Cara Tumbuh Tanaman Rhoeo Discolor
eBahana.com – Tanaman Rhoeo Discolor adalah jenis tanaman yang banyak ditanam di pinggir jalan raya, atau di taman kota karena mudah tumbuh dan berfungsi menyerap polutan dengan baik. Selain itu tanaman ini banyak ditemui pula di area pendidikan, seperti di sekolah-sekolah maupun Universitas karena mudah digunakan untuk keperluan penelitian atau pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam. Daun Rhoeo Discolor yang ditanam di luar ruangan terdiri dari dua warna, bagian atas berwarna hijau, dan bagian bawah berwarna coklat kemerahan. Para guru Biologi di sekolah menengah maupun Universitas biasa menggunakan penampang daun ini untuk pembuatan preparat di laboratorium, khususnya untuk mengetahui struktur daun yang teramati dengan jelas di bawah mikroskop. Pembuatan preparat menggunakan daun ini relatif mudah dilakukan, sehingga akan memudahkan tercapainya tujuan pengamatan.
Rhoeo Discolor yang masuk dalam family Commelinaceae juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh beberapa orang. Data menunjukkan bahwa daun dan bunganya bisa untuk mengobati beberapa jenis penyakit, antara lain batuk, mulai dari batuk rejan maupun batuk berdahak, penyakit flue, disentri, TBC, mimisan, muntah darah, bronchitis akut maupun berak darah. Ada aturan tertentu penggunaan daun dan bunganya untuk mengobati penyakit-penyakit di atas. Fungsi lain dari tanaman ini sebagai indikator pencemaran tanah. Tanaman Rhoeo Discolor yang di Indonesia dikenal juga sebagai Sosongkokan, termasuk jenis tanaman hias yang tingginya berkisar 40-60 cm, mempunyai batang tunggal, tidak bercabang, dengan bentuk daun yang memanjang dan mudah patah, daunnya tersusun rapat, hampir tidak ada ruas batang yang memisahkan antara daun atas dengan bawahnya, akar tanaman berwarna coklat tersembunyi di bawah tanah. Tanaman ini hampir selalu ditemukan di luar ruangan, mudah tumbuh dan bertunas melalui ketiak daunnya.
Salah satu percobaan yang sudah dilakukan oleh anggota tim FSI Club adalah menanam Rhoeo Discolor di dalam ruangan dengan media air. Berikut ini adalah langkah-langkah percobaan tersebut. Pertama, tanaman ini dibersihkan terlebih dulu dari tanah yang menempel di bagian akarnya, lalu daun-daunnya di bagian bawah, dekat akar, juga dibuang. Kedua, tanaman tersebut dimasukkan ke dalam media air dalam botol plastik yang transparan, sehingga dapat diamati pertumbuhan akarnya, tidak boleh ada daun yang menyentuh air, karena akan menyebabkan pembusukan tanaman. Ketiga, air dalam botol diganti setiap satu minggu satu kali. Pengamatan dilakukan sekitar 3 bulan. Tanaman Rhoeo Discolor ini menunjukan perbedaan cukup signifikan dengan tanaman yang ada di luar ruangan/halaman rumah. Berikut ini deskripsi perbedaannya.
Tanaman Rhoeo Discolor yang ditanam di dalam ruangan dengan media air saja (gambar dalam bingkai kotak), tumbuh memanjang ke atas, mirip tanaman sulur, dengan batang yang mengecil dan rapuh, warna batang pucat, ruas batang antar daun bawah dan atasnya juga cukup luas. Selain itu penampang daunnya bukan hanya menyempit saja tapi juga semakin lama memucat baik bagian permukaan atas maupun bawah daun (gambar dengan bingkai persegi panjang). Warna hijau di permukaan daun lebih muda sedangkan warna merah kecoklatan di permukaan bawah daun memudar perlahan sampai menjadi warna hijau pucat. Tanaman tumbuh meninggi dan tidak menunjukan ada pertunasan di bagian ketiak daun. Selain itu, akar tanaman juga berubah warna menjadi putih pucat. Jika dibandingkan dengan tanaman Rhoeo Discolor yang ditanam di luar ruangan dengan media tanah dan mendapat sinar matahari penuh akan didapati perbedaan yang cukup menyolok (lihat gambar dengan bingkai lingkaran). Di luar ruangan, tanaman ini tumbuh dengan batang yang kuat, tebal dan pendek, ruas batang juga pendek atau rapat antara daun atas dengan bawahnya. Warna daun di permukaan hijau tua dan di permukaan bawah coklat kemerahan cukup tajam atau sangat jelas. Tanaman akan memunculkan tunas di ketiak daun dan akan tumbuh menjadi tanaman baru yang sangat banyak.
Penjelasan apakah yang paling tepat untuk kedua perbedaan kondisi ini. Benarkah ini adalah pertanda adanya perubahan struktur tanaman karena pengaruh lingkungan tempat hidupnya, seperti yang biasa dikemukakan oleh para evolusionis bahwa mahluk hidup berkembang lebih kompleks perlahan seiring dengan perubahan waktu dan faktor lingkungan? Sebenarnya ini adalah penelitian sederhana yang bisa dilakukan oleh siapapun. Perbedaan tersebut sama sekali bukan membuktikan kebenaran teori evolusi, namun justru mematahkan teori tersebut. Sejak awal tanaman Rhoeo Discolor memang sudah didesain sedemikian rupa oleh Tuhan Pencipta alam semesta untuk dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda dan akan keluar secara otomatis jika terpapar dalam keadaan darurat. Ini membuktikan bahwa Tuhan sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan seksama, memberi kemampuan yang luar biasa bagi ciptaan-Nya dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, yang mungkin akan dihadapi oleh mereka. Ini juga berlaku bagi jenis tumbuhan yang lainnya, bukan hanya pada tanaman Rhoeo Discolor saja.
