DESTINY
eBahana.com – Hari itu seorang executive muda mendatangi seorang konselor karena merasa ada yang keliru dengan hidupnya. Jalan hidupnya cenderung mulus, masa sekolah dan kuliah dilewati tanpa kesulitan berarti serta tepat waktu. Pekerjaan juga didapatkan dengan mudah dan gampang berpindah kantor ke tempat yang diinginkannya.
Konselor hanya menanyakan satu hal: “Apakah Anda sudah tahu destiny Anda dalam hidup ini?” Sang Exmud kelihatan bingung, dengan track recordnya yang baik dan keren, bukannya berarti sudah sesuai dengan destiny-nya? Ternyata setelah dirunut ke belakang, perjalanan hidupnya hanya melakukan yang dia mau bukan yang Tuhan mau.
Destiny merupakan dasar dari semua umat manusia diciptakan. Karena itu sifatnya sangat personal dan spesifik untuk setiap orang. Destiny adalah tugas mulia yang diamanatkan kepada setiap orang dari Sang Pencipta sebelum seseorang dilahirkan ke muka bumi. Tapi selain itu manusia juga dibekali kehendak bebas yang membuatnya bisa memilih ikut destiny (alasan penciptaan/tugas mulia) yang sudah Allah tentukan atau malah hidup seenaknya.
Allah bukanlah sosok otoriter yang memaksakan kita untuk mengikuti yang beliau mau. Tapi kita harus tahu ada berkat-berkat yang mengikuti apabila kita taat, dan tentunya ada konsekuensi yang kita harus hadapi juga apabila kita berontak. Konsekuensinya adalah hidup di bawah kutukan. Sebagaimana dikatakan taat berbuah berkat dan berontak berbuahkan kutuk. Tidak mengetahui dan menolak melakukan destiny kita masing-masing hanya akan membuat kita jalan di tempat atau bahkan hidup kita tidak maksimal dan tidak berbuah sampai akhir hayat.
Bahkan kita malah harus menerima hukuman dari Sang Maha Pencipta di akhirat kelak kalau kita tidak melakukan apa yang menjadi destiny kita karena kita tidak melakukan yang Beliau mau, malah melakukan yang kita mau. Ibaratnya menderita di bumi, menderita juga di alam sana.
Sang Exmud setelah mengetahui pemaparan tentang destiny mulai berusaha “mengejar Sang Pencipta” untuk menanyakan destiny-nya di muka bumi. Mencari apa yang Tuhan mau ia lakukan dalam hidupnya sehingga ia dimudahkan dalam berbagai hal dalam hidupnya. Yang tentu saja semua ditujukan untuk mencapai misinya Tuhan dalam hidup ini yaitu menebar kebermanfaatan bagi sesama manusia sesuai tujuan dia diciptakan.
Mencarinya dengan melakukan doa dan puasa serta lebih mendekatkan diri ke Allah. Akhirnya ia tahu apa yang menjadi destiny-nya. Ternyata destiny-nya adalah menjadi penulis yang menolong banyak orang melalui tulisannya. Saat ini ia mulai belajar sungguh-sungguh disiplin dan taat pada apa yang Allah mau melalui tugas tulis menulisnya, sambil tetap mengerjakan tugas-tugas pekerjaannya sehari-hari.
Walaupun berat, namun ada sukacita yang luar biasa dalam hatinya saat menyadari kalau tulisannya banyak menolong orang. Apalagi kesadaran kalau ia melakukan tugas khusus untuk menulis berbagai hal yang spesifik yang dipercayakan Sang Pencipta untuk dituliskan melalui Jari-jemari tangannya.
Juga karena dia percaya, ketika dia taat melakukan apa yang menjadi Destiny-nya upahnya besar di surga dan hatinya juga semakin melekat pada Sang Maha Pencipta. Terutama ketika ia sedang tergerak membuat tulisan seperti yang Allah mau dan bukan ia mau.
Bagaimanakah dengan Anda? Sudahkah Anda mengetahui destiny Anda? Jika belum, segeralah tanya Tuhan. Seperti dikatakan, Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Supaya kita tidak termasuk pada mereka yang membuat kejahatan di akhirat kelak, karena kita melakukan apa yang kita mau, dan bukan yang Allah mau. Supaya kita termasuk orang-orang yang diselamatkan menjelang Hari Tuhan yang semakin dekat ini. Karena kita hidup bukan untuk diri kita sendiri. Tapi untuk melakukan yang Tuhan mau.
#Saya mengshare ini karena saya pun adalah orang yang berjuang untuk hidup dalam kebenaran.
Salam damai, Yeni Dewi Siagian, Psikolog (Productivity & Personality Enthusiasts) #DiamondsInYOU