Hadiah Natal Ima
Hari ini Ima membantu kedua orang tuanya menganyam besek di teras rumah mereka yang sederhana tapi luas lebih tepat disebut beranda depan.
Selagi mereka asyik pada pekerjaan menganyam besek ini tiba-tiba datang seorang laki-laki yang masih muda yang wajahnya bagi orang-orang desa seropan tidak asing lagi, pemuda ini adalah yang sering membersihkan gedung gereja, satu-satunya gereja di Desa Munthuk yang berdiri di tengah-tengah perkampungan desa seropan 2, yaitu mas Parjan,
“Permisi Pak/Bu dik Ima…”
“Selamat pagi..”
Sapa mas Parjan kepada seluruh penghuni rumah itu..
” èee…selamat pagi ms Parjan, kok tumben pagi-pagi sudah kemari, ada apa mas Parjan, mari masuk sini…”. Jawab Ibunya Ima dengan penuh kekeluargaan kepada mas Parjan supaya masuk di rumah.
“Iya Bu Lik ini saya mau antar surat undangan Natalan untuk keluarga disini.”
sambung ms Parjan sambil menyodorkan selembar surat Undangan…
“Iya terima kasih ms Parjan undangannya, tapi saya kan bukan orang kristen apa boleh ikut merayakan Natal di gereja mas Parjan??”
Tanya Ibu Ima kepada mas Parjan sambil menerima selembar Undangan dari tangan mas Parjan
” Iya bu Lik, tentu saja boleh..ini semua warga desa dapat undangan untuk ikut dalam kegembiraan Natal, seperti juga kami dapat undangan ke Masjid tiap-tiap hari Raya Idul Fitri untuk merayakan bersama teman-teman muslim kemudian bersuka cita bersalam-salamanan saling mengucapkan selamat, begitu bu Lik…”
Jawab mas Parjan.
“O..ya ya mas Parjan nanti besok kami usahakan datang”.. jawab Ibu Ima kepada mas Parjan
“Bu Lik, nanti jangan lupa undangannya dibawa, karena nanti akan diundi hadiah natal, sesuai nomor Undangan yang beruntung, hadiah no 1 TV flat 31′, bagus sekali, siapa tahu keluarga ini beruntung mendapat TV yang baru Bu Lik..” lanjut mas Parjan
Ima yang kebetulan mendengar dengan jelas pembicaraan itu berubah air mukanya tampak memerah penuh senyum pengharapan. Terbayang di pikirannya kalau bisa mendapat hadiah TV flat 31′ itu menggantikan TV yg selama ini menjadi andalan keluarga Ima TV tabung 21′ keluaran lama yang kadangkadang gambarnya sering tidak jelas, kabur-kabur..lain dengan TV temannya si Nurdin yang Flat 21′ bisa terang sekali..alangkah gembiranya kalau ia bisa mendapatkan hadiah undian TV itu…
Mas Parjan akhirnya minta diri pamitan untuk melanjutkan perjalanan dan tugasnya untuk membagikan undangan ke tempat warga yang lain.
Selepas perginya pak Parjan mengantar undangan, Ima sempat membaca surat undangannya, masih 3 hari lagi waktu Natalan tiba.
Waktu terasa berjalan lamban menuju 3 hari perayaan natal di kampung Ima, yang walaupun keluarga Ima bukan umat Kristen tapi sudah menjadi tradisi yang baik di kampung itu bahwa setiap acara keagamaan apapun selalu menjadi momen perekat sesama warga desa, untuk bergotong royong saling membantu dalam berbuat keabaikan.
Akhirnya tiba juga hari Perayaan Natal yang ditunggu-tunggu oleh semua warga kampung.
Hadir juga pada perayaan itu Bapak Kepala Desa Munthuk, Bapak Camat Dlingo, Bapak Kapolsek, Bapak Danramil membaur berbahagia bersama warga kampung Seropan.
Rangkaian acara berjalan dengan sangat khidmad pada saat Ibadah Natal berlangsung dan suasana pesta natal berlangsung meriah sskali terpancar dari wajah-wajah yang hadir di Perayaan itu wajah-wajah yang bersuka cita.
Akhirnya tiba juga acara pengundian hadiah doorprise dan hadiah Utama berupa 1 TV 31′ flat digital.
Dan secara mengejutkan dan mengharukan yang mendapat hadiah Utama adalah keluarga Ima.. keluarga ini sangat bahagia terutama Ima yang memang sangat mengharapkan sekali mendapat TV yang bagus seperti milik keluarga teman-temannya di kampung itu…
Ternyata Tuhan menjawab kerinduan dan doa Ima…
Sekian.
Oleh Harun Sumadi