Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kesaksian Pertobatan Ev. Mongol Stress, Mantan Penganut Satanisme




eBahana.com – Pada 2015, melalui beberapa media sosial, Mongol, begitu sapaannya, mengisahkan masa lalunya yang pernah terlibat dalam satu sekte sesat The First Satanic Church. Anak ke-19 dari 26 ini menceritakan bahwa dia adalah anak yang lahir dari istri ke-3, papanya memiliki 6 istri, dan semuanya tinggal dalam satu rumah di Manado. Mongol termasuk generasi ke 42 Dinasti Ching Raja-raja Mongolia, sehingga dia hidup layaknya seorang raja. Papa Mongol sudah kembali ke China, karena dideportasi dari Indonesia dan sampai saat ini belum berkewarganegaraan Indonesia.

Bagaimana Mongol dapat Terlibat dalam Sekte Sesat tersebut?

Mongol mulai terlibat dalam sekte Satanic Church karena mamanya. Pada 1970-1989 di Jakarta ada satu sekte sesat yang pimpinannya dideportasi dari Indonesia, sekte sesat itu bernama Children of God, mama Mongol adalah “dedengkot” Children of God untuk basis Indonesia. Ketika mamanya tengan mengandungnya dan mengalami kesulitan, mamanya membuat nazar, “Jika anak yang saya kandung ini dapat lahir dengan selamat, maka akan saya serahkan kepada sekte ini.” Kemudian mama Mongol meninggal pada 1983, dengan kondisi belum bertobat.

Dan benar, pada 1989 Mongol langsung aktif di Gereja Setan (GS), Mongol bahkan langsung menjadi orang kedua, dan termasuk 7 jenderal utama. Mongol adalah jenderal ke-2 untuk basis Asia. Benua Asia di bawah handlenya bersama dengan temannya yang bernama Bryan. Hanya dengan 3 kali ritual saja dalam seminggu, kemudian Mongol dibaptis darah menjadi ‘pengerja’, ini sangat mudah karena ia ada hubungan darah dengan mamanya. Setiap anak dari orang tua yang termasuk dalam GS kelas VVIP akan dikorbankan oleh orang tuanya. Seperti kisah Rina (ratu lucifer yang sudah bertobat), yang dikorbankan oleh papanya.

Bagaimana akhirnya Mongol dapat Bertobat?

Mongol percaya bahwa karena kuasa dan kedahsyatan Tuhan, kini dirinya dapat bertobat dan terlepas dari kuasa iblis yang membelenggunya. Mongol bertobat pada 14 Februari 1997, tanggal tersebut bertepatan dengan Valentine Day. Valentine Day adalah hari penginjilan GS terbesar karena pada tanggal tersebut banyak anak muda akan nongkrong di mall. Pertobatannya terjadi pada pukul 15.00 WIB ketika Mongol hendak ke Matahari Mall, dengan target utama mencari 3 jiwa baru, dan ia akan mendapatkan bonus uang cash sebesar Rp 500.000,-. Ketika itu gajinya seminggu telah mencapai Rp 1.500.000,- di luar bonus.

Pada siang itu sebelum Mongol sampai di Matahari Mall, dia dapat merasakan sepertinya di Matahari Mall ada orang  yang belum pernah dijumpainya di Manado. Mongol sudah sering menjumpai banyak hamba Tuhan tapi dia mengaku belum pernah bertemu hamba Tuhan yang mempunyai power seperti itu. Ketika itu dia langsung sadar bahwa ada orang lain yang lebih kuat dari dirinya. Tapi karena sifat sombongnya, yang merupakan keturunan raja sehingga terbiasa dihormati, dia tetap maju. Dia juga menguasai ilmu pentagram, yang dalam GS adalah ilmu yang paling tinggi. “Michael Jackson menguasai pentagram sampai tingkat 3, David Cooper Feel yang dapat menghilang lewat tembok, itu menguasai pentagram tingkat 5, saya sendiri menguasai pentagram tingkat 1, yang paling tinggi,” tegasnya.

