Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bagaimana Mengokohkan Integritas?




eBahana.com – Kekristenan bukan sekadar teologi atau teori yang kaku. Namun, kekristenan adalah praktik kehidupan. Nampaknya tak berlebihan bila kekristenan dikatakan hidup Kristus yang dijelmakan oleh para pengikut-Nya. Adakah orang melihat Kristus ketika orang lain menyaksikan hidup kita? Meminjam istilah Paulus, orang-orang Kristen bak surat terbuka. “Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”(2 Kor. 3:1-3).

Tidak Menghakimi
Akan tetapi, tidak bermaksud menghakimi, kenyataannya hal di atas kurang termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak menutup mata ada juga orang-orang Kristen yang mempraktikkan kehidupan kekristenannya dengan baik. Namun persentase kelompok ini hanya sedikit. Sebaliknya persentase terbesar justru ada pada golongan yang kurang mengindahkan jati dirinya sebagai murid Kristus. Ironinya lagi, di gereja kelihatan suci, namun jangan tanya dalam kehidupan sehari-hari. Terjadi dikotomi yang tajam antara
yang rohani dan sekuler. Yang rohani hanya ditemui dalam tembok gereja. Sedangkan di luar tembok, ceritanya lain.

Beberapa waktu lalu, warga Indonesia dikejutkan dengan perkataan tak pantas yang dipertontonkan di ruang publik oleh anggota DPR RI. Umpatan layaknya preman tak berpendidikan ditunjukkan di ruang publik. Seharusnya tindakan rendah seperti itu tak perlu terjadi. Apalagi dilakukan oleh yang menyandang predikat kristiani.

Ilustrator
Bila kondisinya seperti di atas, pertanyaan mendasar apakah berbedaan orang Kristen dengan non-
Kristen? Apa perbedaan antara terang dan gelap? Bukankah orang Kristen disebut sebagai anak-anak terang?
Orang-orang yang secara terang-terangan menyatakan jati dirinya. Jati diri sebagai pengikut Kristus.

Di sini kita berhadapan dengan integritas. Secara sederhana integritas adalah menyatunya kata dan
perbuatan. Dilihat atau tidak dilihat kita tetap konsisten pada jati diri sebagai murid Tuhan. Dinilai atau tidak, tetap konsisten pada panggilan hidup sebagai anak-anak terang— bukan anak gelap. Konsistensi pada kata dan perbuatan itulah integritas.

Orang Kristen adalah ilustrator dari Kristus yang kudus. Hidup kita ini mengilustrasikan Tuhan yang kita ikuti dan yakini. Mengingat integritas kekristenan berorientasi pada kebenaran Kristus. Red



Leave a Reply