidup di dunia yang dialami manusia pada masa kini. Karena manusia telah berbuat dosa, sedangkan hukum dosa ialah maut (kematian). Oleh karena itu kedatangan Yesus memberikan kehidupan, sehingga manusia mempunyai hidup. Dengan kata lain. Karena manusia berdosa itu sama dengan mati ketika ia dipanggil dan dipilih-Nya maka ia mempunyai hidup. Hidup yang diberikan oleh Kristus itu adalah hidup dari kekal sampai kekal. Maka dari itu keputusan ada di dalam diri kita masing masing, mau mati kekal atau hidup kekal.
Dan mempunyainya di dalam kelimpahan
Apabila manusia itu disuruh memilih, hidup berkekurangan atau hidup berkelimpahan. Pasti tidak perlu berpikir panjang langsung memilih hidup berkelimpahan. Kalimat yang mengatakan Mempunyainya di dalam kelimpahan, jangan dibayangkan dan diartikan bergelimang harta benda kemewahan maupun derajat pangkat. Mempunyainya di dalam kelimpahan berarti seseorang yang diberikan anugerah dan kasih karunia dari Tuhan. Terutama kelimpahan keselamatan dari kuasa dosa.
Sejak seseorang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, maka seseorang pasti berkelimpahan di dalam kehidupanya. Tentu berkelimpahan kasih, suka cita, damai sejahtera, kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan dan hal lainnya. Itulah yang disebut harta di sorga. Bagi mereka yang menjadi pengikut Kristus, harta sorgawi sudah bisa dirasakan saat itu juga, bahkan ketika masih tinggal di bumi. Justru dengan harta sorgawi itulah para pengikut-Nya mampu bertahan menghadapi dinamika dan romantika kehidupan.
Pada kenyataanya, memang hanya orang-orang yang mempunyai harta sorgawi yang mampu bertahan hidup dari dahulu, sekarang, dan selamanya. Bagi mereka yang belum memiliki harta sorgawi, segeralah untuk memilikinya, selama Dia masih berkrnan untuk memberikanya. Kuasa firman dan kuasa Roh Kudus yang memberi kesanggupan untuk memilikinya.
(Markus Sulag)