Ketika Mongol masuk mall, dia berpikir bahwa pendeta tersebut pasti kalah karena dia menguasai ilmu pentagram tertinggi. Hamba Tuhan tersebut adalah orang Jakarta yang sering pelayanan di Manado. Sewaktu Mongol mau masuk, bersamaan dengan hamba Tuhan tersebut keluar, mereka berpapasan face to face, mata dengan mata, ketika Mongol melihatnya, dia langsung takut. Efek pertama yang dia rasakan adalah ketakutan. Mongol belum pernah sama sekali merasa takut kepada orang, karena dia di Manado sangat dihormati, bahkan ada beberapa geng yang sangat sadis di Manado, segan terhadapnya.

Karena Mongol merasa takut, dia langsung bertarung/fight secara spirit dengan memakai ilmunya. Hamba Tuhan tersebut tidak seperti orang Pantekosta atau Karismatik, karena jika anak Pantekosta bertemu dengan anak GS lebih dahulu histeris, dan pasti langsung berkata, “dalam nama Yesus” dilanjutkan bahasa roh.

Mongol menyerang hamba Tuhan tersebut memakai ilmu terendah sampai ilmu pentagram tingkat 3, tapi hamba Tuhan tersebut tetap stand by, dia tidak terlihat takut, bahkan dia tetap berdiri teguh. Mongol masih berusaha menyerang lagi dengan ilmu pentagram tingkat 2 tapi tetap tidak bisa. Pada ilmu Pentagram tingkat satu, ketika dia sedang menghafal ilmunya, menghafal mantranya, sudah sampai setengah, bahkan hampir selesai, tiba-tiba semuanya hilang dari ingatannya, ngeblank, dia ketakutan. Ketika dia takut, dia berpikir harus lari secara fisik, waktu dia mau lari separuh badannya tidak bisa bergerak. Dari perut ke atas bisa digerakkan,tapi dari perut ke bawah tidak bisa digerakkan. Mongol tidak bisa mengangkat kakinya, dia bahkan mencoba mengangkat kaki dengan menggunakan tangan juga tidak bisa. Kini dia percaya bahwa yang menahan kakinya waktu itu adalah malaikat Tuhan.

Sementara Mongol terus berusaha melangkahkan kakinya, tanpa sadar dia telah meneteskan air mata. Hamba Tuhan tersebut kemudian berkata begini, “Orang itu udah mewek.” Setelah itu dia tidak sadar bahwa dia sudah rebah, pingsan.

Ketika Mongol sadar, dia sudah berada di sebuah kamar. Dia memegangi kepalanya dan terdengarlah suara hamba Tuhan yang tadi, sedang praise and worship. Kemudian seluruh badan Mongol sakit, dia lalu mengambil posisi duduk di lantai dengan bersila, sambil membaca mantra tertentu, namun semuanya tidak bisa, semua mantra tersebut tidak mempan. Tapi akhirnya Mongol bisa lari. Dia menabrak rumah yang terbuat dari kaca tersebut, dan badannya tidak terluka sama sekali. Sejauh 20-30 kilometer menurutnya sudah terlewati, tetapi ketika mengarah ke 60 kilometer dia baru sadar ternyata dia hanya berlari di tempat.

Rumah hamba Tuhan tersebut 4 lantai, dan Mongol dibawa ke atas sana. “Iblis, engkau pernah mencobai Tuhan Allahku seperti yang tertulis di kitab Matius 4:1-16, engkau bawa Tuhanku ke bubungan bait Allah, setelah itu kau suruh loncat. Sekarang aku yang minta engkau loncat.” pinta hamba Tuhan itu kepada Mongol. Seketika itu Mongol pun menangis dan dia langsung dilayani pelepasan pada malam harinya.

