Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Cara Kerja Sorgawi dan Duniawi (2)




eBahana.com – Perbedaan cara berpikir, berkomunikasi, dan mengimplementasikan antara hal-hal sorgawi dan duniawi akan sangat mempengaruhi hasil akhir, yaitu kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Terutama di dalam hal spiritualitas, seseorang akan menjadi lebih baik dan benar, memiliki komitmen, dan pendirian yang baik. Manusia sorgawi mempunyai integritas, kapabilitas, kapasitas dan mentalitas yang baik karena telah diuji oleh berbagai cobaan dan ujian yang berasal dari keinginan daging dan berasal dari iblis yang telah bermanifestasi dengan berbagai hal, keadaan, dan situasi yang ada di dunia ini. Sedangkan hasil akhir dari dunia ini selalu bermuara kepada keinginan daging (duniawi). Keberhasilan duniawi dengan indikator memiliki segala sesuatu dalam jumlah yang besar dan banyak yang berakhir pada saat kematian tubuh saja. Kita akan melihat dengan lebih jelas lagi tentang perbedaan cara kerja sorgawi dan duniawi dengan mendasarkan pada ayat di bawah ini:

Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika Ia berhasil menemukanya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada yang kesembilan puluh sembilan yang tidak sesat.

Perbedaan pandangan antara gembala yang baik dan benar dengan orang-orang upahan sudah semakin jelas jika didasarkan pada ayat di atas. Hal itu dibuktikan dengan penyataan sebagian ayat di atas yang mengatakan:

Sesungguhnya jika ia berhasil menemukanya lebih besar kegembiraanya atas yang seekor itu daripada yang kesembilan puluh sembilan yang tersesat

Ia lebih bergembira jika menemukan satu ekor domba yang tersesat (hilang) daripada yang sembilan puluh sembilan yang tidak tersesat. Hal yang lazim , seseorang akan lebih gembira dan senang memprioritaskan domba yang jumlahnya lebih banyak daripada hanya memprioritaskan satu ekor domba. Dengan kata lain kerja-kerja gembala yang baik dan benar harus memenuhi kebutuhan secara menyeluruh (holistik), yaitu kebutuhan tubuh jiwa dan roh. Di samping itu kerja-kerja gembala yang baik dan benar harus berorientasi pada kerajaan sorga.

Dia lebih bergembira jika menemukan seekor domba yang hilang dan tersesat. Itulah bukti bahwa keuntungan kerja-kerja sorgawi bukan soal jumlah yang besar dan banyak. Sekalipun sedikit tapi mempunyai komitmen yang besar terhadap tanggungjawabnya sebagai gembala yang baik dan benar. Kata kunci dari kerja gembala yang baik dan benar adalah kata “Mencari.” Di situ ada usaha yang keras untuk mencari yang hilang walalupun hasilnya hanya satu yang akan ia dapatkan.

Tetapi gembala yang baik dan benar itu menghargai kehidupan (nyawa) dari domba. Supaya domba yang hilang bisa kembali lagi. Sebab domba yang hilang entah karena tersesat atau hilang dicuri, jika tidak diketemukan pasti akan mati. Dengan alasan itu, gembala yang baik dan benar melakukan pencarian terhadap dombanya yang hilang. Selama gembala yang baik dan benar masih terdiri darah dan daging maka kerja-kerja yang dilakukan di atas itu sungguh berat. Karena hal ini membutuhkan komitmen karena memang rugi dan akan menderita dari ukuran duniawi.

Karena Yesus adalah gembala yang baik dan benar, kita sebagai pengikut-Nya adalah domba-domba-Nya. Karena manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah maka kita termasuk dalam golongan domba yang hilang dan tersesat itu. Sebagai domba yang hilang dan telah diketemukan oleh Kristus, Sang Gembala yang baik dan benar maka apa respon kita kepada Dia yang telah dengan rela menderita mencari kita? Hanya satu saja. Kita harus peka dan dengar-dengaran terhadap panggilanya dan mampu membedakan suara Tuhan dan suara orang asing yang ingin mencelakan kita sebagai domba Allah. Kuasa Roh Kudus dan Kuasa Firman Tuhan akan menolong dan menjaga kita.

(Markus Sulag)



Leave a Reply