Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Doa Kalahkan Kista




Bagi wanita, kista adalah momok menakutkan. Apalagi disertai pendarahan dan berpotensi kanker. Mencemaskan! Perasaan yang sama dialami Dra. Lanita Hermawan.

Akhir Mei 2007, saya mengalami menstruasi seperti biasa. Tapi ada yang lain pada menstruasi kali
ini. Biasanya hanya lima hari. Setelah itu berhenti. Kali ini, tak kunjung berhenti. Darah keluar bergumpal-gumpal. Ketika mau buang air kecil, saya stres. Pasalnya, darah yang keluar banyak sekali. Anehnya, lemas dan pusing yang biasa menemani, kali ini absen.

Dianggap Biasa
Karena kelihatan tidak ada kendala kesehatan serius, suami menduga hanya menstruasi biasa. Keadaan sebenarnya tidak saya ceritakan. Saya khawatir menjadi beban pemikiran suami dan anak-anak. Saya mengasihi mereka. Cukup saya dan Tuhan yang tahu. Karena mens tak kunjung berhenti, saya merasa takut. Tensi saya rendah dan bisa sewaktu-waktu pingsan. Saya ke kantor mengendarai sepeda motor. Kalau pendarahan terus, kemungkinan terburuk bisa terjadi. Terjatuh di jalan raya atau ditabrak. Kondisi ini, saya sampaikan terus kepada Tuhan melalui doa. Seperti wanita pendarahan dalam Alkitab, saya mengambil langkah iman. Selain berdoa, saya juga ke dokter untuk memastikan diagnosa medis. Akhirnya, sepulang dari
kantor, saya memeriksakan diri ke dokter kandungan di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Hasilnya, dokter mengatakan di kandungan saya ada kista dengan diameter masih kecil. Secara medis mestinya tidak berpotensi pendarahan.

Vonis Dokter
Tentang pendarahan hebat, dokter punya kesimpulan sendiri. Ia mengatakan saya sudah menjelang menopause. Artinya, ada perubahan hormon yang memicu terjadinya pendarahan. Terus terang, saya tidak sepakat dengan kesimpulan itu. Saya belum saatnya menopause. Tapi, saya dengar dan hargai kesimpulannya.
Perasaan saya? Sedih! Tanpa terasa saya menangis sepanjang perjalanan menuju rumah orangtua saya. Saya ceritakan hasil USG tersebut. Orangtua dan keluarga besar hanya bisa menyarankan untuk berobat lebih lanjut.

Dra. Lanita Hermawan bersama dengan keluarga

Amunisi Ampuh
Tuhan yang saya kenal sejak Sekolah Minggu di GKI Ngupasan Yogyakarta, saya imani betul. Pengalamanpengalaman rohani masa lalu meneguhkan keyakinan saya akan kuasa-Nya. Seperti kata Paulus dalam Roma 8:28, Allah turut bekerja dalam segala keadaan. Ayat itu melejitkan pengharapan saya.

Komunitas Pendukung
Doa sudah dipanjatkan. Tindakan medis sudah dilakukan. Tapi, pendarahan belum juga berhenti. Ini tantangan iman buat saya. Seperti biasa, pertengahan tahun, para direksi ANDI Offset berdoa bersama di Rumah Doa Emalta Kaliurang. Selain berdoa bersama, kami punya kesempatan untuk berdoa pribadi. Setelah itu, kami sharing tentang apa yang kami dapat dari Tuhan. Kali ini, saya tidak bisa sharing apa pun. Dalam doa pribadi, saya hanya menangis dan menumpahkan pergumulan di hadapan-Nya. Akhirnya, saya menyampaikan kepada rekan-rekan direksi beban hidup tersebut. Mereka kaget juga. Tapi, saya dikuatkan oleh Pak Kornelius Setiawan, mantan Direktur Utama. Beliau berkata, Tuhan sanggup sembuhkan. Saya imani perkataannya karena ia hamba Tuhan. Hari itu, rekan-rekan direksi mendoakan saya. Pada kesempatan lain, dalam mezbah doa di kantor, mereka selalu mendukung dan menguatkan.

Air Mata menjadi Mata Air
Segar di ingatan saya, 14 Juli 2007, menjadi catatan bersejarah yang tak terlupakan. Sore itu, saya pendarahan hebat. Terpaksa ke dokter kandungan langganan keluarga. Suami saya—Martadi Nawawi dan anak-anak mengantarkan ke rumah sakit. Saya di USG. Hasilnya menggembirakan. Rupanya, itu pendarahan saya yang terakhir. Kista tidak ditemukan. Saya dinyatakan bebas. Dua tahun sudah berlalu, pendarahan berhenti total. Hingga kini, saya sehat karena anugerah-Nya. Doa melumpuhkan kista. Saat kita angkat tangan, Tuhan turun tangan. Saat kita tak kuasa, doa adalah andalan yang tepat.



Leave a Reply