Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Heha Sky View, Wujud Perubahan Impian Handoyo Mawardi




eBahana.com – Handoyo Mawardi adalah owner Heha Sky View Yogyakarta. Hani, sapaannya, menceritakan sharing bagaimana awal mula dirinya mulai berbisnis.

Hani memulai bisnisnya pada 1990 dengan berbisnis berlian. Ternyata bisnis berlian menjemukan dan ia tidak kerasan. Beralihlah ia dengan bisnis rental mobil yang lebih agresif. Pada masa itu, bisnis rental mobil tidak banyak, Hani adalah yang ketiga dengan nama “Dimens Car”. Di Jogja, Hani yang kali pertama menyuruh pegawai membawa tulisan rental mobil menjemput di bandara. Namun, lama-kelamaan bisnis rental mobil tidak seru lagi karena sudah ada persaingan-persaingan di sekitar. Ia merasa tidak nyaman, kemudian pergi.

Handoyo Mawardi (Owner Heha Sky View)

Setelah itu ia beralih bisnis perumahan pada 2002 dengan nama Jogja Regency. Komentar orang masih sama, ia dikatakan wong edan (orang gila) karena kali pertama berbisnis perumahan, ia berani membuat yang termahal dan menggunakan arsitek terkenal. “Kamu itu belum ada apa-apa kok sudah ikut formula one.” Saya tidak peduli. Saya membuat umpan yang berbeda dengan menolak membuat pameran seperti pada umumnya. Saya menyewa satu hall, dan mengadakan pameran sendiri. Ia meminta SPG tidak berkeliaran dan menaruh 1 grand piano beserta pemain biola dalam pameran. Ia memberikan kesan bagus. “Dengan metode itu, saya mau bilang: yang saya jual ini berkelas,” katanya.

Setelahnya, ia masuk ke bisnis sekolah. Menurutnya, pendidikan tidak ada matinya. Lebih ke arah mengembangkan, Hani membantu melengkapi fasilitasnya. Sekarang sekolah itu menjadi sekolah terluas, punya outdoor dan kolam renang terbesar.

Nah, pada 2010 ia mendapat informasi bahwa bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akan dibangun. Namun, informasi itu masih belum jelas. Lantas ia berpikir, bisnis apa lagi yang bisa dijalankan di tengah perubahan saat itu. Mendadak terpikir satu-satunya jawaban adalah bidang pariwisata. Setelahnya, Hani gila-gilaan mendengungkan investasi bidang itu kepada para rekan pengusaha. Lagi-lagi ia dibilang edan (tidak waras).

Baginya, dalam perubahan dunia yang membuat stres, orang hanya butuh liburan. Bedanya hanyalah ia punya uang atau tidak. Gampangnya, kita masuk di level liburan terjangkau saja sehingga semua orang bisa menjangkaunya. Peluang bisnis seperti itu yang seharusnya kita ciptakan dan bidik.

Hani yakin bahwa kalau kita berusaha, Tuhan pasti melihat. Itu artinya saluran berkat-Nya tampak. Daripada banyak mengeluh, lebih baik kita menciptakan sesuatu dan memperjuangkannya. Dari banyaknya usaha yang dilakukan, berkat-Nya pasti diturunkan lewat itu. Kalau tidak ada usaha dan daya juang, dari mana berkat-Nya datang?

Lalu, apa yang paling mendorong Hani berpikir bahwa harus berfokus ke arah perubahan itu sampai terpikir membuat HEHA Sky View? Nantikan kelanjutan sharingnya hanya di eBahana.com & Majalah BAHANA Volume 355. Kay/Len



Leave a Reply