

eBahana.com – Indonesia berduka. Presiden RI ketiga, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, meninggal di Jakarta (11/09/19) dalam usia 83 tahun, setelah seminggu lamanya dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Pak Habibie seumuran dengan Papa saya yang 1 September lalu juga berulang tahun yang ke 83. Karena itulah duka mendalam kehilangan Pak Habibie juga saya rasakan sekalipun saya tak mengenal beliau secara pribadi.
Semasa hidupnya, Pak Habibie sudah banyak berkarya membangun bangsa sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Kecintaan dan kiprah Pak Habibie di dunia teknologi membuat beliau mendapat julukan Bapak Teknologi Indonesia. Itu adalah gelar yang sangat layak untuk Pak Habibie, dunia pun mengakui kejeniusannya dibidang teknologi. Karya-karya Pak Habibie memang sangat membanggakan.
Mulai dari membuat pesawat R80, pesawat N-250, ikut merancang dan mendesain pesawat angkut militer TRANSALL C-130 (pesawat Hercules), serta ikut andil dalam terciptanya pesawat Do 31 yang merupakan jet transportasi eksperimental VTOL Jerman Barat yang dirancang untuk memenuhi spesifikasi NATO (BMR-4) pesawat dukungan taktis untuk pesawat strike serangan VTOL VJ EWR 101. Pesawat ini Pak Habibie rancang di bawah kontrak NATO dari BMR-3.
Menuliskan ini saya berdecak kagum dan bangga. Ini semua pesawat betulan yang bisa terbang menjelajah angkasa. Ckckckckck. Hebatnya Pak Habibie.
Tak hanya itu, kekaguman saya jadi makin bertambah saat tahu semasa hidupnya Pak Habibie sudah menghasilkan banyak kutipan alias kalimat bijak hasil dari pemikiran, pengalaman dan komitmen hidupnya.
Saya merasa sangat terberkati saat membaca aneka quote yang diciptakan oleh Pak Habibie. Dari tulisan-tulisan Pak Habibie yang sangat menginspirasi inilah akhirnya saya bisa menyimpulkan 3 kata yang menggambarkan sosok BJ Habibie selain kata pintar.
1. Setia
Pak Habibie adalah laki-laki setia yang sangat mencintai istrinya, Bu Hasri Ainun Besari. Semasa hidupnya pasangan ini selalu terlihat mesra. Bu Ainun sangat menghormati dan tulus mengabdi pada Pak Habibie, sementara Pak Habibie tak ragu menunjukkan rasa sayang dan cintanya pada Bu Ainun.
Bahkan saat Bu Ainun meninggal, cinta dan kesetiaan Pak Habibie pada Bu Ainun tak pernah tergantikan. Pak Habibie juga tak malu menunjukkan betapa hatinya patah dan remuk ditinggalkan Bu Ainun sang kekasih tercinta. Perempuan yang sudah dikenalnya sejak masa SMP.
Berikut ini kata-kata cinta yang ditujukan Pak Habibie pada Bu Ainun yang ternyata menjadi inspirasi juga buat saya.
Dari kalimat-kalimat ini kita bisa ikut merasakan betapa Pak Habibie sangat mencintai Bu Ainun. Maut pun tak dapat memisahkan cinta mereka berdua. Dan itulah yang dinamakan kesetiaan.
2. Pekerja Keras
Semasa hidupnya Pak Habibie memegang teguh komitmennya baik dalam pernikahan maupun pekerjaan. Pak Habibie ingin memberikan yang terbaik dalam segala hal yang dia kerjakan. Berikut ini kalimat-kalimat yang menunjukkan kegigihan Pak Habibie yang tak takut bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya.
Luar biasa sekali semangat Pak Habibie. Tekadnya fokus pada tujuan dan cita-cita hidupnya membuat Pak Habibie tak takut bekerja keras sepanjang hidupnya. Kejeniusannya yang ditunjang dengan sifat suka bekerja keras ini menghasilkan perpaduan dahsyat yang ada dalam diri Pak Habibie, sehingga karya-karyanya bisa dikenal dan diakui dunia.
3. Religius
Pak Habibie adalah sosok religius yang selalu ingat akan Tuhan Sang Pencipta. Karena itulah Pak Habibie mau menghargai semua yang sudah Tuhan berikan dan atur dalam hidupnya serta menjalaninya dengan ikhlas sekalipun itu pil pahit yang harus ditelannya.
Berikut ini kalimat-kalimat yang menunjukkan sisi kereligiusan Pak Habibie. Saya pun tersentuh membacanya.
Sebagai penutup saya akhirnya bisa mengambil kesimpulan. Raga Pak Habibie memang telah pergi menghadap Ilahi. Tapi semangat dan teladan baik yang sudah Pak Habibie kerjakan semasa hidupnya akan terus menginspirasi bangsa Indonesia sampai selamanya.
Selamat jalan Pak Habibie. Pengibaran bendera setengah tiang, doa dan cinta seluruh rakyat Indonesia ikut mengiringi kepergianmu. Terima kasih untuk semua pengabdianmu pada NKRI.
Oleh Jemima Mulyandari.
Sumber : http://seword.com
One Comment