Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Dipulihkan untuk Memulihkan




eBahana.com – Yerusalem sebagai ibu kota Israel tentunya penghuni bukan hanya dari satu suku satu bahasa dan satu bangsa.

Dan bersamaan dengan turunnya Roh Kudus yang disaksikan oleh semua orang yang ada di Yerusalem. Seperti yang ditulis oleh Lukas di bawah ini:

“Waktu itu di Yerusalem diam orang orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.” Kata di Yerusalem diam orang orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Yang menjadi pertanyaan,  mengapa para orang Yahudi diaspora (orang keturunan Yahudi yang tinggal menetap di luar Israel) berada di Yerusalem? Apakah berkaitan dengan turunan Roh Kudus atau ada kepentingan pribadi berkaitan dengan kegiatan ekonomisme. Tetapi kata orang Yahudi yang saleh mengindikasikan bahwa mereka datang ke Yerusalem karena Pentakosta atau hari raya tujuh minggu yang setiap tahun diperingati di Israel. Tetapi tidak kemungkinan orang orang saleh kaum Yahudi diaspora datang ke Yerusalem karena ada hubunganya dengan turunya Roh Kudus karena mereka telah mendengar berita tentang peristiwa Yesus sang Mesias yang disalibkan di bukit Golgota. Indikator itu bisa dilihat dari  ayat di bawah ini.

“Ketika turun bunyi itu berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing masing mendengar rasul rasul itu berkata kata dalam bahasa mereka sendiri.” Kata: Ketika turun bunyi itu berkerumunlah orang banyak, Kata bunyi itu adalah: bunyi angin yang jatuh dari langit yang melingkupi mereka yang berada di rumah itu. Dan juga bunyi lidah lidah yang menyerupai api yang masuk ke dalam diri mereka. Di samping itu mereka juga bingung sebab orang orang itu berbahasa yang sering mereka gunakan dalam kehidupan mereka, di tempat asal mereka masing masing. Yang membuat mereka tercengang dan bingung dan keheranan sehingga mereka berkata:” Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?”

Kata: “Bukankah  mereka yang berkata kata itu orang Galilea, kata tersebut adalah bentuk kalimat yang meragukan kemampuan mereka karena para murid itu berlatar belakang keluarga miskin tidak berpendidikan tinggi bisa berbahasa  dengan banyak bahasa seperti orang orang gunakan sehari hari di daerah asal mereka. Seperti kesaksian ayat dibawah ini:

“Bagaimana mungkin kita masing masing  mendengar mereka berkata kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita.” Dan orang orang yang hadir di Yerusalem saat itu adalah berasal dari bangsa:

“Kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia.

Prigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang pendatang dari Roma.”

Karena mereka menggunakan akal sehat duniawi sehingga semua yang terjadi diatas dengan dua belas Rasul Kristus dan pengikutnya yang lain dianggap tidak masuk diakal.

Tetapi mereka yang menggunakan iman dan telah mengenal siapa Yesus seperti yang tertulis dalam ayat dibawah ini:

“Baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan perbuatan besar yang dilakukan Allah.” Mereka menjadi menyadari bahwa apa yang telah mereka lihat dan saksikan adalah perbuatan-perbuatan besar yang berasal dari Allah. Bahwa Dia itu bisa mempermalukan mereka semua yang cerdik pandai dengan perantara dua belas Rasul dan para pengikutNya orang Galilea yang mereka anggap bodoh.

Bagi mereka yang masih tetap menggunakan akal pikiran manusiawi mereka hanya tercengang namun dalam dirinya masih ada keragu raguan untuk percaya bahwa itu berasal dari Allah. Tetapi mereka yang berkontradiktif dengan Allah seperti yang tertulis di bawah ini.

“Mereka semuanya tercengang cengang dan sangat termangu mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk anggur manis.” Apa yang dialami oleh para para Rasul adalah sedang mabuk anggur manis atau minuman beralkohol. Apabila mereka sudah menganggap demikian  semakin jauh tersesat jalan pikiranya. Di dalam dunia itu ya memang demikian ada yang suka dan ada yang tidak suka (like & dislike)  itu sudah menjadi dinamika kehidupan.

Bagaimana dengan kehidupan para pengikut Kristus di masa sekarang melihat kerja kerja Roh Kudus yang luar biasa mereka tercengang, terheran heran itu hal yang lazim kita temui tetapi yang merespon dengan iman dan kerja kerja bagi Kristus itu sangat sedikit. Yang terpenting jangan lelah dan terus kerja dan kerja, jangan memikirkan masalah hasil karena hasil itu otoritasnya Allah. Tugas dan tanggung jawab kita adalah kerja bagi Dia. Markus Sulag



Leave a Reply