Sembuh Dari TBC Tulang
eBahana.com – Istri Pak Beinhard, Ibu Arie, menderita TBC tulang yang menyerang sumsum tulang belakang. Awalnya, setiap bangun tidur, dia merasa tidak enak di bagian belakang punggung. Setelah diperiksa
dokter melalui MRI, salah satu tulang belakangnya sudah habis termakan penyakit tersebut! Sejak saat itu, Ibu Arie hanya dapat terlentang di ranjang. Bila bergerak sedikit saja terasa sakit sekali, apalagi kalau membalik
badan untuk mengubah posisi. Perlu tandu khusus untuk pemindahan. Berdiri saja sudah tidak bisa.
Selama dua bulan, Ibu Arie menjalani perawatan di RS. Siaga di bawah pengawasan dokter Jose Rizal. Menurut keterangan dokter, Ibu Arie dapat pulih, tetapi butuh waktu dua tahun. Perawatan pun pindah ke
rumah. Butuh ekstra hati-hati saat pemindahan itu. Perjalanan dengan mobil ambulans tidak boleh ada guncangan karena memengaruhi rasa sakitnya. Selama perawatan di rumah, Ibu Arie harus terus meminum obat tanpa berhenti. Jika berhenti atau lengah, penyakit itu akan timbul lagi. Butuh waktu untuk terus minum obat—minimal enam bulan; maksimal sembilan bulan. Pak Beinhard pun terus berdoa bahwa Tuhan pasti
menyembuhkan istrinya. Konsentrasi terbagi: ia harus bekerja, dan mengurus dua putri serta istrinya yang sakit. Ia menyampaikan kepada istrinya bahwa Pak Niko berkata bahwa tahun ini adalah tahun mukjizat, tahun kesembuhan. Kalau Tuhan mengizinkan hal ini terjadi, pasti Tuhan mempunyai rencana. Mungkin selama ini kita hanya melihat dan mendengar seseorang yang dijamah dan disembuhkan Tuhan dengan
mukjizat-Nya yang ajaib.
Pada suatu Minggu pagi, Ibu Arie minta diantar untuk ibadah di JCC karena hari tersebut adalah Minggu pertama Pak Niko melayani perjamuan di tempat itu. Dengan segala perjuangan, Ibu Arie dapat dibawa ke JCC. Dengan bantuan para diaken, Ibu Arie boleh berbaring di kursi belakang selama ibadah berlangsung.
Karena Ibu Arie tidak kuat duduk terlalu lama, ibu gembala dan Ibu Lydia (istri Pak Charlie) sempat datang dan mendoakan Ibu Arie sewaktu berbaring di belakang. Begitu selesai ibadah kedua, Pak Niko didampingi oleh Pak Charlie menemui Ibu Arie yang terbaring lemah di kursi belakang. Pak Niko berdoa dan menumpangkan tangan atas Ibu Arie. Beliau berkata, “Percaya saja dan alami kesembuhan. Yang lebih dari ini
saja Tuhan sanggup sembuhkan. Ini pasti sembuh.” Setelah didoakan, terjadi perubahan yang tidak biasa pada hari-hari selanjutnya, yaitu proses kesembuhan lebih cepat. Satu per satu alat yang dipakai sebagai penopang Ibu Arie mulai dilepas. Hingga sekarang Ibu Arie sudah dapat berdiri dan bekerja kembali. Ibu Arie saat ini hanya memakai sejenis korset untuk punggungnya.
oleh Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo.