Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Benarkah Simson Bunuh Diri?




Simson adalah hakim bangsa Israel yang terkenal amat kuat karena karunia Allah. Dia bertugas melindungi bangsa Israel dari penindasan bangsa Filistin. Ada banyak orang Filistin yang mati pada zamannya. Hanya saja kelemahannya, atau mungkin justru kekuatan yang diberikan Tuhan adalah dia selalu mencintai wanita Filistin. Dia tidak tertarik dengan wanita sebangsanya. Sehingga akhirnya tertawan karena nafsunya itu.

Salah satunya adalah kekasih Simson yaitu Delilah. Dia amat tergiur oleh kecantikan Delilah, wanita Filistin, musuh bangsanya. Mula-mula ketika dirayu Delilah, sampai tiga kali Simson tidak membuka rahasia kekuatannya. Tapi pada rayuan berikutnya, dia membuka rahasia kekuatannya. Rahasianya adalah rambutnya tidak pernah dipotong dari sejak lahir.

Kemudian saat rahasia itu diberitakan, dan rambutnya segera dipotong, maka hilanglah kekuatannya sehingga dapat ditangkap dan menjadi tawanan bangsa Filistin. Bahkan kedua matanya pun dicungkil sehingga buta dan dirinya pun diikat tak berdaya. Dia ditawan di Gaza oleh bangsa Filistin dan dijadikan sebagai penggiling.

Sampai pada saat ditawan Simson berkata dalam Haki Hakim 16:28 “Berserulah Simson kepada Tuhan,  katanya: “Ya Tuhan Allah, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan  kedua mataku itu kepada orang Filistin.”

Dan dilajutkan dalam Hakim Hakim16:30 “Berkatalah Simson: “Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini.” Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.”

Bunuh Diri atau Balas Dendam?

Menjadi pertanyaan teologis dalam cerita Simson kali ini: apakah benar Simson bunuh diri?

Sebelum masuk kepada pengertian bunuh diri, kitab Hakim-hakim menyatakan dalam Hakim 13 :5 “Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai  penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.”

Simson adalah nazir Allah semenjak sebelum kelahiran Simson di dunia,jadi Simson telah diplih Allah sebelum ia lahir ke dunia. Dikarenakan orang Israel telah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, Sebab itu Tuhan menyerahkan mereka kepada tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. Simson dipilih menjadi hakim melalui nazir Allah yang diyatakan oleh malaikat Tuhan,. Teofani Tuhan dalam rupa seorang malaikat. Jadi Tuhan sendiri yang menyatakan kepada orang tua Simson mengenai nazir Allah.

Bisa dilihat dalam konteks penguasaan orang Filistin, Simson menjadi alat Tuhan dalam penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin. Sampai kepada kesalahan Simson yang mengakibatkan ia tertangkap dan menjadi budak dikarenakan kedua matanya dicungkil sehingga buta dan dirantai di tiang dalam acara sembelihan kepada Dagon oleh orang orang Filistin yang menyangka mereka telah menang atas Allah bangsa Israel.

“Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan  kedua mataku itu kepada orang Filistin.”

Seruan Simson dikarenakan dosa Simson sehingga terjadilah pengejekan kepada Allah banga Israel yang membuat Simson menyesal dan mnyerukan pertobatan kepada Allah. Pada saat itu Allah memberikan kekuatan sekali dan robohlah tiang serta lebih banyak bangsa Filistin mati. Jadi melihat konteks dekat dan jauh, jelas sekali Simson tidak melakukan “bunuh diri” tetapi simson adalah alat Tuhan sampai matinya guna pembebasan bangsa Israel.

Konteks bunuh diri jelas sekali, membunuh diri atau mematikan diri tanpa alasan tertentu atau sedang depresi akan keadaan atay frustasi. Simson tidak sedang dalam keadaan seperti itu tetapi ia sedang dalam keadaan pertobatan yang dahsyat kepada Tuhan. קָרָא Qara : Berserulah Simson dengan suara keras sambil menangis קָרָא Qara  kepada Tuhan. Jadi kata  קָרָא Qara  adalah proklamirkan atau berseru dengan suara yang keras sambil menangis. Menangis seperti meminta pertolongan (cry for help) sesuai konteks “Hakim Hakim 16:28”

זָכְרֵ֣נִי zakereni : Verb, Qal, Imperative, Masculine, Singular, (Remember/Ingatlah) imeperatif adalah bersifat memerintah tetap sopan atau bahasa mudahnya permohonan kepada Allah yang sangat dalam. Dua akar ibrani di atas yang yaitu “Berserulah dan Ingatlah” (Hak 16:28) menunjukan posisi simson tidak sedang membalaskan dendam tetapi sebagai tanda pertobatan Simson kepada Allah sehingga Allah mendengar seruan Simson dan memberikan kekuatan kepada Simson untuk menumpas bangsa Filistin di akhir hidupnya.

Maka dari itu Simson adalah pahlawan iman yang dicatat dalam perjanjian baru kekuatan Simson bukanlah pada rambutnya tetapi pada pengabdian nazirnya. Rambutnya yang panjang hanyalah sebuah tanda. Dengan hilangnya tanda itu, dia kehilangan kekuatan. Apa yang nyata pada diri Simson adalah imannya yang besar di masa kemurtadan yang mengerikan dan Allah menghormati iman ini.

(Ibrani 11:32) “Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi”

Konklusi

Jadi jikalau menurut pembacaan Alkitab keseluruhan dengan penafsiran yang tidak dangkal melainkan dengan metode yang tepat maka pembaca akan mengerti bahwa peristiwa Simson bukan “bunuh diri”. Tetapi ia adalah nazir Allah yang dipilih semenjak dari dalam kandungan oleh Tuhan sendiri yang mengangkatnya menjadi hakim atas misi penyelamatan bangsa Israel terhadap orang Filistin dan sampai pertobatan yang terakhir Simson diberikan kekuatan oleh Allah dalam menumpas bangsa Filistin yang menyembah allah dagon,sehingga Simson mati dalam membela Iman-nya atas allah allah palsu.

(Tosca Jalerio)



Leave a Reply