Mongol menerima pelayanan pelepasan selama 8 bulan penuh, sambil belajar Alkitab. Dari kecil Mongol tidak pernah belajar Alkitab, dia dulunya diajarkannya prinsip Kuan-Im dan Imposat karena dia keturunan Tionghoa. Dia tahu siapa leluhurnya, dia juga mengaku mengetahui Sun Go Kong, Kuan Kong.

Setiap anak GS yang bertobat harus belajar Alkitab. Jika tidak belajar Alkitab, tidak akan bisa bertobat sungguh-sungguh, karena dalam pikirannya yang ada hanyalah Satanic Bible bukan Holy Bible. Setelah pertobatannya, Mongol selama 8 bulan diterangkan tentang prinsip Mesias yang sebenarnya, bahwa Yesuslah Raja Damai.

Pada waktu pelepasan yang pertama, Mongol mengeluarkan darah dari mulut, telinga, dan hidung. Darah itu keluar bersama-sama dengan kertas HVS yang posisinya hangus terbakar tapi utuh. Ketika dibuka ternyata semuanya bertuliskan dalam bentuk Ibrani kuno dan itu adalah mantra.

Pada 8 bulan terakhir pelepasannya, keluarlah sebuah antena dari kepala Mongol. Sampai di Manado terjadi pergunjingan, ada seorang pejabat yang berkata seperti ini, “Saya sudah pernah keliling dunia, saya sudah pernah ke Eropa, saya pernah ke Rusia, saya pernah ke Jepang. Di Jepang yang canggih ada robot yang mengeluarkan antena, tapi di Indonesia yang belum canggih, kok bisa manusia mengeluarkan antena?”

Antena tersebut adalah transmiter. Setiap anak GS yang terlibat dalam satanisme mempunyai 3 benda transmiter yang berbeda-beda. Bahkan jika dia termasuk dalam golongan VVIP tim, dia mempunyai transmiter yang ditanam ditubuh, untuk anggota yang lain, ada juga yang hanya dalam bentuk kalung dan cincin. Transmiter tersebut adalah alat penerima berita dari GS. Contohnya, orang yang ada di Jakarta, bisa langsung mengetahui berita dari Amerika, dia bisa mengetahuinya melalui transmiter itu. Ketika transmiter Mongol dicabut, dia kesakitan, dan sempat pingsan. Keinginan Mongol yang begitu kuat untuk bebas dan lepas dari GS inilah yang membuat dia ingin menerima pelepasan secara total. “Kalau bukan karena kuasa dan kedahsyatan Tuhan, saya tidak mungkin bebas, maka saya berserah penuh pada Tuhan Yesus,” akunya.

Mongol kini sudah bertransformasi menjadi Ev. Rony Imannuel atau yang dikenal dengan Mongol Stress. Dia menjadi penginjil dan bersaksi-saksi ke berbagai tempat bahwa kuasa Tuhan sudah membebaskannya dari belenggu GS. Tidak hanya itu saja, bahkan Mongol juga kini berkarya sebagai pelawak stand up comedy, yang dikenal oleh seluruh warga Indonesia.

Keberadaan GS itu nyata, meskipun banyak orang yang belum mengetahuinya. Pentingnya mengetahui mengenai GS membuat kita dapat waspada akan siasat-siasat mereka yang bisa kapan saja membawa kita masuk ke dalam lingkaran mereka. Dekatkan diri kepada Tuhan, dan mintalah hikmat-Nya tiap hari. Berdoalah dan berjaga-jagalah! Kasih Tuhan sungguh nyata, dari dulu, sekarang dan sampai selamanya, tidak akan pernah berubah. Melalui tulisan ini, Tuhan Yesus menyatakan kasih-Nya kepada kita dan meminta kita untuk tetap memegang teguh iman kita kepada-Nya. Dbs/Yas

Nantikan tulisan selanjutnya mengenai Membongkar Seluk Beluk Gereja Setan.



Leave a Reply