Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Keuskupan Agung Semarang: Pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus Corona




Semarang, eBahana

Menanggapi masuknya virus corona di Indonesia, maka Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang, Robertus Rubiyatmoko mengeluarkan surat edaran resmi kepada seluruh umat Katolik di daerah-daerah tertentu yang berada di bawah Keuskupan Agung Semarang.

Demikian isi suratnya,

Saudara-saudariku yang terkasih, Umat Katolik Keuskupan Agung Semarang.

Meneruskan himbauan dan ajakan saya tertanggal 13 Februari 2020 terkait dengan virus corona dan masalah-masalah intoleransi, kembali saya mengajak Anda semua untuk tetap bijaksana dan tenang dalam menyikapi berbagai informasi mengenai penularan dan penyebaran virus corona ini. Sejauh kondisi fisik kita baik, niscaya kita akan tetap sehat dalam lingkungan Tuhan.

Karena itu, marilah kita jaga kondisi fisik kita dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau stamina kita. Hal ini kita usahakan, antara lain, dengan mengkonsumsi asupan makanan yang cukup dan sehat, olahraga teratur, dibarengi suasana hati yang gembira penuh kepercayaan kepada Tuhan yang senantiasa menjaga dan melindungi umatNya. Inilah cara yang cukup sederhana dan mudah kita lakukan untuk pencegahan terhadap penularan dan penyebaran virus corona.

Selain meningkatkan daya tahan tubuh, ada beberapa hal praktis yang dapat kita lakukan secara serentak guna mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut, antara lain:

  1. Menjaga kebersihan tangan dengan membasuhnya secara berkala atau dengan menggunakan cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer) 
  2. Memakai kain penutup mulut dan hidung (masker), khususnya saat sedang flu/pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.

Terkait dengan pelaksanaan perayaan Ekaristi dan ibadat lain, saya mengusulkan beberapa hal praktis sebagai berikut:

  1. Air suci di pintu-pintu masuk gereja untuk sementara dapat kita kosongkan.
  2. “Salam damai” menjelang Komuni dapat kita lakukan secara sederhana dengan saling menganggukkan kepala atau membungkukkan badan, tanpa bersalaman atau berjabat tangan.
  3. Komuni Suci diterimakan pada tangan saja. Diharapkan para pembagi komuni (Romo dan Prodiakon) membagikan komuni dengan terlebih dahulu menyuci tangannya.
  4. Pada saat ibadah Jumat Agung, penghormatan salib dapat kita lakukan secara sederhana dengan berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan, tanpa memegang dan atau menciumnya.

Semoga Tuhan melindungi dan menjagai kita dari segala bahaya, serta melimpahkan rahmat kesehatan bagi kita semua. Doa saya selalu dan berkah Dalem.

Semarang, 3 Maret 2020

Robertus Rubiyatmoko

Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang



Leave a Reply