Sejak awal penciptaan alam semesta, Tuhan tahu akan ada perubahan besar pada alam semesta ciptaan-Nya akibat dari dosa manusia. Dalam kitab Kejadian 1, Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan baik dalam pandangan-Nya, tidak ada cacat cela, sejak hari pertama sampai hari ke enam. Semua diciptakan bagi kemuliaan-Nya, menyatakan keagungan dan kesempurnaan-Nya sebagai Pendesain, Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Baik hewan, tumbuhan dan manusia masing-masing mempunyai keunikan dan tujuan keberadaan mereka di bumi ini. Manusia sebagai ciptaan tertinggi mendapat mandat agung, menjadi wakil Tuhan di bumi untuk memelihara alam semesta (Kejadian 1:28). Langit, bumi dan seisinya menceritakan kemuliaan Tuhan. Kehidupan berlangsung dengan sangat baik sampai pada kejatuhan manusia dalam dosa, seperti yang tertulis dalam Kejadian 3, hubungan yang baik antara Tuhan, manusia, dan alam ciptaan-Nya beserta isinya menjadi rusak total. Manusia yang semakin hari semakin berdosa telah melupakan fungsi dan perannya sebagai wakil Tuhan di bumi ini dalam memelihara alam semesta. Bahkan dosa manusia yang semakin bertambah dalam keturunannya sampai puncaknya pada masa nabi Nuh, sehingga alam semesta dan seisinya, termasuk manusia dihukum Tuhan dengan air bah. Semua mahluk binasa selain yang berada di dalam bahtera, termasuk nabi Nuh sekeluarga diselamatkan dari kebinasaan. Tuhan dalam kemahatahuan-Nya sudah mempersiapkan semua ciptaan-Nya dengan desain yang luar biasa sehingga, pada saat mengalami perubahan kondisi alam yang drastis, ada kemampuan adaptasi yang baik. Walaupun tidak dipungkiri ada berbagai jenis tanaman dan hewan yang mengalami kepunahan, namun tidak sedikit yang dapat bertahan hidup karena perubahan lingkungan.
Demikian pula pada masa sekarang, kemampuan tanaman Rhoeo Discolor beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, di dalam ruangan dan media air, ini juga membuktikan desain Sang Pencipta yang luar biasa atas tanaman tersebut. Jika kaum evolusionis mempermasalahkan hal tersebut dan menganggap perubahan morfologi tanaman ini sebagai bentuk evolusi dan menciptakan spesies jenis baru, ini sama sekali tidak benar, dan tidak ada data yang mendukung. Karena, jika tanaman Rhoeo Discolor kemudian diambil dan ditanam ke luar ruangan lagi dengan media tanah, maka akan tumbuh menjadi seperti tanaman dengan jenis yang sama seperti sebelum dipindahkan dalam ruangan dan media cair. Ini hanyalah contoh kecil saja yang mencerminkan keajaiban Tuhan sang Pencipta alam semesta.
Demikian halnya dengan manusia, ada banyak hal yang menimpa kehidupannya, sejak kejatuhan manusia dalam dosa untuk pertama kalinya seperti tertulis dalam Kejadian 3, maka manusia berada di bawah hukuman Tuhan. Akhir dari kehidupan manusia berdosa adalah kebinasaan kekal di neraka, bukan hanya itu, manusia harus menjalani kehidupan yang sulit di bumi ini, dengan keadaan yang tidak selalu dapat diprediksi, kadang keadaan semakin sulit, mengalami kerugian dalam bisnis, atau kegagalan dalam studi, kehidupan keluarga yang tidak harmonis, atau masalah-masalah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini. Tapi, bila Tuhan saja sudah menunjukkan kebesaran karya-Nya dengan mendesain tanaman Rhoeo Discolor sedemikian baik, terlebih lagi dalam mendesain manusia, yang adalah puncak ciptaan-Nya, yang sangat dikasihi-Nya, bahkan dijadikan wakil-Nya atas alam semesta, pasti ada penyelesaian penting untuk masalah utama semua manusia yaitu pengampunan dosa dalam diri Yesus Kristus, seperti yang dicantumkan dalam Yohanes 3:16. Setelah menerima pengampunan dosa, manusia mendapatkan kekuatan baru untuk menjalani kehidupan yang sulit, dalam penyertaan Tuhan, seperti gembala yang baik menjaga domba-dombanya senantiasa (Mazmur 23:4).
Oleh Ari Budiyanti – FSI Club Ministry
-
Daftar Pustaka:
-
Klasifikasi Rhoeo discolor,
-
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0CC4QFjAE&url=http%3A%2F%2Fdegk-dmbio.blogspot.com%2F2013%2F09%2Fklasifikasi-rhoeo-discolor.html&ei=ZcetVPeaH9SgugSF8YDgDw&usg=AFQjCNHz4Wo1bCX59S4WSsXfWwYdQrfp8Q
-
Tanaman Rhoeo discolor, https://blogharis.wordpress.com/2012/10/20/tanaman-rhoeo-discolor/
-
Identifikasi Morfologi Tumbuhan Rhoeo discolor, http://www.scribd.com/doc/118554965/Identifikasi-Morfologi-Tumbuhan-Rhoeo-Discolor#scribd
-
Alkitab